Pengalaman menonton di Workshop akumassa Cirebon
Ketika nonton pertama kali filem Pencuri Sepeda karya Vittorio de Sica, Putri menontonnya dengan biasa. Soalnya Putri sama sekali nggak punya gambaran tentang cerita di filem itu sampai terjadi diskusi. Yang ada dipikiran Putri waktu dengar judul itu, si pemeran utama memang berprofesi sebagai pencuri sepeda sejak awal cerita. Ternyata filem itu menceritakan tentang perjalanan seorang ayah (Antonio Ricci), seorang kepala keluarga yang berusaha mencari pekerjaan agar dapat menghidupi keluarganya dan meningkatkan status sosial keluarganya. Suatu saat ia mendapatkan sebuah pekerjaan sebagai penempel poster, tapi pekerjaan itu mengharuskannya memiliki sepeda dan itu menjadi satu masalah kecil yang harus dihadapinya saat itu.
Hal yang paling Putri suka adalah pada saat Ricci mengatakan masalah itu pada istrinya (Maria Ricci). Istrinya melakukan satu hal yaitu ia mengatakan “Tak masalah kan tidur tanpa sprei?”, lalu ia mengambil semua sprei yang ia punya dan menggadaikannya. Menurut Putri, itu satu tindakan seorang istri yang tegas. Karena tanpa banyak mengucapkan kata-kata namun bermakna, tindakan itu dapat membantu permasalahan suaminya.
Setelah Ricci memiliki sepeda, ia menunjukan satu tindakan yang bikin Putri iba. Ricci menggendong sepedanya masuk ke kantor untuk mengambil seragam kerja yang harus ia pakai saat bekerja esok hari. Tindakan ini menunjukan kalau sepeda itu sangat berharga untuk Ricci. Putri pikir sepeda itu udah kaya “Jimat” buat Ricci. Soalnya sepeda itu udah bikin Ricci jadi punya pekerjaan, yang udah bikin semua keluarga Ricci bangga sama dia.
Saat hari pertama kerja, di sinilah masalah besar yang harus dihadapi Ricci karena ia harus kehilangan “jimat”-nya. Ricci udah berusaha buat mengejar si pencuri sepeda itu, tapi Ricci nggak berhasil mendapatkan sepedanya kembali. Perjuangan Ricci bersama anak pertamanya ternyata enggak membuahkan hasil dan sepedanya tetap raib. Yang tersisa hanyalah kekesalan dan satu penyesalan. Karena pada saat Ricci berusaha agar mendapatkan sepedanya kembali, ada satu pikiran yang terbersit padanya untuk melakukan hal yang membuatnya menyesal yaitu, Ricci berusaha mengulang kejadian yang membuatnya kehilangan sepeda kesayangannya.
Namun di sini peran Ricci berganti menjadi sang pencuri sepeda, tapi Ricci tidak berhasil melakukan itu. Aksi Ricci diketahui oleh orang-orang, namun ia diselamatkan oleh sang anak, karena si pemilik sepeda yang dicuri Ricci itu kasihan pada anaknya yang menangis saat melihat ayahnya ada dalam kerumunan massa yang sedang emosi.
filmnya bagus
bagus filmnya
film ini menyentuh banget, gw rasa hal yang dilakuin ricci dengan mencuri sepeda, adalah bukti manusia tu punya batas kesabaran. Dia merasa kesabaran dia tidak terbalaskan oleh tuhan.
film ini menyentuh banget, gw rasa hal yang dilakuin ricci dengan mencuri sepeda, adalah bukti manusia tu punya batas kesabaran. Dia merasa kesabaran dia tidak terbalaskan oleh tuhan.
kapan yang sutradara di sini bisa bikin film sebagus ini????????
kapan yang sutradara di sini bisa bikin film sebagus ini????????
jawabannya ada ma Rudi koq?
nonton film ini jadi inget masa kecil sama bapak q…..dulu sering dibawa jalan2 pake sepeda ontel…..sampe smp juga masih sering diajak pergi makan bakso si mas yang emang orang sekampung bpk, org jawa juga….duch…beneran dech jadi kangen pngen ktmu bpk di padang nech….hmmm…..