Padangpanjang, Sumatera Barat

Akhirnya Datang Juga

Jumat, 23 Januari 2009 warnet Om Wawan yang bersebelahan dengan gerbang STSI Padangpanjang penuh dengan ributnya anak-anak Sarueh yang lagi chating dengan mbak Otty yang akan datang besoknya ke kota hujan ini. Diantaranya David, Fandi, Culil, Yopie, Angga, Rahma dan Linda. Sebagai ibuknya anak-anak Sarueh, Linda seperti guru TK yang kesal banget menangani anak-anaknya, yang kelewat aktif. Keributan yang terjadi di warnet merupakan keseharian anak-anak Sarueh yang belakangan sangat bersemangat menyambut kedatangan ciuniang Otty dan uda Kikie dari Jakarta. Terlebih ketika mengetahui ‘buah tangan’ yang akan dibawa ke Sarueh. Tetapi ketika tahu ‘buah tangan’ itu harus diperlakukan seperti apa, dengan seketika peserta chating terdiam, tak ada lagi yang berkomentar konyol. Walhasil chating yang dimulai sekitar pukul 12.00 WIB ini baru berakhir jam 14.30 WIB.

Rapat kesepakatan jadwal
Rapat kesepakatan jadwal di Laboratorium Sarueh

Hari itu juga pukul 16.00 WIB, Sarueh berkumpul membahas persiapan satu hari lagi kedatangan ciuniang Otty dan uda Kikie. Setelah itu segera kami bersih-bersih base camp yang akan menjadi tempat workshop dan laboratorium akumassa. Dilanjutkan dengan mempersiapkan kamar tempat ciuniang Otty yang direncanakan ngekos selama sebulan di kos-kosan Seruni yang satu bangunan dengan warnet dan foto copy. Di tempat ini Fandy dan Yopie (anggota Sarueh) bertempat tinggal.

Bandara Internasional Minangkabau dari dalam pesawat
Bandara Internasional Minangkabau (dari dalam pesawat)

Sabtu, 24 Januar 2009 pukul 12.00 WIB, Linda dan Capaik bersama papa Capaik berangkat menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang. Sempat macet juga sih, karena ada pembukaan Ijtima’ Ulama se-Indonesia di Pesantren Diniyah Putri. Jalan utama di Padangpanjang ditutup, sehingga kami harus memutar lewat Kampung Manggis dan Minangkabau Village. Pukul 13.00 WB sampai di Bandara, cukup cepat memang untuk ukuran jarak dari Padangpanjang ke bandara, karena papa Capaik ngebut.

Sesampainya di Bandara kita langsung menuju monitor informasi jadwal kedatangan dan keberangkatan. Ternyata keberangkatan dari Jakarta pukul 13.30 WIB, tadinya kami kira pukul 12.30 WIB. Jadi jadwal kedatangan tamu istimewa yang pasti pukul 14.30 WIB. Untuk mengisi waktu, kami ambil gambar bandara dengan kamera. Baru saja mulai kamera merekam, kami didatangi oleh satpam bandara sambil mengatakan harus izin dulu, untuk melakukan pemotretan. Karena sudah ada beberapa gambar, kami simpan saja kamera.

Ciuniang Otty dan Uda Kikie

Padang diguyur hujan ketika tamu kami mendarat Padang. Sesaat kami langsung tahu sosok Kikie dan Otty. Walaupun sudah dua tahun sejak terakhir bertemu Mbak Otty, tetapi aku masih bisa ingat. Tidak tahu kenapa.

Saat naik ke mobil, Kikie langsung bertanya “ntar kita makan dimana ya?.” Lalu diamini Otty juga. Wah…ternyata tamu kami kelaparan. Ciuniang Otty tidak sempat sarapan pagi, tapi Kikie sempat sarapan katanya. Walaupun kelaparan, Kikie dan Otty tidak hilang semangat membuka percakapan, dan cerita yang lucu-lucu. Waduh, kami kira hanya anak di Sarueh saja yang hiperaktif. Ternyata yang datang ini adalah ketua kelasnya hiperaktif. Mereka tidak ada lelahnya ngobrol dan bercanda ria. Kasian juga liat mbak Otty yang menahan perut keroncongan minta diisi nasi Padang.

Di sepanjang jalan lucu banget tuh denger Kikie yang bawel banget ceritain foto-foto masa kecilnya di kampung halaman dan bagaimana cerita keluarganya di Bukittinggi. Dan bagaimana lucunya liat Kikie yang terkagum-kagum dengan kampung halamannya sendiri. Wah bener2 murtad neh…masak ga tau keindahan dan keelokan kampung sendiri…hehehe…

Rapat kesepakatan jadwal
Rapat kesepakatan jadwal

Sesampainya di Padangpanjang, kami mampir di rumah makan Pak Datuk untuk mengisi perut. Sekalian melepaskan taragak dengan makanan Minang yang disantap di ranah Minang. Kikie menargetkan untuk gemuk selama di Padangpanjang. Beda dengan Otty yang ingin diet. Tapi sepertinya niat ini tidak akan berhasil. Sejuk udara Padangpanjang membuat nafsu makan kumat, terlebih bertemu masakan Padang yang hangat dan pedas.

Hari itu di Sarueh ramai menanti kedatangan tamu istimewa kami. Dengan senyum lebar, kawan-kawan menyambut kedatangan tamu yang ternyata lucu-lucu juga. Terlebih Kikie yang juga hiperaktif seperti kawan-kawan di sini. Mbak Otty senang sekali dengan tempat kos nya. Karena bisa lihat pemandangan Padangpanjang dari lantai dua.

Semoga tamu kami betah dan nyaman selama di Padangpanjang.

Amin.


About the author

Avatar

Gusnita Linda

Dilahirkan di Padang, pada tanggal 18 Agustus 1985. Ia kuliah di Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, jurusan Televisi dan Film, angkatan 2007. Ia aktif dalam mengurus Rumah Jamur dan berwirausaha.

3 Comments

  • allo teman -teman padang panjang………….salam budaya.kalau bicarain tentang kikie yang hiperaktif itu nggak aneh bagi saya,tapi kalau kita bicarain dia dengan musik dia yang rock n roll,dia itu termasuk bapaknya grup band yang bernama barokah.dan beraliran hipper rock n roll,sampai keseharian dia aja dah punk rock n rollgt d.

  • iya tuh kikie emang ngobrolin ttg musik trus….habis muter lagu yg rock n roll ee…… tiba2 langsung muter Debu….aneh emang….hehe…tp asyik lah buat nyairin suasana workshop biar g tegang…

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.