Rombongan penari rudat dari Sanggar Seni Panca Pesona tiba di gang menuju kantor pasirputih sekitar pukul setengah sepuluh pagi. Beberapa meter sebelum tiba di kantor, rombongan mereka dicegat oleh beberapa warga untuk diminta memainkan satu tarian. Ketika tiba di kantor pasirputih, beberapa warga yang lain juga memohon kepada Pak Jaka untuk memainkan beberapa tarian. Antusiasme warga melihat kedatangan rombongan penari rudat ini tampaknya telah menjadi salah satu penyemangat kawan-kawan Sanggar Seni Panca Pesona untuk meneruskan proyek seni tersebut.
Rombongan penari rudat berangkat dari kantor pasirputih menuju Pelabuhan Bangsal dengan berjalan kaki pada pukul 11. Tampak Jabo mengenakan baju kemeja putih berlengan panjang, mengiringi Pak Jaka yang melantunkan syair-syair pengiring tarian rudat. Setibanya di Pelabuhan Bangsal, warga-warga yang ada di sekitaran pelabuhan merapat membentuk lingkaran menyaksikan tarian rudat, sementara Jabo mulai melakukan performance art-nya. Jabo berjalan menuju pantai, melakukan semacam ritual mandi, sembari merespon aksi tarian rudat yang dimainkan oleh Pak Jaka dan kawan-kawan.
Dalam kesempatan itu, anggota pasirputih yang turut mengiringi pertunjukan itu tidak lupa menyebarkan komik kedua yang dibuat oleh The Broy, berjudul Aeq Wat Bangsal (2016), untuk sosialisasi Bangsal Menggawe 2016: Membasaq yang juga menjadi bagian dari akumassa Chronicle.