Salam kenal dari saya:
Pertama-tama ijinkan saya memperkenalkan diri. Nama saya Hendry Budiman, beralamat di Pasir Gadung, Serang.
Sebelumnya saya di sini mewakili “AMPAS” yang kebetulan desa kami masih satu wilayah dengan TPSA Cilowong.
Di sini saya ingin meng-krosscek balik yang mungkin saya sendiri kurang paham akan maksud dan tujuan saudara terhormat dalam penulisan artikel tentang TPSA Cilowong.
Konflik yang dari dulu terjadi ialah adanya kesan ketidakpedulian pihak pengelola terhadap masyarakat sekitar. Contoh pasti: Ada banyak warga yang mengidap penyakit kulit, tercemarnya lingkungan dan banyak lalat.
Bersandar dengan TPSA Bantar Gebang Bekasi yang semua fasilitas sosial ditanggung pengelola serta adanya kompensasi dari pengelola untuk warga sekitar yang dibayarkan 3 bulan sekali, maka sangat muskil bila saudara mengatakan TPSA Cilowong menjadi tolak ukur contoh TPSA Terpadu untuk semua TPSA.
Adapun sudah beberapa kali timbul gesekan-gesekan yang berakibat dengan ditutupnya TPSA oleh warga dikarenakan sifat ketidakpedulian dan arogansi pengelola sampah terhadap warga dengan memanggil sesepuh dan ketua kelompok lantas mengimingi sejumlah dana dan bantuan serta pekerjaan pada oknum tersebut, menambah cacatnya pengelola di mata masyarakat.
Sering kali masyarakat diintimidasi oleh pihak tertentu yang sengaja ‘dibeli oleh pihak terkait untuk meredam amarah massa.
Kini yang terjadi masyarakat merasa dirugikan dan ditelantarkan oleh pengelola.
Coba bayangkan fasilitas Jalan Pasir Gadung yang merupakan pintu akses lain ke TPSA yang sangat memprihatinkan kondisinya.
Tidak adanya klinik untuk masyarakat berobat dan tidak terealisasinya perjanjian pertama berdasarkan klausul tuntutan warga dari beberapa poin yang di ajukan cuma 1 yang didapat, yaitu sarana air bersih. Namun, kini juga terbengkalai.
Dikarenakan tagihan listrik yang dibebankan ke warga, kiranya hal ini saya sampaikan kepada saudara mengingat saat ini batas akhir kesabaran warga sekitar sudah habis, dalam arti akan ada protes demo yang bisa berakibat penutupan sementara TPSA Cilowong tersebut.
Dampaknya juga akan meluas ke semua Kota Serang dengan menumpuknya sampah di beberapa titik penampungan.
Satu hal lagi yang ingin saya sampaikan, yaitu masalah lab yang saudara sebut, saya yakin sekali bahwa kiranya tidak ada lab yang saudara maksud.
Maka dari itu saya bersedia bertatap muka dengan saudara untuk memberikan bukti otentik yang kami pegang untuk dasar acuan sebagai kartu as warga sekitar terhadap TPA Cilowong.
Tak lupa saya utarakan di sini bahwa tidak ada pemberdayaan warga sekitar untuk dikaryakan sebagai pekerja di TPSA tersebut.
Silahkan saudara lihat sendiri dan tentunya berkaca atas komentar saudara dalam hal ini bahwa saudara tidak memihak suatu pihak mana pun terasa sangat mustahil.
Saat ini kami sedang berupaya untuk mendapatkan hak-hak kami, dan kami sudah mengumpulkan semua bahan & bukti yang ada untuk dimajukan melalui proses hukum yang berlaku.
Coba saudara bayangkan, betapa sedih dan terbelakangnya kami saat ini melihat pemandangan di kampung kami yang dulu asri kini berubah 360 derajat.
Terima kasih telah membaca surat saya ini dan saya pribadi juga mendoakan semoga hati saudara terbuka dan turut membantu perjuangan kami.
sampah dpt diolah bagus tapi apakah semua dpt diolah yg.jelas tetap menyisa,untuk itu akan lebih baik bila dilengkapi alat pemusnah seperti yg sdh banyak saya lakukan juga pada beberapa tempat,pembuatan alat pemusnah/pembakaran sampah dlanggu yg sgt efektip,praktis,sederhana tanpa menggunakan bahan bakar apapun,juga jenis sampah apapun basah/kering musnah jadi abu,dan abunya dpt dimanfaatkan,gitu aja kok repot.
buat hendry ini saya prayogo yang menulis artikel,,, minta maaf sebesar-besarnya apabila yang saya tuliskan ternyata ada yang salah menurut pandangan saudara hendry sekali lagi saya minta maaf, saya kebetulan tinggal di serang,,, kalau berniat bertemu hubungi saja say di no 081911214395… kebetulan saya di di pondok pesantren ustadz oji di depan smp taktakan…
Ini yang saya suka dari akumassa, tidak berpihak!
MANTAPS!!!!
Sayapun datang ke TPS Cilowong ini. Kami hanya membadingkan dengan TPS-TPS lainnya yang pernah kami lihat. Hanya pengalaman yang di sini tertulis, pengalaman penulis setelah melihat TPS ini. Dan saya pun merasakan seperti yang ditulis. Ya.. Kami mengakui, bahwa kami tidak terjun langsung ke masyarakat sekitar TPS ini. Terimakasih.
artikelnya bagus akumassa oke