Zakaria, maestro Rudat, dan Syamsul Fajri Nurawat, pegiat teater NTB. Pertemuan mereka menghasilkan sebuah diskusi tentang tindakan berwacana yang membayangkan seni tradisional—yang selama ini tampaknya diperlakukan sebagai barang antik—bisa hadir di masyarakat secara baru.
Asta, si aktor monolog, mendapatkan pengalaman berharga tentang proses berkarya secara kolaboratif yang selama ini dilakukannya bersama kelompok teater, dan kali ini bersama warga biasa seperti dirinya, dengan cara membebaskan estetika seni itu sendiri.
Di Bangsal, Nash bertemu dengan demografi profesi-profesi penghuni Bangsal. Pekerja jasa angkut pariwisata atau porter, kusir cidomo, pedagang Bangsal, dan orang-orang yang berseliweran di sekitar dermaga.
Tentu Pemenang bisa dirumuskan. Asal, pertimbangan pada apa yang kita sebut sebagai ‘berdiri sama tinggi dan duduk sama rata’ harus diutamakan. Sekali lagi, bukan pada ranah materi. Sebab, saya sendiri mempercayai bahwa gagasan-gagasan abstrak yang lebih sempurna dari realitas sendiri, manakala...
Mengalami segelintir bagian dari Bangsal Menggawe bukan cuma memberi kesenangan bergaul dengan warga dalam konteks yang tidak transaksional, tapi juga menambahkan kosakata-kosakata baru saya mengenai Lombok. Inisiasi organik ini malahan menjadi media warga untuk menuturkan dan mendengarkan cerita...
Bangsal kini telah hidup dan bergerak. Pemangku-pemangku kebijakan telah dicubit untuk melek budaya. Warga menemukan kembali tempat permandiannya. Semoga saja dengan kepemilikan atas Bangsal Menggawe itu, Bangsal tidak akan sendirian lagi ditinggal oleh orang-orangnya. Kita layak menanti era ketika...
Beberapa malam yang lalu, Sibawaihi berkunjung ke Gerbong Tua, sebuah komunitas pemuda di Dusun Karang Desa, yang bergerak di berbagai bidang sosial.
Sejak tanggal 21 Februari, 2016, dilaksanakan pertandingan sepak bola pantai, Bangsal Cup 2016, yang digagas oleh Ahmad Saleh Tabibuddin a.k.a Asta untuk akumassa Chronicle.
Tanggal 18 Februari, 2016, Bujangan Urban membuat karya grafiti di TK Pembina, Kecamatan Pemenang. Skala karya grafiti ini cukup besar.
Pada tanggal 24 Februari, 2016, kurator akumassa Chronicle, Otty Widasari, melakukan peninjauan lokasi di Pelabuhan Bangsal untuk mengatur artistik dari Bangsal Menggawe 2016: Membasaq.
