Jurnal Kecamatan: Ciputat Kota: Tangerang Selatan Provinsi: Banten

Satpam Pondok Hijau

Satpam
Avatar
Written by Farabi Ferdiansyah

Tsumsi kita ketika mendengar kata ‘satpam’ langsung tertuju kepada sosok  seram, galak, ganas, muka  merangus, tukang pukul dan lain sebagainya.  Tentunya itu terjadi jika kita membatasi diri dengan mereka. Layaknya penghuni kompleks dengan satpamnya, seakan-akan memiliki jurang pemisah. Hal itu hampir terjadi di setiap kompleks perumahan maupun apartemen. Namun apabila kita duduk mengobrol, minum kopi bersama, tentunya suasana akan mencair. Tawa canda akan menghiasi komunikasi dengan mereka. Seperti halnya aku yang mencoba melebur bersama Satpam Kompleks Pondok Hijau, Ciputat.

Satpam

Apel Pergantian Tugas Jaga Satpam Kompleks Pondok Hijau.

Setiap menuju markas Komunitas Djuanda, kami selalu melintasi warung kecil yang di sampingnya terdapat pos satpam, di mana pos dan warung tersebut menjadi base camp (tempat tongkrongan) para petugas keamanan Kompleks Pondok Hijau.  Untuk bisa bercengkrama dengannya, awalnya aku membeli segelas susu hangat di warung itu, lalu duduk dan mulai ‘sok kenal sok dekat’ dengan mereka.

Beruntung asumsiku benar, mereka bukanlah seperti tukang pukul. Banyak guyonan dan tawa canda di antara mereka. Aku semakin tertarik, ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang mereka. Aku pun memperlambat aksi minum susu putih hangatku, agar tidak cepat habis dan tentunya akan semakin lama aku bisa duduk di sana. Sampai aku mendapat informasi banyak dari mulut mereka.

Pak Kemiludin namanya, salah satu Satpam Pondok Hijau yang sudah bekerja selama tujuh tahun di kompleks perumahan tersebut. Kulitnya hitam, badannya tegak dan umurnya sekitar 40 tahun. Aku tahu namanya dari tulisan ‘Kemiludin’ yang tertera di dada sebelah kanan, tulisan itu berwarna hitam. Dari logat bicaranya aku mengetahui ia masyarakat asli Betawi Ciputat.

Pos satpam

Pos Utama Satpam Kompleks Pondok Hijau.

satpam Pondok Hijau

Gapura  Kompleks Pondok Hijau.

Sebelumnya tidak ada satpam di komplek tersebut, yang ada hanya petugas Hansip. Namun karena banyaknya kasus pencurian, petugas tersebut sudah ditiadakan, diganti menjadi petugas satpam (Satuan Pengamanan). Hal ini dimaksudkan untuk mengorganisir para petugas keamanan agar lebih disiplin dan teratur. Mayoritas petugas keamanan tersebut adalah masyarakat asli Ciputat, yang sejak kecil mendiami Kota Tangerang Selatan.

Dalam satu hari terbagi dua jam giliran jaga,  yaitu jam giliran jaga pagi dan malam. Petugas jaga pagi bertugas dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam. Dan petugas jaga malam bertugas dari jam 7 malam sampai jam 7 pagi. Setiap pergantian jam giliran jaga tersebut diadakan apel pergantian tugas jaga. Apel dilaksanakan dua kali sehari, yaitu pada jam 6.30 WIB dan 18.30 WIB. Apel dipimpin oleh pembina satpam kompleks tersebut, yaitu Komandan Subagio. Selain mengawasi tugas para satpam, Pak Subagio juga masih tercatat sebagai anggota Kepolisian Republik Indonesia.

“Kendala kita adalah banyaknya jalan tembus (gang kecil) yang berada di kompleks, jadi kita nggak bisa mengontrol secara penuh, mana warga kompleks dan mana yang bukan warga kompleks. Soalnya jalan ini (komplek) jalan umum, jadi siapa aja bisa lewat sini,” ucap Pak Kemaludin setelah meneguk kopi hitamnya.

“Ya, kalo kita tutup jalan yang satu, mereka lewat jalan yang laen, soalnya jalan tembusnya banyak!” Pak Hidayat, salah satu Satpam Pondok Hijau, ikut menambahkan.

warung

Warung di samping Pos Satpam Kompleks Pondok Hijau.

satpam Pondok Hijau

“Di sini mah yang reseh anak-anak kecil kalo bulan puasa, pada tawuran di dalam kompleks!” Pak Zaenudin, salah satu Satpam Pondok Hijau yang sudah bekerja selama 10 tahun juga ikut berbicara.

Mendengar pernyataan itu aku tertawa, lalu bertanya, “Terus Bapak tangkepin dong?”

“Kita mah kagak nangkepin. Kalo kita kasar, mereka malah ngelunjak! Paling kita giring untuk keluar kompleks! Bujuk dah, itu juga susah amat ngaturnya,” ucap Pak Zaenudin dengan logat Betawi yang masih kental.

Saat ini jumlah petugas keamanan di Kompleks Perumahan Pondok Hijau Ciputat berjumlah 16 orang. Empat petugas jaga disiagakan pada jam giliran jaga pagi dan delapan petugas pada jam giliran jaga malam hari. Untuk mendukung terciptanya keamanan sekitar kompleks, terdapat empat pos satpam di setiap sudut kompleks, pos A, B, C, dan D. Jumlah Satpam dan posnya tersebut masih terbilang kurang, karena tidak sebanding dengan luas kompleks perumahan tersebut, yang luasnya sekitar 12  hektar.

About the author

Avatar

Farabi Ferdiansyah

Pria kelahiran 1990 ini sedang menyelesaikan studi di UIN Syarif Hidayatulah, Jakarta jurusan Dakwah dan Komunikasi. Ia aktif di berbagai macam organisasi, seperti Komunitas Djuanda, Komka, akumassa Ciputat dan masih banyak lagi. Pria yang hobi fotografi ini pernah menjuarai beberapa lomba, salah satunya menjadi juara 1 dalam kontes fotografi bertema Animal Husbandry di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2010.

3 Comments

  • siap kumendan. tapi saya takut, kalo ga berani panggil kumendan yak??? hahahaha

    “momentum yang baik sudah terekam dalam bingkaian kalian” semoga tulisannya pun demukian.. lajulah selalu..

    shalom,

  • Hehe.. dulu aku seperti itu..
    membatasi diri dengan petugas keamanan..
    aku juga menyangkanya tukang pukul, muka seram…
    ternyata dengan tulisan kamu, bisa menyadarkan aku..
    thanks

  • “jaga stabilitas keamanan komplek kita, kalo ngga berani panggil teman,ngga berani juga panggil saya” kata pa komandan
    aba-aba
    ” Siap grak”
    “istirahat di tempat grak”

    hhe…teringat monday morning waktu sekolah..

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.