1. Alun-alun
Alun-alun menjadi ruang massa yang baik bagi masyarakat Serang. Terbukti dari banyaknya kegiatan yang dilaksanakan di sana, terlebih di akhir minggu. Mulai dari pasar kaget, konser musik, senam pagi, latihan marching band, breakdance, hingga wisata kuliner ada di sana. Alun-alun Kota Serang terbagi menjadi dua bagian, yaitu Alun-alun Barat dan Alun-alun Timur. Di antara Alun-alun terdapat Monumen Perjuangan Masyarakat Banten yang dibuat pada 24 November 1980.
2. TPSA Cilowong
Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong menjadi penampungan segala sampah masyarakat Serang dan sekitarnya. Pengolahan sampah di TPSA Cilowong memang masih menggunakan sistem open-dumping (pembuangan sampah terbuka), namun di sini sampah dikelola dengan lebih baik. Sampah yang sudah menahun diolah menjadi pupuk kompos dan limbahnya disaring hingga dapat digunakan untuk mengairi sawah di sekitar TPSA. Namun, saat ini pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos sedang terhenti sementara, seperti yang diungkapkan para pekerja dalam percakapan santai mereka di waktu istirahat.
3. Taman Sari
Taman sari merupakan nama suatu tempat di Kota Serang, di sana terdapat Tugu Pahlawan yang di kelilingi relief gambar perjuangan pahlawan Serang pada masa penjajahan. Tidak jauh dari sana terdapat Stasiun Kereta Api Serang sebagai jalur transportasi. Aktifitas massa yang terdapat di Taman Sari di antaranya transaksi jual-beli di pasar kaget pada pagi hari, pasar ikan pada siang hari dan ‘pasar bencong’ di malam hari. Aktifitas itu menjadi sebuah aplusan rutin di Taman Sari.
4. Karangantu
Pelabuhan Karangantu merupakan salah satu situs bersejarah yang tergabung dalam Kompleks Obyek Wisata Banten Lama. Karangantu menjadi gerbang penjajah masuk ke Banten. Pelabuhan Karangantu juga memiliki Pasar Ikan yang menjadi tempat pertemuan nelayan dan para pemborong ikan maupun pembeli eceran.
5. Terminal Pakupatan
Terminal Pakupatan merupakan terminal antar kota dan antar provinsi di Banten, yang berfungsi sejak tahun 1995. Pada tahun 2010 keadaan terminal pakupatan sangatlah buruk, dapat dilihat dari parahnya kerusakan jalan. Dengan potret fenomena seperti itu, salah satu media massa online sampai menyebutkan bahwa Terminal Pakupatan merupakan terminal terburuk di Pulau Jawa.
6. Klenteng
Vihara Avalokitesvara merupakan klenteng tertua di Banten. Klenteng ini awalnya dibangun di Desa Dermayon (500 meter dari masjid ke arah selatan), dan dipindahkan pada 1774 ke lokasi klenteng saat yang ini berada di sebuah desa yang memiliki dua penyebutan, yakni desa Pamarican atau bisa juga disebut sebagai desa Pabean. Selain menjadi tempat beribadah umat Budha di Banten dan sekitarnya, klenteng ini juga punya cerita yang menakjubkan saat terjadi tragedy meletusnya Gunung Krakatau. Alkisah, para umat yang berlindung di dalam klenteng ini selamat dari bencana itu. Saat ini Klenteng Avalokitasvara sedang mengalami pemugaran setelah mengalami kebakaran pada Altar Utama satu tahun lalu.
7. Keraton Surosowan
Keraton Surosowan merupakan salah satu situs bersejarah di Serang. Keraton ini dibangun sekitar tahun 1522-1526, pada masa Sultan Maulana Hasanudin yang merupakan sultan pertama Banten. Pada malam Jum’at beberapa kalangan sering memanfaatkan Keraton Surosowan untuk melaksanakan pengajian dengan hanya diterangi lilin sebagai pencahayaan utama.
8. Paninjauan
Paninjauan merupakan salah satu objek wisata alam yang terletak di Gunung Sari, Serang. Dari ketinggian dataran di Paninjauan para pengunjung dapat menikmati indahnya pemandangan alam Gunung Sari. Selain itu, terlihat pula Rawa Danau yang terletak di bawahnya. Rawa Danau kini menjadi sumber pengairan industri-industri di Cilegon, yang dikelola oleh LSM Rekonvasi Bhumi melalui program DAS (Daerah Aliran Sungai) Cidanau.
9. Kepandean
Kepandean memiliki sejarah pergantian fungsi yang cukup panjang. Awalnya lokasi ini menjadi kompleks kuburan Cina, sebelum akhirnya dipindahkan ke Sepang. Kemudian, lokasi bekas kuburan Cina tersebut difungsikan sebagai terminal, yang dikenal dengan Terminal Kepandean. Namun, tidak berjalan sesuai fungsinya. Terminal Kepandean kini justru berfungsi sebagai pasar tradisional pada pagi hari dan ‘diskotik dangdut’ pada malam harinya.
10. Bioskop Pelita
Aktivitas di Bioskop pelita saat ini sudah tertelan oleh jaman, yang ada hanya tinggal kenangan bagi beberapa manusia yang pernah merasakan keberadaan Bioskop Pelita. Dahulu, bioskop ini sering menayangkan film-film tenar pada era orde baru. Saat ini yang tersisa tinggal sebuah bangunan kecil yang difungsikan sebagai tempat bermain bilyar yang bernama Pelita Billyard.
Waah..komprehensif sekali bingkaiannya. Untuk project pertama sih sudah merengkuh semua lah ya..dari pesisir utara sampai pegunungan selatan, dari aspek sejarah sampai budaya populer. Mantapz lah Sebumi.
Yepppzzz… sungguh menarik…
tetap semangat kawan-kawan
wah asik euy udah ada akumassa serang..
pengen ke paninjauan lagi lah..langsung dah ke anyer..hihihi..
komunitas sebumi serangnya belah mana yak..??
salam hangat dari teman2 komunitas juanda. 🙂
terima kasih atas semuanya.
tetapi kalau berita tentang Tpsa cilowong lebih baik dikaji ulang, kami dari Aliansi Msayarakat Peduli Sampah (AMPAS) sangat prihatin dengan adanya tpsa tersebut, karena bukan keuntungan tapi kerugian yang kami dapat, dimana sumber2 air yang ada diwilayah Tpsa tidak sehat lagi, warga terserang penyakit gatal2, tanaman padi warga tidak produktif lagi karena air yang mengaliri sawah berwarna kecoklatan. tolong tulislah tentang Tpsa cilowong dengan kajian2 yang benar dan akurat.
kami bertanya pada akumassa bagaimana kalau TPSA itu kami pindahkan dilingkungan anda…………..???
pesan Kami :
demi masa depan yang sehat untuk generasi kami lebih baik TPSA ditutup. (AMPAS)