DKI Jakarta

Pameran Video ‘…yang taksa [ambigu]’

Rabu malam, 31 Maret 2010, terasa ramai walaupun terlihat mendung di wilayah sekitar Jakarta. Malam itu di gedung CCF (Centre Culturel Francais) Jakarta, ada pembukaan Pameran Video ‘…yang taksa [ambigu]’.

Instalasi televisi

Acara pembukaan pameran sempat mundur sekitar setengah jam. Sebelumnya acara akan dimulai pukul tujuh malam. Karena menunggu ruang galeri yang masih dirapihkan, akhirnya pameran dibuka jam setengah delapan malam. Pameran video ‘…yang taksa [ambigu]’ dibuka oleh Karel Ratulangi (Kadol) selaku MC, kemudian diteruskan dengan kata sambutan oleh Patrick Perez selaku Direktur CCF Jakarta. Beliau mengucapkan selamat atas pembukaan pameran ini dengan berbahasa Indonesia dicampur Bahasa Inggris namun berlogat Perancis. Selanjutnya giliran Adel Maulana Pasha yang memberikan kata sambutan dan terima kasih kepada kawan-kawan yang ikut membantu dan para pendukung dibalik layar atas terlaksananya pameran ini. Setelah itu, para penonton yang sudah tak sabar melihat pameran dipersilakan masuk oleh Patrick Perez untuk menonton karya video yang dipamerkan.

Ruang pameran

Ruang pameran

Pengunjung pameran

Pengunjung pameran

Pembukaan pameran dihadiri kurang lebih 100 pengunjung dan menyajikan 9 karya dari 4 pembuat video. Mereka adalah Gelar Agryano Soemantri, Adel Maulana Pasha, Syaiful Anwar dan Bagasworo Aryaningtyas. Karya-karya tersebut diantaranya berjudul ‘Interseksi’ (5.49 menit), ‘Adegan Usai Hujan’ (4 menit) karya Syaiful Anwar, ‘Terminal’ (11 menit), ‘33 single channel, DV-pal’ karya Adel Maulana Pasha, ‘Red-Closet’ dengan format Video instalation, ‘Lesut Mobil Jalan Gelap’ dengan format video single chanel DV-pal karya Gelar Agryano Soemantri, ‘SALE’ (7 menit) dengan format video single chanel DV-pal, ‘DURASI’ (3.23 menit) dengan format video single chanel DV-pal dan ‘PLOKIS’ (6.40 menit) karya Bagasworo Aryaningtyas. Semua karya yang dipamerkan di gedung CCF (Centre Culturel Francais) adalah karya terbaru mereka. Karya yang mereka buat memang sangat bagus walau desain pamerannya sangat berantakan, misalnya karpet di dalam ruang galeri depan.

Video 'Terminal'

Video 'Terminal'

Video 'Usai Hujan'

Video 'Adegan Usai Hujan'

Dari 9 karya yang dipamerkan, 3 diantaranya ‘Terminal’ karya Adel Maulana Pasha, ‘Adegan Usai Hujan (Man In A Plastic After The Rain)’ karya Syaiful Anwar dan ‘SALE’ karya Bagasworo Aryaningtyas dipresentasikan menggunakan proyektor. Sedangkan lima karya lainnya dipamerkan menggunakan 3 buah Televisi yang dikompilasi menjadi 2 karya DVD yang diputar di setiap Televisi. Selain itu ada juga video instalasi berupa televisi yang ditata dipinggir lorong menuju sebuah ruangan yang berjudul ‘Red-Closet’ karya Gelar Agryano Soemantri yang merupakan karya yang paling menarik menurutku. Hal ini terlihat dari banyaknya pengunjung yang berfoto diatas karya instalasi Gelar.

Instalasi Video 'Red-Closet'

Instalasi Video 'Red-Closet'

Ruang projector yang menampilkan viedo 'SALE' dan 'Terminal'

Ruang projector yang menampilkan viedo 'SALE' dan 'Terminal'

Video 'Interseksi'

Video 'Interseksi'

Pameran ini juga dimeriahkan oleh musik elektronik dari Midi Data, Berhala, Summer in Berlin dan musik country oleh Kikie & Friends yang membawakan lagu ‘Dirty Old Town’ The Pogues hingga ‘Gendjer-Gendjer’. Di sela-sela alunan musik yang menghibur pengunjung pameran, aku melakukan perform dengan membanting televisi. Hal ini aku lakukan atas dasar lanjutan ‘Sequence Red-Closet’ yang merespon ketidakpuasan pada media televisi.

Aksi Midi

Aksi Midi Data dan Berhala

Aksi Summer In Berlin

Aksi Summer In Berlin

Dalam pameran ini banyak sekali makanan dan minuman yang disediakan oleh pihak CCF Jakarta. Makanannya berupa kue-kue kering dan snack, adapun minumannya terdiri dari berbagai jenis dan yang paling kusuka adalah banyaknya bir yang bisa diminum secara gratis. Aku dan kawan-kawan bersenang-senang di acara ini sampai acara selesai sekitar pukul 22.30 WIB. Menurut Adel Maulana Pasha, pameran ini bertujuan untuk berbagi pengalaman sekaligus mengkritik diri sendiri dengan bagaimana reaksi video berbicara pada diri sendiri atau dengan kata lain refleksi pada karya sendiri melalui pengalaman-pengalaman yang dapat dilukiskan pada media video. “Mari memasyaraktan video dan memvideokan masyarakat” ungkap Adel Maulana Pasha, Akbar Yumni, Gelar Agryano Soemantri, Bagasworo Aryaningtyas dan Syaiful Anwar yang saya kutip dari katalog ‘..yang taksa [ambigu]’.

3 single tv

5 karya video dipamerkan menggunakan 3 buah televisi

Menurut Syaiful Anwar, pameran ini mencoba menyampaikan informasi bahagia (pengalaman masyarakat) melalui visual. Menurut Bagasworo Aryaningtyas, “pameran ini bertujuan untuk gaya-gayaan,” ungkapnya sambil ketawa kecil. Sedangkan menurut Gelar Agryano Soemantri pameran ini sekedar untuk membahagiakan orangtuanya.

Bagi kawan-kawan yang ingin melihat karya video mereka, silakan datang ke CCF Jakarta Jl. Salemba Raya no. 25. Pameran dibuka setiap hari Senin – Jum’at pukul 10.00-17.00 WIB dan hari Sabtu jam 10.00-16.00 WIB. Acara ini akan ditutup pada tanggal 13 april 2010.

About the author

Avatar

Anib Basatada Wicaksono

Dilahirkan di Blora pada 18 Mei 1989. Pria yang akrab disapa Anib ini aktif dalam komunitas lokal di Blora yaitu Anak Seribu Pulau (ASP). Ia pernah bekerja pada sebuah bengkel mobil dan pernah menjadi buruh bangunan bagian kusen aluminium. Kini pria yang menamatkan studi terakhirnya di SMP Negri 1 Randublatung ini menjadi salah satu penulis aktif di jurnal akumassa.org.

5 Comments

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.