Anak Seribupulau adalah komunitas terbuka di Randublatung, Blora, Jawa Tengah. Komunitas yang mandiri ini pada awal berdirinya dibentuk oleh Exi, Agung Japah dan di bantu oleh Tony Voluntero, Alexandra Crosby, Anang Sarno, Djuadi, Hendras, dan kawan kawan yang lainnya pada tahun 1999. Mereka berlatar belakang beragam, yaitu mahasiswa, seniman dan pecinta alam (MAPALA). Karena mempunyai anggota yang heterogen, aktivitas kelompok ini banyak dipengaruhi oleh kebudayaan punk (khususnya musik). Komunitas Anak Seribupulau juga aktif dalam memberikan workshop daur ulang sampah (recycle), cukil kayu dan berbagai macam kegiatan kesenian lain, untuk sekolah atau komunitas lain. Selain itu komunitas Anak Seribupulau juga aktif dalam pembuatan zine-zine (terbitan indepeden yang lebih sederhana dari ukuran standar majalah pada umumya) lokal yang membahas isu lokal.
Komunitas ini mempunyai kekhasan dalam menyampaikan pesan atau idenya, yaitu dengan bahasa apa adanya dan “keras”. Karena kelompok ini sekali lagi sangat dipengaruhi oleh semangat dari daerahnya yang sarat akan konflik, karena memang radikalisasi masa masyarakat Blora sangat kental sepanjang massa.
Sejak jaman Noyo Gimbal, Samin Surosentiko (gerakan petani yang menolak pajak sejak jaman kolonial), Tirto Adi Suryo, Mas Marko Kartodikromo, Karto Suwiryo, dan seorang nama besar sastrawan Pramoedya Ananta Toer, radikalisasi massa masyarakat Blora sangat kental dan sensitif terhadap arti sebuah kekuasaan (otoritas yang menindas). Ini bukan tentang yang salah atau yang benar akan perlawanan (pemberontakan) yang dilakukan oleh orang-orang Blora tetapi ini adalah tinjauan secara historikal.
Merdeka!!!
Aktivitas Anak Seribupulau
Kawan-kawan Anak Seribupulau baru ikut pembuatan buku re:Publik, yang dipublikasikan oleh Gang Festival di Sydney 2008
Terlibat dalam acara Forest Art Festival di Randublatung Blora dan terlibat Forest Art Festival di Jogja
Terlibat dalam Mata Air festival I, II, III, IV di Salatiga
Terlibat dalam gang festival I, II di Sydney Australia,
Workshop dengan Komunitas Aborigin Australia.
Terlibat dalam pembuatan Film Beyond The Factory Wall
Terlibat dalam Art Day is Today dengan Komunitas Belanak Padang
Terlibat dalam Ceremonial Seribu Hari Pramoedya Ananta Toer di Blora
Terlibat dalam program akumassa dengan kawan-kawan Komunitas Forum Lenteng
Dan masih banyak lagi aktivitas yang di lakukan komunitas ini.
Informasi Kontak :
Anakseribu_pulau@yahoo.com.au
www.anakseribupulau.info
Alamat Komunitas Anak seribupulau:
Jalan Onggososro No. 20 RT 05 RW 02 Randublatung, Kabupaten Blora, kode pos 58382
Daftar Anggota Komunitas Anak Seribupulau
1. Exi Crot (33). Tinggal di Randublatung dan merupakan motor dari Komunitas Anak Seribupulau. Ia aktif dalam seni panggung sebagai performance artist yang sering keliling dunia. Bulan November 2009 ini ia diundang untuk residensi di Bejing.
2. Anib (20), tinggal di Blora. Aktif dalam Komunitas Anak Seribupulau. Kegitan sehari-harinya makan, tidur, main dan juga aktif di segala bidang daur ulang karya dari sampah. Masih dalam proses pembelajaran.
3. Dodee, lahir 21 April di Blora. Aktif dalam komunitas Anak Seribupulau. Berbasis pada kesenian di seluruh nusantara, baik yang terangkat maupun yang masih terpendam. Intinya peduli banget pada kesenian gitu lho..!
4. Yoga, lahir pada 20 september 1990. Bergabung dalam Komunitas Anak Seribupulau (ASP). Dan aktif dalam kegiatan ASP.
5. Cacux, lahir dan tinggal di Blora. Ia sangat tertarik pada dunia seni, saat ini Cacux sedang sibuk merintis usaha kecil milik pribadi dan tanpa investor.
6. Ari pethek, lahir di Blora 19 tahun yang lalu. Bergabung dengan Komunitas Anak Seribupulau. Hingga kini kegiatan sehari-harinya adalah kuliah di IKIP Bojonegoro.
7. Andri, lahir di Blora pada 25 Mei 1983. Aktif di kesenian dengan media cukil kayu dan workshop sampah plastik di sekolah-sekolah di wilayah Randublatung. Saat ini ia juga aktif di Galeri Ruang Seni Surabaya, Komunitas Anak Seribupulau, dan Institut Lingkar Hutan Magelang.
8. Iwan Seken, lahir di Blora pada 6 Juni 1982. Bergabung dengan anggota Komunitas ASP, dan bekerja sebagai peternak sapi.
9. Aboen Lau, lahir di Blora pada 24 Mei 1984. Aktifitasnya adalah kerja di bengkel motor milik sendiri dan memberikan workshop daur ulang sampah plastik. Motonya adalah “fisik tak bisa mencerminkan hati”.
wajah-wajah pemberontak..!!!!!
Q seneng banget gabung dan satu visi ma ASP..
terus berkarya tetap semangat tuk melawan kawan
Selama bergabung kawan-kawan Randublatung. Banyak catatan di sekitar kita yang sering terlupkan. Semoga dengan kerjasama kita dalam program AKUMASSA ini, catatan-catatan itu dapat menjadi inspirasi bagi semua orang.
Salam
Hafiz
Salam Kenal,
untuk semua kawan-kawan AnakSeribuPulau [ASP].
bayualfian [Gardu Unik]
salam kenal bwt kawan2 anak seribu pulau…
sampai ktemu nanti2 ya….
linda ( sarueh padangpanjang )
salam knl gw anak saruh…
semangat woyo…
berontak ssemua yg ada…hidup punk…
buat anak seribu pulau…jangan pernah berhenti untk brontak karna brontak itu penting akan ke depan n_n
salam kenal bagi pemberontk…
gw anak sarueh..
lanjutn pemberontakan selagi mampu
m
salam berkenalan buat ASP..
g sabar liat video akumassa blora..
^^daviddarmadi(komunitassarueh)
SEMANGAT BUAT KAWAN2, LANJUTKAN MELAWAN SEGALA BENTUK PENINDASAN YANG ADA DI DUNIA INI….
udah ada kah cd buat dikirim ke jakarta..??kratingdaeng nya juga ya xiii..hahahahaa
kapan fores art festival di adakan lagi,,,
Kebebasan Hidup secara “Total” akan membebaskan mereka yang ada dalam “Belenggu”.
Hormatku untuk jiwa bumi !…Exi Gembel Wijaya….yok opo rek kabare?!
Salam satu jiwa…..
Salam muaah buat EXI crot
Oi…Oi….Salam satu jiwa
Salam muaach buat EXI crot