Jurnal Kota: Surabaya Provinsi: Jawa Timur

Rencana Bingkaian Video akumassa Surabaya

Kampung Nelayan
Avatar
Written by akumassa

Lokakarya akumassa Surabaya bersama Komunitas Kinetik yang mulai dilaksanakan sejak 15 Oktober 2010, menghasilkan beberapa rencana bingkaian video untuk direalisasikan oleh para partisipan. Bingkaian-bingkaian ini dirasa cukup merekam isu sosial masyarakat, kesejarahan serta kekinian di Kota Pahlawan, Surabaya.

1. Wonokromo

Wonokromo

Di lokasi ini pernah berjaya sebuah kelompok Ludruk bernama Irama Budaya yang lahir pada 1987. Pada pertengahan tahun 1980-an adalah masa puncak kejayaan Ludruk di kawasan Jawa Timur. Namun, sekarang disinyalir Kelompok Ludruk Irama Budaya di Surabaya adalah satu-satunya yang masih bertahan digerus perkembangan dunia hiburan. Gedung tempat ludruk ini pentas pun sudah lapuk dimakan zaman. Namun Mbah Unyil, salah seorang sesepuh Ludruk Irama Budaya, tidak ingin meninggalkan gedung tua itu. Seperti kecintaannya pada kesenian tradisional Ludruk, yang tak mau ia tinggalkan sampai akhir hayat.

2. Ludruk Irama Budaya

Ludruk Irama Budaya

Salah satu cara kelompok Ludruk ini untuk bertahan dalam perkembangan dunia hiburan adalah dengan tetap berpentas walaupun megap-megap. Namun, sejak beberapa bulan lalu mereka mendapat tempat pentas yang baru sekaligus tempat tinggal para pemain Ludruk yang kesemuanya adalah pria. Mereka mendapat sebuah gedung di lingkungan kompleks Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya, di mana Grup Srimulat memulai sejarahnya.

3. Ampel

Ampel

Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel.

Perkampungan masyarakat Arab di Surabaya sebagian besar berasal dan bermukim di sebuah kawasan yang mengelilingi Makam Suci Sunan Ampel. Masyarakat Arab di Surabaya kerap disebut sebagai penduduk Ngampel. Permukiman, pusat ekonomi dan religius, tertata dalam satu lingkup perkampungan kecil di Kawasan Wisata Religi Ampel, Surabaya.

4. Wayang Potehi

Wayang Potehi

Pertunjukan boneka tradisional masyarakat etnis Tionghoa yang masih bertahan di Surabaya yaitu di Klenteng Kampung Dukuh, Surabaya Utara. Isi cerita dalam pertunjukan wayang ini selalu menceritakan tentang jaman kerajaan China atau tentang dewa–dewa mereka. Dalam pertunjukan wayang di klenteng ini telah terjadi akulturasi budaya, yaitu percampuran bahasa antara bahasa Cina, Jawa dan Indonesia.

5. Jembatan Suramadu

Jembatan Suramadu

Suramadu merupakan jembatan terpanjang di Indonesia yang menghubungkan Kota Surabaya dan Pulau Madura. Sejak dibangunya jembatan ini penduduk Madura sering bepergian ke Surabaya, mencari kerja, hiburan dan akhirnya tertarik tinggal di Surabaya. Hal ini karena ditunjang dengan lapangan pekerjaan, hiburan dan tanah yang tandus di Madura, yang mengakibatkan mereka menyeberangi jembatan Suramadu untuk mencari kehidupan baru di tengah gegap gempita kota metropolitan yang lebih menjanjikan bagi mereka. Namun, beberapa masyarakat di seberang Surabaya, para masyarakat pesisir Madura, tidak merasakan keuntungan signifikan dari didirikannya jembatan terpanjang di indonesia ini.

6. Pasar Senter

Pasar Senter

Pasar senter adalah pasar loak yang paling berbeda dibanding pasar loak lainnya di Surabaya. Karena pasar loak yang satu ini buka mulai pukul tiga pagi tanpa ada lampu yang menerangi. Subuh-subuh sudah ramai pengunjung  dengan senter masing-masing yang mengunjungi pasar itu, oleh sebab itu kami menyebutnya Pasar Senter. Berbeda dengan para pedagang, mereka menyebut pasar ini dengan sebutan Pasar Subuh atau Pasar PMK (karena lokasi pasar yang berada di samping Dinas Pemadam Kebakaran). Bahkan ada yang menyebut Pasar maling, karena disinyalir pasar tersebut menjual barang-barang hasil curian. Pasar ini harus sudah tutup pada pukul Sembilan pagi, karena akan beralih fungsi sebagai Pasar Cincin Akik seperti biasanya.

7. Warung Catur

Warung Catur

Warung yang bertempat di pinggir Jalan Ngagel ini sudah berdiri sejak 1 tahun lalu. Warung Catur dulunya sempat akan tutup dikarenakan bangkrut  sebab sepi pengunjung. Akan tetapi, karena ada seorang pelanggan yang mau membeli untuk tetap mempertahankan satu-satunya warung dengan konsep permainan catur itu, jadi Warung Catur tetap buka. Kebanyakan para pengunjung yang datang di Warung Catur adalah para pekerja yang sedang beristirahat karena di sekitar warung tersebut terdapat toko-toko dan bengkel mobil. Warung ini hanya menyediakan minuman dan makanan ringan saja. Sambil beristirahat, para pekerja biasanya minum kopi dan bermain catur dengan waktu yang sangat lama. Warung ini juga menjadi Kantor Percasi (Persatuan Catur Seluruh Indonesia) cabang Surabaya.

8. Pelabuhan Tanjung Perak

Pelabuhan Tanjung Perak

Tanjung Perak merupakan nama pelabuhan yang terletak di utara Surabaya. Pelabuhan ini adalah salah satu gerbang bagi para pedagang lokal maupun internasional yang akan menjajakan barang dagangan mereka melalui jalur laut. Tanjung Perak memiliki dampak yang sangat besar bagi perkembangan ekonomi tidak hanya di Jawa Timur, melainkan sampai ke Indonesia bagian timur. Dahulu, Tanjung Perak merupakan tempat bongkar-angkut barang melalui perahu,-perahu kecil yang dapat mencapai Jembatan Merah yang merupakan jantung Kota Surabaya yang pada saat itu berfungsi sebagai pelabuhan. Dan bicara soal bongkar-angkut barang di pelabuhan, pasti tidak akan lepas dari peran penting para TKBM ( Tenaga Kerja Bongkar Muat ). Membongkar dan mengangkut barang dari dan menuju kapal adalah pekerjaan yang mereka pilih sebagai jalan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Namun, rasa lelah dan keringat mereka bisa terbayar saat sedang beristirahat dengan duduk berkumpul bersama, bercengkrama, bersenda gurau sambil bermain catur diiringi teriakan para TKBM lainnya yang sedang seru menonton pertandingan Sepak Bola melalui layar televisi kecil di salah satu pojok area pelabuhan, yaitu kantin.

9. Penjara Kalisosok

Bangunan penjara tua ini masih diragukan keberadaannya  sebagai cagar budaya di Surabaya. Ternyata bangunan ini banyak mengisahkan tentang cerita aku-aku di sini, karena mengisahkan para narapidana yang telah tinggal cerita. Juga mengisahkan tentang kehidupan sekarang yang berada di sana. Setelah sekian lama telah punah, kini bangunan itu beralih fungsi sebagai tempat tinggal atau kos-kosan perempuan dengan bangunan yang sama, tempat yang sama, ruang yang sama. Saat ini sudah terisi 30 perempuan yang bermukim di situ, di penjara-penjara kosong penuh karat dan reruntuhan.

10. Kampoeng Ilmu

Kampoeng Ilmu

Kampoeng Ilmu

Kampoeng Ilmu adalah sebuah lokasi para pedagang buku bekas yang tidak mempunyai lahan untuk berjualan. Kampoeng Ilmu sudah mempunyai banyak kegiatan yang bersifat sosial, mulai Pagelaran Hari Anak hingga pameran foto yang diadakan di dalam Kampoeng Ilmu tersebut. Selain berjualan, para pedagang buku di Kampoeng Ilmu mempunyai kegiatan-kegiatan yang dapat membantu anak–anak putus sekolah. Pengunjung diperbolehkan membaca buku–buku di Kampoeng Ilmu secara gratis. Para pedagang membangun sebuah kolam renang kecil yang mereka bangun dengan uang mereka sendiri, dengan cara patungan dari hasil mereka berjualan, untuk membuat kolam renang tersebut tanpa adanya bantuan dari pemerintah. Tarif untuk kolam renang tersebut tidak terlalu mahal mulai dari Rp.1.000 – Rp.2.000. Para pedagang di Kampoeng Ilmu berharap agar Kampoeng Ilmu dapat menjadi tempat pendidikan alternatif bagi anak–anak putus sekolah.

11. Jembatan Merah

Jembatan Merah

Jembatan merah adalah sebuah situs bersejarah yang letaknya di Surabaya bagian utara. Tempat ini juga cukup dikenal di luar Surabaya, karena dulunya merupakan tempat pertempuran arek-arek Suroboyo melawan sekutu Inggris. Kenapa dinamakan Jembatan Merah? Karena konon  saat melawan Inggris banyaknya pertumpahan darah di jembatan tersebut. Kini Jembatan Merah hanya berfungsi sebagai jembatan pada umumnya. Keaslian bentuk dan warnanya yang merah tetap dipertahankan oleh pemerintah kota, tapi sayangnya lingkungan dan kebersihan di sekitar jembatan kurang diperhatikan. Banyak sampah yang dibuang di sekitar sungai dan ada beberapa pemukiman liar yang dibangun oleh pemulung. Di jembatannya pun saat ini menjadi tempat mangkalnya para tukang becak.

12. Kampung Nelayan di Madura

Kampung Nelayan

Kampung Nelayan terletak di pinggir pintu masuk Madura ke Surabaya melalui jalur Jembatan Suramadu. Tidak diketahui tepatnya sudah berapa lama perkampungan ini ada, menurut warga sekitar Kampung Nelayan sudah ada sejak nenek buyut mereka ada sampai tergantikan dengan penduduk saat ini. Apa yang mereka lakukan tetap sama, yaitu melaut mencari ikan. Keseharian para pria dewasa  di kampung ini adalah sebagai nelayan ikan, para perempuan menunggu hasil laut sejenis kerang yang biasa mereka sebut kupang, kemudian dikelola sebagai makanan jadi yaitu Kupang Lontong. Makanan ini dijual pada tengkulak yang kemudian dijualnya ke Surabaya. Ketika cuaca buruk dan tidak memungkinkan untuk melaut, maka para pria dewasa di sini mengumpulkan batu dari pinggiran laut kemudian dipecah menjadi kecil lalu, sedangkan para perempuan biasanya duduk-duduk bersama di gardu sambil bergosip, sesekali mereka membantu memecah batu karena tidak ada pekerjaan lain selain itu. Itulah peristiwa massa yang selalu terjadi di sekitar warga Kampung Nelayan.

13. Nelayan di Surabaya

Nelayan di Surabaya

Kampung yang berada di Pantai Ria Kenjeran yang terletak di Surabaya bagian timur ini tidak lepas dari kehidupan nelayan yang menjadikan laut sebagai tempat untuk mencari nafkah. Sebut saja Desa Nambangan, yang terletak di selatan Jembatan Suramadu yang menuju ke arah Taman Wisata Pantai Ria Kenjeran. Ketika matahari mulai terbit, banyak perahu milik warga yang datang atau bergegas menuju ke tengah laut untuk menjala maupun menjaring ikan. Semenjak Jembatan Suramadu dibangun, banyak nelayan yang mencari ikan di bawah jembatan tersebut.

About the author

Avatar

akumassa

Program Pendidikan dan Pemberdayaan Media Berbasis Komunitas, atau biasa disebut AKUMASSA, adalah sebuah program pemberdayaan media yang digagas oleh Forum Lenteng sejak tahun 2008, berkolaborasi dengan komunitas-komunitas lokal di beberapa daerah di Indonesia untuk melaksanakan lokakarya dan memproduksi beragam bentuk media komunikasi (tulisan, gambar/foto, audio, dan video).

4 Comments

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.