Kawasan Wisata Sunan Ampel adalah tempat yang selalu dipenuhi peziarah; sebuah pemukiman masyarakat Arab di Surabaya, pusat ekonomi dan religius, yang tertata dalam satu lingkup perkampungan kecil yang mengelilingi Makam Suci Sunan Ampel.
Selain peziarah, tempat itu juga disesaki oleh para pedagang yang menjual berbagai barang keperluan dan makanan. Pak Irwan, salah satunya, seorang penjual Soto Madura, yang telah menyajikan makanan kepada para peziarah kurang lebih 10 tahun lamanya. Di dalam benaknya, tersimpan sebuah kisah tentang dua orang santri, bernama Mbah Bolong dan Mbah Soleh, yang menjadi salah satu kepingan sejarah yang berkembang di masyarakat setempat. Namun kisah itu tidak dapat diakui keabsahannya karena beberapa orang lain menganggap hal itu cerita bohong belaka. Pak Irwan pun terlibat dalam sebuah perdebatan dengan seorang teman akan kebenaran kisah itu.
Pukul 21.00 WIB, para pedagang menutup toko, kemudian beraktivitas menghilangkan kepenatan dengan bermain domna hingga subuh. Domna adalah sebuah permainan kartu yang serupa permainan domino, tetapi kartunya terbuat dari keramik. Permainan yang dikenal di Ampel ini memiliki sebuah aturan unik yang membedakannya dengan domino, yaitu pihak yang kalah mendapatkan satu buah penjepit baju dan harus dipakai di bagian tubuh.
Aktivitas ziarah dan perdagangan ini lah yang menjadi warna-warni yang mengisi kehidupan masyarakat di Kawasan Wisata Sunan Ampel.