Jurnal Kecamatan: Taktakan Kota: Serang Provinsi: Banten

Tanggapan Atas Artikel ‘Pengolahan Sampah yang Baik di TPSA Cilowong’

TPSA Cilowong
Avatar
Written by akumassa

Pengantar Redaksi
Artikel AKUMASSA para rubrik Jurnal, yang berjudul “Pengolahan Sampah yang Baik di TPSA Cilowong”, mendapat banyak respon dari pembaca. Salah satunya, seperti di bawah ini. Artikel ini kami muat sebagai salah satu tindakan pengimbangan berita. AKUMASSA tidak bermaksud untuk berpihak ke kelompok tertentu. Sebagaimana slogan jurnal ini, “jurnal tentang aku dan orang-orang sekitar”, kami hanya memuat pengalaman si penulis (Prayogo Pangestu Adjie) saat mengunjungi TPSA Cilowong untuk keperluan riset video akumassa Serang dan kemudian menuliskannya berdasarkan informasi yang ia dapat di sana. Terima kasih atas semua apresiasi yang diberikan untuk artikel tersebut. Kami berharap dengan dimuatnya informasi dari saudara Hendry Budiman ini, pembaca menjadi lebih tahu tentang apa yang terjadi di masyarakat mengenai keberadaan TPSA Cilowong.
TPSA Cilowong

Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong

Salam kenal dari saya:
Pertama-tama ijinkan saya memperkenalkan diri. Nama saya Hendry Budiman, beralamat di Pasir Gadung, Serang.

Sebelumnya saya di sini mewakili “AMPAS” yang kebetulan desa kami masih satu wilayah dengan TPSA Cilowong.

Di sini saya ingin meng-krosscek balik yang mungkin saya sendiri kurang paham akan maksud dan tujuan saudara terhormat dalam penulisan artikel tentang TPSA Cilowong.

Konflik yang dari dulu terjadi ialah adanya kesan ketidakpedulian pihak pengelola terhadap masyarakat sekitar. Contoh pasti: Ada banyak warga yang mengidap penyakit kulit, tercemarnya lingkungan dan banyak lalat.

Bersandar dengan TPSA Bantar Gebang Bekasi yang semua fasilitas sosial ditanggung pengelola serta adanya kompensasi dari pengelola untuk warga sekitar yang dibayarkan 3 bulan sekali, maka sangat muskil bila saudara mengatakan TPSA Cilowong menjadi tolak ukur contoh TPSA Terpadu untuk semua TPSA.

Adapun sudah beberapa kali timbul gesekan-gesekan yang berakibat dengan ditutupnya TPSA oleh warga dikarenakan sifat ketidakpedulian dan arogansi pengelola sampah terhadap warga dengan memanggil sesepuh dan ketua kelompok lantas mengimingi sejumlah dana dan bantuan serta pekerjaan pada oknum tersebut, menambah cacatnya pengelola di mata masyarakat.

Sering kali masyarakat diintimidasi oleh pihak tertentu yang sengaja ‘dibeli  oleh pihak terkait untuk meredam amarah massa.

Kini yang terjadi masyarakat merasa dirugikan dan ditelantarkan oleh pengelola.

Coba bayangkan fasilitas Jalan Pasir Gadung yang merupakan pintu akses lain ke TPSA yang sangat memprihatinkan kondisinya.

Tidak adanya klinik untuk masyarakat berobat dan tidak terealisasinya perjanjian pertama berdasarkan klausul tuntutan warga dari beberapa poin yang di ajukan cuma 1 yang didapat, yaitu sarana air bersih. Namun, kini juga terbengkalai.

Dikarenakan tagihan listrik yang dibebankan ke warga, kiranya hal ini saya sampaikan kepada saudara mengingat saat ini batas akhir kesabaran warga sekitar sudah habis, dalam arti akan ada protes demo yang bisa berakibat penutupan sementara TPSA Cilowong tersebut.

Dampaknya juga akan meluas ke semua Kota Serang dengan menumpuknya sampah di beberapa titik penampungan.

Satu hal lagi yang ingin saya sampaikan, yaitu masalah lab yang saudara sebut, saya yakin sekali bahwa kiranya tidak ada lab yang saudara maksud.

Maka dari itu saya bersedia bertatap muka dengan saudara untuk memberikan bukti otentik yang kami pegang untuk dasar acuan sebagai kartu as warga sekitar terhadap TPA Cilowong.

Pupuk kompos yang diolah di TPSA Cilowong

Pupuk kompos yang diolah di TPSA Cilowong

Tak lupa saya utarakan di sini bahwa tidak ada pemberdayaan warga sekitar untuk dikaryakan sebagai pekerja di TPSA tersebut.

Silahkan saudara lihat sendiri dan tentunya berkaca atas komentar saudara dalam hal ini bahwa saudara tidak memihak suatu pihak mana pun terasa sangat mustahil.

Saat ini kami sedang berupaya untuk mendapatkan hak-hak kami, dan kami sudah mengumpulkan semua bahan & bukti yang ada untuk dimajukan melalui proses hukum yang berlaku.

Coba saudara bayangkan, betapa sedih dan terbelakangnya kami saat ini  melihat pemandangan di kampung kami yang dulu asri kini berubah 360 derajat.

Terima kasih telah membaca surat saya ini dan saya pribadi juga mendoakan semoga hati saudara terbuka dan turut membantu perjuangan kami.

About the author

Avatar

akumassa

Program Pendidikan dan Pemberdayaan Media Berbasis Komunitas, atau biasa disebut AKUMASSA, adalah sebuah program pemberdayaan media yang digagas oleh Forum Lenteng sejak tahun 2008, berkolaborasi dengan komunitas-komunitas lokal di beberapa daerah di Indonesia untuk melaksanakan lokakarya dan memproduksi beragam bentuk media komunikasi (tulisan, gambar/foto, audio, dan video).

5 Comments

  • sampah dpt diolah bagus tapi apakah semua dpt diolah yg.jelas tetap menyisa,untuk itu akan lebih baik bila dilengkapi alat pemusnah seperti yg sdh banyak saya lakukan juga pada beberapa tempat,pembuatan alat pemusnah/pembakaran sampah dlanggu yg sgt efektip,praktis,sederhana tanpa menggunakan bahan bakar apapun,juga jenis sampah apapun basah/kering musnah jadi abu,dan abunya dpt dimanfaatkan,gitu aja kok repot.

  • buat hendry ini saya prayogo yang menulis artikel,,, minta maaf sebesar-besarnya apabila yang saya tuliskan ternyata ada yang salah menurut pandangan saudara hendry sekali lagi saya minta maaf, saya kebetulan tinggal di serang,,, kalau berniat bertemu hubungi saja say di no 081911214395… kebetulan saya di di pondok pesantren ustadz oji di depan smp taktakan…

  • Sayapun datang ke TPS Cilowong ini. Kami hanya membadingkan dengan TPS-TPS lainnya yang pernah kami lihat. Hanya pengalaman yang di sini tertulis, pengalaman penulis setelah melihat TPS ini. Dan saya pun merasakan seperti yang ditulis. Ya.. Kami mengakui, bahwa kami tidak terjun langsung ke masyarakat sekitar TPS ini. Terimakasih.

Tinggalkan Balasan ke manshurzikri X

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.