Penyaluran Bantuan Untuk Korban Gempa Sumatera Barat

Hasil pencarian tentang Sumatera Barat di wikipedia menyebutkan bahwa provinsi ini  merupakan kesebelas terbesar di Indonesia. Berada di bagian barat tengah pulau Sumatera dengan luas 42.297,30 km². Sumatera Barat memiliki dataran rendah di pantai barat, serta dataran tinggi vulkanik yang dibentuk Bukit Barisan yang membentang dari barat laut ke tenggara. Garis pantai Sumatera Barat seluruhnya bersentuhan dengan Samudera Hindia sepanjang 375 km.

Sejak lama bumi ranah minang ini dikenal sebagai daerah tujuan wisata dan kaya akan budaya serta keindahan alamnya. Suku Minangkabau, Jam Gadang, Tari Piring, Legenda Malin Kundang, Pantai Air Manis, Danau Singkarak, keripik Balado, hingga Rumah Gadang adalah sebagian ciri khas yang terkenal seantero Indonesia dan juga dunia.

Namun gempa di sumatera barat berkekuatan 7,9 SR pada Rabu 30 Sepetember 2009 meluluh lantahkan bumi ranah minang. Kini Sumatera Barat, khususnya Padang dan sekitarnya, dipenuhi puing-puing dan bangunan rusak, korban-korban terlantar, trauma serta kesedihan mendalam. Banyak relawan dan masyarakat tergerak hatinya untuk menyumbang bantuan kepada para korban. Seperti yang dilakukan Forum Lenteng dengan menerima dan menyalurkan bantuan dari masyarakat. Dua perwakilan dari Jakarta pun diberangkatkan kesana, Andang Kelana dan Mahardika Yudha. Penyaluran donasi untuk para korban gempa ini juga dibantu oleh kawan-kawan Sarueh (partisipan akumassa Padang) dan Komunitas Belanak.

Semoga bantuan yang disalurkan lewat kami ini bisa membantu meringankan beban derita para korban disana. Dan berikut adalah laporan hasil penyaluran bantuan tersebut.

Laporan Bantuan yang Telah disalurkan

Total dana yang terkumpul hingga 6 Oktober 2009 adalah Rp. 4.000.000,-.

Rincian bantuan dan pengeluaran:

1.    Beras 6 karung + 2 ltr beras  @195.000,- x 11.000,- = Rp. 1.181.000,-
2.    Gula Pasir 30,5 kg  = Rp.      80.000,-
3.    Minyak goring curah 30,5 kg = Rp.     259.000,-
4.    Kantong kresek    4 pack  = Rp.       24.000,-
5.    Pembalut wanita = Rp.     444.000,-
6.    Teh celup               = Rp.     136.000,-
7.    Tali plastic            = Rp.        10.000,-
8.    Bubur bayi Promina  = Rp.        55.000,-
9.    Sewa mobil APV           = Rp.      400.000,-
10.    Transportasi relawan 3 motor  = Rp.        70.000,-
11.    Konsumsi relawan = Rp.      100.000,-
12.    Rokok, minum, konsumsi di jalan  = Rp.      150.500,-
13.    Bantuan dalam bentuk dana kpd koban gempa
@ Rp. 100.000,- x 3   = Rp.      300.000,-

Total pengeluaran = Rp.   3.209.800,-
Sisa Dana = Rp.      790.200,-

Sisa dana ini akan digabungkan dengan tambahan bantuan dari berbagai pihak untuk selanjutnya di lakukan kegiatan yang sama seperti di atas.
Saat ini ada sumbangan dana dari beberapa pihak diantaranya dari hamba Allah yang tidak mau disebutkan namanya sejumlah Rp. 5.000.000,- dan dari seorang dokter RSJ di Padang sejumlah Rp. 500.000,-. SehIngga total dana yang ada pada kami saat ini sejumlah Rp. 5.500.000,-. Dan dijumlahkan dengan sisa dana dari Forum Lenteng menjadi Rp. 6.290.200,- (Enam Juta Dua Ratus Sembilan Puluh Ribu Dua Ratus Rupiah).

Wilayah Penyaluran Bantuan

Wilayah ini bernama Kecamatan Padang Sago, yang bersebelahan dengan daerah korban longsor akibat gempa di Gunung tigo (Kec. Patamuan).  Beberapa daerah kecil di antaranya Korong, Tapaian, Desa Puncuruyung, Lubuak Napa, Kampung Lambah, Lurah Parit.  Jarak dari jalan lintas Bukittinggi –Padang tepatnya dari Sicincin sekitar 8 Km.

Metode pemberian bantuan dengan cara pemberian langsung terhadap korban yang berada di sekitar jalan desa dan ada beberapa rumah yang hanya bisa di lalui dengan jalan setapak. Informasi korban yang dikunjungi di peroleh dari salah seorang teman bernama Andreas yang berada di Kecamatan Patamuan dan bersedia mengantar ke daerah yang rata-rata korbannya belum tersentuh oleh bantuan.

Ada satu desa yang memprihatinkan, yaitu desa lurah parit karena tidak bisa di lewati oleh kendaraan roda empat sehingga tim relawan menempuh jalan setapak dengan menggunakan kendaraan roda dua dengan jarak lebih kurang 700 M. Di daerah ini bantuan tenda juga belum ada, sehingga warga yang rumahnya rusak parah terpaksa  tidur dibawah bagunan rumah mereka yang sudah hampir runtuh. Bahkan ada dua ibu sedang hamil tua yang sebentar lagi akan melahirkan.

Di desa ini tidak hanya rumah tinggal yang terkena gempa akan tetapi terdapat juga satu Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) yang mengalami kerusakan parah. Di Lurah Parit ini terdapat banyak anak-anak usia sekolah, namun karena sekolah mereka rusak akibat gempa, mereka belum tau lagi akan belajar dimana.

Mungkin untuk selanjutnya wilayah Kecamatan Padang Sago akan menjadi tempat program gerakan kemanusiaan yang bersifat therapy healing yang merupakan program selanjutnya dari relawan tim komunitas yang di dampingi oleh Forum Lenteng.

Demikianlah bentuk sedikit gambaran perkembangan dari kegiatan peduli kemanusiaan yang telah diamanahkan lewat  Forum Lenteng.

 

Foto: Dokumentasi Komunitas Sarueh dan Belanak, Google