Penayangan dan Diskusi Karya Video Gelar

Tanggal 23 Februari, 2016, Gelar Soemantri memberikan presentasi mengenai proyek seni video yang dia kerjakan untuk akumassa Chronicle, berkolaborasi dengan tiga orang anggota pasirputih, Ahmad Humaedi, Hamdani dan Muhammad Rusli. Presentasi ini diadakan di Kantor pasirputih pada pukul delapan malam. Ada empat karya video yang ditayangkan, yakni Leq, Menggaeq (2016, Gelar Soemantri), Isin Bale (2016, Hamdani), Banda Angen (2016, Ahmad Humaedi), dan Renggaeng (2016, Muhammad Rusli). Video yang pertama adalah bagian dari seri Montase Air, sedangkan tiga video lainnya adalah bagian dari Latihan Amfibi. Semua karya video tersebut adalah bagian dari proyek karya Long Live the Winners yang dibuat Gelar untuk proyek seni akumassa Chronicle.

Sambutan para hadirin terhadap keempat video yang ditayangkan cukup baik. Diskusi setelah penayangan video berjalan dengan cukup alot. Bujangan Urban, Ahmad Saleh Tabibuddin, Ilda Karwayu, Syamsul Fajri (empat partisipan akumassa Chronicle lainnya) memberikan tanggapan mereka. Bujangan Urban memberikan kritik terhadap video Gelar, terkait dengan persoalan editing; Ahmad Saleh Tabibuddin dan Ilda Karwayu memberikan kritik terhadap subjek-subjek yang dipilih oleh Hamdani dalam video Isin Bale; sedangkan Syamsul Fajri memberikan tanggapan mengenai dramaturgi dari tiga karya video dalam seri Latihan Amfibi.

Kurator akumassa Chronicle, Otty Widasari, juga memberikan tanggapannya terhadap keempat video tersebut. Salah satu penekanan Otty Widasari ialah tentang kesadaran medium dalam proyek Long Live the Winners yang dikerjakan Gelar, yang mana hal itu juga terbingkai dalam salah satu puisi yang dibuat oleh Ilda Karwayu untuk akumassa Chronicle. Penjelasan Otty ini menunjukkan bahwa terdapat suatu interseksi gagasan pada karya yang dibuat oleh masing-masing partisipan akumassa Chronicle. Fasilitator akumassa Chronicle, Manshur Zikri, juga memberikan tanggapannya terhadap keempat karya video dari sudut pandang mengenai konstruksi filem.