– Ini yang interiornya beda ama KRDI yang laen ya?
– Yang kursinya berhadap-hadapan kayak gerbong kereta biasa?!
– Cepu itu Kabupaten Blora, makanya dikasih nama Blora Jaya Ekspres…..
lagipula Stasiun Blora-nya sendiri sekarang sudah menjadi stasiun mati.
– Sayang, coba kalau Stasiun Blora masih hidup pasti tujuan akhirnya stasiun Blora.
– Pengen nyobain jadinya……..
– Sebenarnya orang-orang PT KA bisa ngerawat dengan sebaik-baiknya, tapi justru penggunanya yang gak bisa ngerawat, hasilnya ya kaca pecah dan KA jadi kotor.
– Blora jaya ekspress? Bukannya ini Pandanwangi?
– Ini KA Baru mas, jurusan Semarang – Cepu
– Mudah-mudahan awet ya!
– Keren, Mantap!
– Striping nya lebih galak kelihatannya daripada KRDI yg lain
– Relasi SMC-Cepu PP pengganti Cepu odong-odong
– Nih sepur nama baptisnya Blora Jaya. Kabarnya ada toiletnya ya? Yuk, kita coba bareng-bareng…
Itulah beberapa komentar masyarakat mengenai Kereta Rel Diesel Indonesia (KRDI) Blora Jaya Express jurusan Semarang-Cepu-Bojonegoro di berbagai situs. Perjalanan saya menuju Kecamatan Randublatung yang terletak di Kabupaten Blora kali ini menggunakan jasa kereta api. Tidak ada kereta api langsung dari Jakarta, maka saya menggunakan jasa Kereta Sembrani jurusan Surabaya dan turun di stasiun Cepu, kemudian balik arah lagi ke Semarang menuju Randublatung.
Sesuai kelasnya, Kereta Sembrani lumayan nyaman dengan waktu keberangkatan dan tiba sesuai dengan yang tertulis di tiket kereta yaitu berangkat pukul 18.30 WIB dan tiba pukul 04.30 WIB. Karena terlalu nyaman, Pak Farid orang yang duduk disebelah saya yang kira-kira berusia 60 tahun rela pulang pergi Cepu-Jakarta-Cepu hanya untuk melihat cucunya yang tinggal di Jakarta. Ia berangkat dari Cepu hari Kamis malam dan kembali ke Cepu Jum’at keesokan harinya di kereta dan gerbong yang sama. “kenapa nggak sampai 3 hari atau seminggu pak di Jakartanya? Tanya saya. “Wah, saya sudah biasa pulang pergi seperti ini kok!” Jawabnya datar.
Atas informasi dari Pak Farid juga, dini hari setibanya di Stasiun Cepu, saya langsung membeli tiket Blora Jaya Ekspress menuju Randublatung seharga Rp 15.000. Tiket Blora Jaya Ekspress dari Cepu menuju Semarang sementara dijual seharga Rp 25.000 dengan dua kali pemberangkatan, yaitu pukul 05.00 WIB dan pukul 13.00 WIB dari Cepu. Rencananya tahun 2010, harga tiket kereta yang mampu menampung 574 penumpang itu akan dinaikkan menjadi Rp 28.000.
Perjalanan dari Cepu menuju Randublatung hanya memakan waktu setengah jam. Sedangkan menuju Semarang sekitar dua jam lebih. Saya termasuk beruntung karena masih merasakan kebersihan dan kenyamanan kereta yang kebetulan baru diresmikan dan beroperasi pada 15 Oktober 2009 ini. Hampir tak terlihat sampah-sampah berserakan di pinggir rel maupun di sekitar area stasiun. Mungkin masyarakat pengguna jasa kereta ini pun menginginkan kenyamanan ini berlangsung lama. Kenyamanan jelas dirasakan jika kita membandingkan kereta Blora Jaya Ekspress dengan kereta Jabodetabek.
Seperti dikutip dari kompas.com, Kereta Blora Jaya Ekspress menambah empat KRDI yang sebelumnya telah beroperasi di Blora. Kepadatan empat rangkaian kereta yang telah beroperasi mencapai 100 persen per hari. Dengan adanya kereta tambahan, diharapkan penumpang mendapat kenyamanan lebih.
Yah… Semoga saja sarana transportasi massa di negeri ini semakin membaik dan kinerja departemen pemerintahan maupun swasta yang terkait lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat.
harapan semoga tetap terjaga kebersihannya…. bravo perkereta apian…
sing penting tertib… ojo jotos jotosan!!!
keren…
aku jadi teringat masa kecilku… di stasiun randublatung
disinilah setiap hari aku berkeliaran. hapal betul setiap sudut areal stasiun mulai pintu masuk sebelah barat hingga sinyal masuk kereta sebelah timur.. disamping kiri kanan ada kantor dan perumahan perhutani.
didepan stasiun/tepat berhadapan dengan penggergajian kayu,aku pernah tinggal disitu… 35 tahun yg lalu
kenangan yg indah..
terima kasih atas dimuatnya photo stasiun randublatung sehingga saya bisa mereview masa lalu
hehee..mbak yul, njenengan orang wulung ya?
Semoga tetap terjaga kebersihannya kereta Blora Jaya Ekspress tersebut.
Kalau lihat gambarnya kok nggak terlalu jauh beda dibandingkan dengan Subway di Korea maupun Jepang.
Saya jadi teringat jaman tahun 1968 sampai 1971, saya naik Kereta dari Randublatung ke Cepu pulang pergi untuk sekolah di SMAN Cepu.
Jaman itu masih dipakai lokomotif uap yang Hitam warnanya
wah kalo dari semarang jam berapa ya????
moga – moga awet deh
warnanya cerah ceria semoga penumpangnya ceria semua menghadapi hidup yang penuh tantangan ini yeaah.
untuk bapak Gawik Sudarsono terimakasih atas tanggapannya, saya jadi merinding membaca ingatan bapak di jaman tahun 1968 sampai 1971, ketika naik Kereta dari Randublatung ke Cepu pulang pergi untuk sekolah di SMAN Cepu.dimana zaman itu masih memakai lokomotif uap yang Hitam warnanya.
untuk Yul terimaksih juga tanggapannya.
Bapak Gawik dan Yul bisa menuliskan pengalamannya di situs ini, kami tunggu yaa…
salam
kok kayak kreta di jepang ya…..
jadi pengen nyobain
tolong bagi petugas2 KA rawat kereta apinya,biar supaya nyaman dan bersih..
randublatung…
aduh jadi pengen pulang kampung ni….