Loading Events

« All Events

  • This event has passed.

Bangsal Menggawe 2016: Membasaq

28/02/2016 | 13:00 - 18:59 UTC+8

Free

Forum Lenteng & pasirputih dengan bangga mempersembahkan Bangsal Menggawe 2016: Membasaq, pada 28 Februari, 2016, di Pelabuhan Bangsal, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara. Kegiatan ini selenggarakan oleh pasirputih dan Forum Lenteng sebagai bagian dari proyek seni akumassa Chronicle di Lombok Utara, bersama-sama dengan dua orang kurator seni dan sebelas orang seniman (partisipan akumassa Chronicle) serta warga masyarakat Pemenang.

Bangsal Menggawe diniatkan sebagai acara tahunan dan sarana bagi warga masyarakat lokal di Pemenang untuk menyalurkan ekspresi kulturalnya dalam bentuk pesta rakyat. Pesta ini secara spesifik memilih lokasi di Pelabuhan Bangsal atas pertimbangan bahwa Pelabuhan Bangsal merupakan titik lokasi yang menghubungkan berbagai ragam kehidupan masyarakat Pemenang sekaligus menjadi ikon budaya. Memilih tema “Membasaq” (berarti ‘membasah/membasuh/mandi’), pelaksanaan Bangsal Menggawe yang pertama di tahun 2016 ini merespon perubahan-perubahan yang tengah terjadi di Pelabuhan Bangsal menggunakan disiplin seni, yang mana di tengah-tengah pembangunan infrastruktur pariwisata saat ini, masih terdapat kebutuhan dan keharusan untuk melestarikan kearifan lokal warga masyarakat Pemenang. “Membasaq” berangkat dari fenomena yang selama ini hidup di Pemenang, di mana Pelabuhan Bangsal menjadi tempat khas yang selalu dituju oleh masyarakat untuk menyelenggarakan kegiatan “mandi bersama” sebagai bagian dari tradisi lokalnya.

Selain mempresentasikan karya-karya para partisipan akumassa Chronicle Lombok Utara yang berkolaborasi dengan warga Pemenang, acara Bangsal Menggawe 2016: Membasaq juga menghadirkan pertunjukan-pertunjukan seni lainnya yang dimiliki oleh pegiat-pegiat seni lokal.

akumassa Chronicle adalah proyek seni yang digagas oleh Forum Lenteng, dengan melibatkan seniman dari berbagai disiplin, aktivis kebudayaan, penulis dan peneliti profesional, yang fokus pada satu tema yang berhubungan dengan persoalan sosiokultural di lokasi yang menjadi tempat proyek tersebut dijalankan. Proyek seni ini dikuratori oleh Otty Widasari (Direktur Program Pendidikan Media Berbasis Komunitas, Forum Lenteng) dan Arief Yudi (pendiri sekaligus pegiat Jatiwangi Art Factory). akumassa Chronicle Lombok Utara diselenggarakan oleh Forum Lenteng bekerja sama dengan Yayasan pasirputih, melibatkan sebelas orang seniman dari dalam dan luar Lombok Utara serta warga masyarakat yang ada di Kecamatan Pemenang. Seniman yang terlibat dalam akumassa Chronicle Lombok Utara, adalah Ahmad Saleh Tabibudin, Baiq Ilda Karwayu, Bujangan Urban, Gelar Soemantri, Hujjatul Islam, Ismal Muntaha, Khairunnas Mahadi, Muhaimi, Syamsul Fajri, Sulung Widya Prasastyo, dan Syarief Rausanzani.

FORUM LENTENG adalah organisasi nirlaba egaliter sebagai sarana pengembangan studi sosial dan budaya yang didirikan oleh mahasiswa komunikasi, pekerja seni, periset dan pengamat kebudayaan pada tahun 2003. Forum ini didirikan sebagai usaha pengembangan pengetahuan media dan seni para anggotanya, dengan cara; produksi, pendokumentasian, riset dan distribusi terbuka. Pengembangan pengetahuan ini menjadi pijakan bagi komunitas untuk membicarakan persoalan sosial masyarakat melalui seni dan media. Setelah duabelas tahun berdiri, forum ini telah berkembang dalam berbagai program atas dukungan kerjasama dengan berbagai lembaga dan komunitas di Indonesia dan internasional.

YAYASAN PASIRPUTIH adalah organisasi nirlaba egaliter berbasis di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Organisasi ini fokus pada pengembangan pengetahuan literasi media, seni serta studi sosial dan budaya. Pasirputih menginisiasi berbagai kegiatan yang berkaitan dengan persoalan sosial kemasyarakatan, terutama yang berhubungan langsung dengan masyarakat lokal di Pemenang, serta publik di Lombok Utara.

Forum Lenteng & pasirputih proudly present the Bangsal Menggawe 2016: Membasaq, held on February 28th, 2016, at the Bangsal Harbor, Pemenang Subdistrict, North Lombok. Organized by pasirputih and Forum Lenteng, the event is a part of akumassa Chronicle art project at North Lombok, in collaboration with two curators and eleven artists (the participants of akumassa Chronicle) and local citizens in Pemenang.

Bangsal Menggawe is intended to be an annual event and a means for Pemenang people to conduct their cultural expressions in the form of folk festival. This festival specifically chose a site in the Bangsal due to the consideration that the Bangsal Harbor is a location which links a wide variety of life of Pemenang people as well as become their cultural icon. Choosing “Membasaq” (mean: “cleanse” or “go swimming) as a theme for its first realization in 2016, Bangsal Menggawe respond to the changes of Bangsal over the time by using discipline of art. We think that in the midst of the current development of tourism infrastructure, there is a need and necessity to preserve local wisdom belonged to citizens of Pemenang. “Membasaq” departed from phenomena that had ever been happened in such subdistrict when the Bangsal Harbor had become a special place for local people to “go swimming” as their local tradition.

In addition to present all works by participants of akumassa Chronicle North Lombok which was collaborated with local citizens, this Bangsal Menggawe 2016: Membasaq also will present other art performances by local artists and art activists.

 

akumassa Chronicle is an art project initiated by Forum Lenteng which involves artists from various disciplines, cultural activists, writters and researchers, which focuses on specific theme related to sociocultural issue in the location that be a place for its implementation. This art project is curated by Otty Widasari (Program Director of Community-based Media Education Program at Forum Lenteng) and Arief Yudi (a founder and cultural activist of Jatiwangi Art Factory). akumassa Chronicle at North Lombok is organized by Forum Lenteng in collaboration with pasirputih, involving eleven artists from North Lombok and other cities as well as local residents in the Pemenang Subdistrict. The artists who become the participants in the akumassa Chronicle at North Lombok are Ahmad Saleh Tabibuddin, Baiq Ilda Karwayu, Bujangan Urban, Gelar Soemantri, Hujjatul Islam, Ismal Muntaha, Khairunnas Mahadi, Muhaimi, Syamsul Fajri, Sulung Widya Prasastyo, and Syarief Rausanzani.

FORUM LENTENG is an egalitarian non-profit organization as a means of social and cultural studies development. Forum Lenteng was found by communication students, artists, researchers and cultural observers in 2003. The forum was established to develop knowledge on media and art of its members, by doing production, documentation, research and open distribution. The development of this knowledge then becomes the foundation for the community to discuss about social issues through art and media. After twelve years of existence, Forum Lenteng has evolved by developing many programs with supports and cooperations from various institutions and communities in Indonesia and internationally.

PASIRPUTIH FOUNDATION is an egalitarian nonprofit organization based in the Pemenang Subdistrict, North Lombok, West Nusa Tenggara. This organization focuses on developing knowledge of media literacy, arts as well as studies of social and cultural. pasirputih initiates various activities related to sociocultural issues, especially those which is dealing directly with local communities in Pemenang, as well as the public in North Lombok.

Details

Date:
28/02/2016
Time:
13:00 - 18:59 UTC+8
Cost:
Free
Event Category:
Website:
https://akumassa.org/

Organizers

Forum Lenteng
pasirputih

Venue

Bangsal
Jalan Bangsal Baru
Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat 83352 Indonesia
+ Google Map

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.