Pada saat ayah Durga (Harihar Ray) datang dan membawakan kain sari buat Durga, ibunya (Sarbajaya) pun menangis. Karena pada saat Durga ‘tidak ada’, ayahnya sedang bekerja di luar kota untuk waktu yang cukup lama. Ketika Durga masih hidup, ia dituduh mencuri manik-manik milik Tunu. Saat itu Durga dipukuli oleh ibunya. Awalnya saya berfikir Durga tidak mencuri manik-manik itu tetapi hanya mencuri buah-buahan milik ibu Mukherjee. Tapi di akhir cerita, manik-manik itu ditemukan oleh Apu yang sudah tersusun menjadi gelang yang ditemukannya di batok kelapa bersarang laba-laba kepunyaan Durga. Durga benar mencuri. Apu pun membuang gelang itu ke kolam depan rumah.
Selain itu, beberapa adegan lain yang menyentuh: Ketika ibu Apu menjual piring emas untuk membeli beras yang murah; ketika Apu berlari-lari sambil berteriak, “Surat, surat, surat . . .,‘ ketika Ayah Apu tidak memberi kabar selama lima bulan dan ayahnya membawa kabar gembira kalau ia akan pulang sebentar lagi dengan uang yang banyak; ketika Durga berdoa kepada sebuah pohon kecil, “Tuhan, aku ini buta tidak mengenal agama, tapi aku hanya ingin hidup bahagia bersama suamiku.”
rasanya anda sangat memerhati detail film itu……selamat!!!
Jika kamu bisa nonton film dengan baik..
kamu juga bisa bikin film sendiri..