Klaten, Jawa Tengah

Paguyuban Kampung Sablon

Pada sebuah dukuh bernama Krangkungan, di Desa Pandes, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, terdapat sebuah organisasi rakyat sebagai wadah berkumpulnya para pemilik rumah industri dan pekerja konveksi di dukuh tersebut.

Sekretariat Paguyuban Kampung Sablon

Sekretariat Paguyuban Kampung Sablon

Sebuah organisasi rakyat yang bersifat non partisipan, independen dan nirlaba. Mereka menamakan dirinya Paguyuban Kampung Sablon.

Dukuh Krangkungan sudah lumayan dikenal oleh masyarakat Klaten sebagai dukuh yang mayoritas warganya bermata pencaharian di bidang konveksi. Begitu pula dengan beberapa dukuh di sekitarnya, yaitu Dukuh Beji, Dalangan, Karang, dan Buntalan.

Secara legal pun Kecamatan Wedi sebagai sentra industri konveksi di kabupaten Klaten sudah diakui, sehingga tepat di depan kantor Kecamatan Wedi yang lokasinya juga tidak terlalu jauh dari Dukuh Krangkungan terpampang papan bertuliskan ‘Sentra Industri Konveksi Kec. Wedi Kab. Klaten’.

Plang 'Sentra Industri Konveksi'

Plang 'Sentra Industri Konveksi'

Menilik pada sejarah berdirinya Paguyuban Kampung Sablon. Ide mendirikan organisasi ini sebenarnya sudah lama timbul, namun sebagaimana kenyataanya bahwa merealisasikan sebuah ide itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, maka sampai beberapa tahun ide tersebut belum juga terealisasi. Sampai akhirnya datanglah sebuah bencana alam gempa bumi pada 27 Mei 2006, berkekuatan 5,9 Skala Ricter di Yogyakarta dan sekitarnya termasuk juga Klaten. Meluluh lantahkan banyak rumah dan bangunan-bangunan lain. Gempa tersebut banyak memberi dampak di bidang ekonomi masyarakat, termasuk salah satunya terjadi pada para pelaku rumah industri konveksi di Dukuh Krangkungan dan sekitarnya.

Berawal dari kejadian itu, bangkitlah kembali semangat untuk mewujudkan ide tersebut, serta karena dorongan kondisi masyarakat yang membutuhkan tempat bernaung untuk saling gotong-royong, bahu-membahu mengembalikan kondisi perekonomian. Tidak lama kemudian, setelah sekitar empat bulan lebih terlampaui, akhirnya secara resmi dapatlah terealisasi ide tersebut. Dengan pertemuan lima orang pemilik rumah industri konveksi, yang mana rumah industri konveksi itu bernama Freedom, Seize The Day, Warning, Langgeng Busono dan KSR, pada 7 Oktober 2006, maka organisasi tersebut dinyatakan berdiri.

Freedom Konveksi

Freedom Konveksi

Aku sendiri mengenal Paguyuban Kampung Sablon ini sebenarnya belum terlalu lama. Berawal dari pencarianku di situs jejaring sosial, Facebook, mengenai organisasi-organisasi apa saja yang ada di Kota Klaten tercinta tempat di mana aku dilahirkan. Melihat beberapa hasil yang muncul, langsung aku tertarik untuk melihat lebih lanjut grup Facebook bernama Gerenasi Muda Tugu Wedi Klaten. Dari melihat-lihat isinya, aku menemukan salah seorang anggota yang sangat aktif berkomentar dan mengisi halaman diskusi, Tertulis nama –Yudi –Wedi pada akun Facebooknya.

Saat itu juga aku membuka Facebook milik –Yudi –Wedi. Dari membuka-bukanya aku menemukan di halaman info bahwa dia juga bergabung dengan grup Facebook bernama Krangkungan Kampung Sablon Wedi Klaten. Aku pun langsung membukanya. Dari sinilah awal mula di mana aku mengenal Paguyuban Kampung Sablon. Tidak lupa sebelum aku menutup semua nama Facebook tersebut, terlebih dulu aku bergabung dengan kedua grup Facebook tersebut, dan mengirim request pertemanan kepada –Yudi –Wedi.

hikaru, salah satu rumah industri yang tergabung dalam Paguyuban Kampung sablon

Hikaru, salah satu rumah industri yang tergabung dalam Paguyuban Kampung sablon

Baru tahunya diriku bahwa di Kecamatan Wedi di mana aku dan keluargaku tinggal, ada sebuah organisasi yang bernama Paguyuban Kampung Sablon, bukan berarti organisasi tersebut tidak dikenal oleh masyarakat Klaten, melainkan hanya diriku saja yang memang sejak 2002 sampai sekarang merantau meninggalkan Klaten untuk menuntut ilmu. Jadi bisalah dimaklumi kalau memang aku sebelumnya tidak tahu menahu tentang itu.

Di antara para pemilik rumah industri konveksi di Dukuh Krangkungan, aku memiliki teman yang merupakan salah satu pemilik rumah industri konveksi di situ. Dia bernama Iskandar, yang menamai rumah industri konveksinya dengan nama TOP. Beberapa bulan yang lalu, ketika kuliah sedang liburan semester dan aku pulang ke kampung halaman, aku pergi ke tempat temanku itu, selain untuk sekedar bertemu menanyakan kabar, aku juga memesan kaos, karena memang aku sedang mendapat pesanan kaos dari temanku untuk kelasnya.

TOP, rumah industri milik temanku

TOP, rumah industri milik temanku

Melalui pertemuan itu aku mengutarakan maksudku untuk mengetahui lebih lanjut dan membuat tulisan tentang Paguyuban Kampung Sablon serta mengenai Dukuh Krangkungan sendiri. Banyak aku mendapatkan informasi darinya, namun dia selalu berkata kalau itu hanya sekedar pengamatan sekilas dia. Selalu saja dia menyuruhku untuk merujuk pada sumber yang lebih pasti, yaitu bertanya pada seseorang yang bernama Wahyudi, dia adalah sekretaris dari Paguyuban Kampung Sablon. Ternyata Wahyudi yang dimaksud itu adalah orang yang sudah sebelumnya aku kenal melalui situs jejaring sosial Facebook yang menggunakan nama –Yudi –Wedi.

Sangat beruntung sekali aku waktu itu, karena ketika aku hendak beranjak pulang, Wahyudi datang ke rumah Iskandar. Merupakan sebuah kesempatan bagiku untuk bertanya mengenai Paguyuban Kampung Sablon. Mengetahui maksudku yang ingin menulis tentang itu, Wahyudi kemudian mengambilkan profil Paguyuban Kampung Sablon berbentuk layaknya sebuah proposal di sekretariat, yang memang sudah disediakan bagi siapa saja, terkhusus bagi para wartawan yang ingin mencari informasi dan menulis tentang Paguyuban Kampung Sablon.

Percakapanku dengannya dimulai dengan kata-kata perkenalan, dan setelah itu baru aku menuju pada pertanyaan yang lebih serius.

“Mas, Sebenarnya tujuan didirikannya itu untuk apa?”

Di jawabnya, “…tujuannya sebagai tempat berkumpulnya para pemilik rumah industri di sini, supaya mudah mendapat perkembangan informasi, dan tempat untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, dan juga memudahkan untuk monitoring perkembangannya.”

“Kalau kegiatannya apa saja?” kataku bertanya kembali.

“…ada pertemuan rutin, dan beberapa penyuluhan untuk perkembangan usaha,”  jawabnya.

Nampaknya keberuntunganku saat itu, sekaligus juga diikuti dengan ketidak beruntunganku. Karena, belum lama aku bercakap-cakap hujan pun datang dan Wahyudi segera beranjak pulang sambil berlari, mungkin ada sesuatu yang harus diteduhkan. Namun, setidaknya aku sudah mendapatkan profil dari Paguyuban Kampung Sablon yang dapat aku gunakan untuk melengkapi informasi dalam tulisanku ini. Bahkan dalam profil tersebut sangat jelas dan lengkap terdapat informasi dari sejarah sampai tujuan pendiriannya.

Ruang tengah rumah industri digunakan untuk menjahit

Ruang tengah rumah industri digunakan untuk menjahit

Sungguh memiliki tujuan yang sangat agung dan mulia. Sebagaimana tertulis juga dalam profilnya, salah satu visi agung yang diangkat adalah terbentuknya masyarakat yang tangguh dan kuat dalam mengelola dan mengontrol sumber dayanya sesuai dengan prinsip-prinsip etos kerja yang baik, keadilan, kesetaraan gender dan profesional. Serta dalam salah satu misinya, yaitu memperkuat solidaritas, kebersamaan, persatuan dan kesatuan khususnya antara pekerja dan pemilik home industry (rumah industri) konveksi di Dukuh Krangkungan.

Anggota organisasi yang bergabung sudah lumayan banyak, hampir seluruh pemilik rumah industri konveksi di Dukuh Krangkungan sudah bergabung menjadi anggota. Sedangkan untuk para pemilik industri konveksi di wilayah sekitarnya sudah dilakukan pengundangan untuk bergabung menjadi anggota, namun hingga saat ini belum ada respon tanggapan balik. Mereka yang sudah menjadi anggota dengan nama rumah industri konveksinya yaitu Freedom, Seize The Day, Warning, Langgeng Busono, KSR, TOP, Hikaru dan The Klie Want.

Mereka semua layaknya rumah industri pada umumnya, memang mengerjakan usahanya di rumah di mana dia juga tinggal di dalamnya. Seperti dilakukan oleh temanku Iskandar dengan rumah industrinya. Semua proses produksi, dari pemotongan kain, desain, sablon, jahit, bordir, hingga pembungkusan produk yang sudah jadi dilakukan di rumahnya sendiri.

Ruang depan, TOP Konveksi milik Iskandar, digunakan sebagai ruang pengemasan sekaligus menyambut tamu

Ruang depan TOP Konveksi milik Iskandar digunakan sebagai ruang pengemasan sekaligus menyambut tamu

Ruang depan rumah digunakan untuk proses desain, pengemasan dan ruang tamu untuk menyambut para pemesan. Ruang tengah digunakan untuk pemotongan kain, jahit, dan bordir. Sedangkan di ruang paling belakang yang juga berfungsi sebagai dapur digunakan untuk proses sablon.

Ruang belakang digunakan untuk menyablon

Ruang belakang digunakan untuk menyablon

Produk-produk yang dibuat oleh rumah industri konveksi di sini sangat beragam banyaknya,  seperti kaos, jaket, jumper, kostum dan training olahraga, rompi, kemeja, sweater, blazer, celana,  topi, dan masih banyak yang lainnya.

Untuk masalah kualitas produk, tentu dapatlah bersaing dan disandingkan dengan produk-produk keluaran dari kota konveksi Bandung.

Bagi siapa saja yang tertarik untuk berkunjung, tidaklah perlu gelisah karena akses jalannya sangatlah mudah. Alamat dari Sekretariat Paguyuban Kampung Sablon di Dukuh Krangkungan RT 15 RW 06, Desa Pandes, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kode Pos 57461.

Secara online informasi tentang Paguyuban Kampung Sablon juga dapat diakses melalui www.paguyubankampungsablon.wordpress.com atau www.kampung-sablon.blogspot.com.

 

About the author

Avatar

Imam Rahmadi

Imam Rahmadi, memiliki nama pena Imam FR Kusumaningati di kedua bukunya: Jadi Jurnalis Itu Gampang! dan NGANDROID. Masih kuliah di Universitas Islam Negri Jakarta (UIN), Syarif Hidayatullah, Jakarta, jurusan Pendidikan Agama Islam. Aktif di Komunitas Djuanda sebagai Sekretaris Jenderal dan di Forum Lenteng sebagai Sekretaris Redaksi akumassa.org

5 Comments

  • assalamualaikum
    perkenalkan saya RAHMAD dari BMT SAFINAH Klaten
    ni saya mau menawarkan kerjasama bagi para pengusaha konveksi di wedi dalam bentuk pembiayaan
    sekiranya membutuhkan tambahan modal untuk usahanya bisa menghubungi saya melalui no hp saya(085642164485)
    selain untuk tambahan modal usaha, di BMT SAFINAH juga melayani untuk pembelian barang-barang, biaya pendidikan, serta biaya apapun dengan sistem SYARIAH.
    di BMT SAFINAH anda akan menerima uang pembiayaan utuh tanpa potongan(1.000.000 terima juga 1.000.000), administrasi di BMT SAFINAH juga sangat murah(1.000.000 hanya 6.000 dan di atas 2.000.000 hanya 20.000-30.000), bila ingin di tutup sebelum jangka waktu habis tidak di kenakan pinalti.

  • salam kenal min paguyuban kampung sablon. kami dr prima grafika klaten. kami bs membantu jd mitra bisnis dalam hal pencetakan label baju maupun tas kertas. trmksih

  • slamat siang min paguyuban kampung sablon. Perkenalkan kami dr percetakan prima grafika yg berdomisili di klaten utara. kami menawarkan mitra bisnis dalam hal pencetakan label baju maupun tas kertas. trmksih

  • salam sukses!!!!!!!!!!!!!!!saya ingin bertanya dan ingin bergabung ,dengan cara membantu menjahit garmen yang anda keloloa apa kah saya bisa. nama saya tri handayani alamat saya kerten mutihan Rt 05 Rw 02 gantiwarno dan ini no hp saya 085-728-512-602 saya di rumah ada mesin jarum satu dan obras standar pabrik garmen…. saya ingin sekali bergabung dengan industri konveksi yang bisa di kerjakan di rumah…terimakasih

Tinggalkan Balasan ke sams X

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.