Lenteng Agung, Jakarta Selatan

Monografi Kecamatan Jagakarsa

kecamatan-jagakarsa

Ingat Kecamatan dan Kelurahan.

Saya ingat beberapa waktu lalu saya harus memperbaharui KTP (Kartu Tanda Penduduk) saya yang sudah lewat masa berlakunya. Kewajiban memiliki KTP sebagai legalitas seorang penduduk merupakan alasan yang ke-seribu buat saya saat itu. Tapi alasan takut tertangkap saat razia merupakan alasan yang membawa saya menuju ke Kelurahan. Dulu, yang membedakan Kelurahan dengan Kecamatan buat saya adalah jenis pembuatannya, KTP untuk Kelurahan dan Akta, baik itu kelahiran, perkawinan, kematian sampai pembaharuan untuk Kecamatan. Dari modal membawa uang juga berbeda, Rp.3000 sampai Rp.10.000 untuk ketua RT hingga Kelurahan dan Rp.8000 sampai Rp.25.000 untuk Kecamatan.

Sekarang, saya sudah 6 tahun lebih tinggal di Lenteng, tapi baru 3 kali saya bertemu pak RT (untuk pendataan Pemilu, warga dan urusan kependudukan), dua kali ke Kelurahan dan hanya melintas melihat Kecamatan. Walau pada akhirnya saat ini saya tengah meriset tentang wilayah ini, namun selama ini kemana fungsi-fungsi tempat itu buat saya? Apa selama ini tempat-tempat itu hanya sebagai tempat untuk urusan KTP, Akta dan semacamnya?

Sepengalaman saya saat itu, adalah kedekatan yang menghubungkan saya dengan kantor administratif wilayah, selain itu tidak ada. Kecamatan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kabupaten atau kota. Kecamatan terdiri atas desa-desa atau kelurahan-kelurahan. Dalam konteks otonomi daerah di Indonesia, Kecamatan merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten atau Kota yang mempunyai wilayah kerja tertentu yang dipimpin oleh seorang Camat. Istilah “Kecamatan” di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam disebut juga dengan “Sagoe Cut” sedangkan di Papua disebut dengan istilah “Distrik”.

Kecamatan seperti halnya Kelurahan, seharusnya memiliki kedekatan dengan warganya, Ketua RT sebagai unit terkecil tidak memiliki akses yang semestinya, hal ini dikarenakan unit ini tidak bergaji dan hanya memiliki tanggung jawab secara sosial dan moral. Pada arti kata “Kecamatan adalah : pembagian wilayah administratif di bawah Kabupaten dan Kota” menunjukan lingkup yang lebih spesifik yang berisi desa-desa atau kelurahan-kelurahan dan dipimpin oleh seorang Camat. Secara sistematis, harusnya terjadi kedekatan antara warga dengan unit administratif terkecil pemerintah. Tetapi ingatan yang menempel adalah kewajiban membawa “uang tempel” setiap membutuhkan jasa pelayanannya. Bulan lalu saya harus rela dan tersenyum pahit untuk Rp.50.000 sebagai jasa mengurus perpanjangan KTP karena sudah lewat masa berlakunya. Ketika terjadi penggusuran tanah saat itu di daerah rumah saya kawasan Cipinang Muara, masyarakat melapor dan mengadu pada Badan Bantuan Hukum atau kepolisian sebagai sebuah harapan. Nah, pertanyaannya kemana Pak Lurah dan Pak Camat saat itu ?

Monografi Kecamatan Jagakarsa
Kecamatan Jagakarsa adalah satu dari sepuluh kecamatan dalam wilayah Kotamadya Jakarta Selatan. Secara geografis, kecamatan Jagakarsa terletak pada bagian selatan Provinsi Jawa Barat. Pembentukan wilayah administratif kecamatan didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1990 tanggal 18 Desember 1990, tentang pembentukan Kecamatan dalam wilayah daerah Khusus Ibukota Jakarta. Luas wilayah Kecamatan Jagakarsa meliputi 2.502.500 Ha yang terbagi habis dalam 6 kelurahan awal:
1.  Ciganjur: 3.376 Ha
2.  Sr Sawah: 6.747 Ha
3.  Jagakarsa: 4.850 Ha
4.  Lenteng Agung: 2.277 Ha
5.  Tanjung Barat: 3.800 Ha
6.  Cipedak: 3.975 Ha

Batas Wilayah kecamatan Jagakarsa
Utara: Berbatasan dengan  Jl. Margasatwa, Jl Sagu, Jl, Joe, Jl T.B. Simatupang dan Jl. Poltangan.
Selatan: Berbatasan dengan Pilar Batas (Desa Pondok Cina, Kukusan, Tanah Baru Kotamadya Depok, Gandul (Kec. Sawangan, Bogor).
Timur: Kali Ciliwung
Barat: Kali Krukut

Karakteristik Wilayah
Sesuai dengan Planalogi dan berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan Rencana Bagian Wilayah Kota (RBWK) Tahun 1985-2005, wilayah kecamatan Jagakarsa ditetapkan sebagai wilayah penyangga dan resapan air dengan Koefisiensi Dasar Bangunan (KDB) rendah rata-rata 20%. Beriklim sejuk antara 25°C s/d 27°C dengan curah hujan rata-rata 2000 m³ dan terletak pada ketinggian 52 m di atas permukaan laut.

Jumlah Penduduk pada akhir bulan Desember 2008 tercatat sebanyak 227.081 jiwa dengan 53.629 KK. Mobilitas penduduk bulan Desember 2008 adalah: lahir 134 jiwa, datang 389 jiwa, mati 78 jiwa, pindah 245 jiwa dan WNA ke WNI 14 jiwa dan angka kepadatan penduduk mencapai 9.074 jiwa/km².

Dasar Hukum
Dasar hukum wilayah dan pembuatan: UU No 32 Th 2004 (Pemerintah Daerah).
UU No 29 Th 2007: Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pergub No 2 Th 2006: Petunjuk Pelaksanaan Pelaporan Kotamadya/Kabupaten Kecamatan dan Kelurahan di Provinsi DKI Jakarta.
Kepgub No 44 th 2002: Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Kecamatan di Prov.DKI Jakarta.
Berdasarkan UU No.29 Thn 2007, tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Pasal 26 Ayat 9 disebutkan bahwa: “Pemerintah Daerah Provinsi Daerah khusus Ibukota Jakarta mendelegasikan sebagian kewenangan dan urusan pemerintahan kepada Pemerintah Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi, Kecamatan dan Kelurahan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat”.

Penyelenggaraan Pemerintahan
Pemerintah
1.  Dewan Kelurahan: jumlah Dewan Kelurahan (DEKEL) sesuai dengan jumlah Rukun Warga yang ada di tiap-tiap kelurahan yaitu sebanyak 54 orang anggota.

2.  Total jumlah RT/RW di wilayah Kecamatan Jagakarsa adalah sebanyak 538 RT dan 54 RW.
a.  Kelurahan Ciganjur: 62 RT, 6 RW,
b.  Kelurahan Sr. Sawah: 156 RT, 19 RW
c.  Kelurahan Jagakarsa: 80 RT, 7 RW
d.  Kelurahan Lt. Agung: 114 RT, 10 RW
e.  Kelurahan Tj. Barat: 66 RT, 6 RW
f.  Kelurahan Cipendak: 60 RT, 6 RW

Bentuk pembinaan RT/RW adalah berupa peningkatan pengetahuan para pengurus berdasarkan Keputusan Gubernur KDKI Jakarta Nomor 695 Tahun 1989 tentang Pembinaan Organisasi masyarakat.

Monografi dan Data Kependudukan
Komposisi penduduk menurut kelompok umur tahun 1991. (Kecamatan)
a.  0 sampai 4: 18.001 (pria) – 15.863 (perempuan) = 33.864 / 11.2 %
b.  5 sampai 9: 15.779 (pria) – 13.786 (perempuan) = 29.565 / 9.7 %
c.  10 sampai 14: 15.549 (pria) – 14.995 (perempuan) = 30.544 / 10.1 %
d.  15 sampai 19: 16.846 (pria) – 15.537 (perempuan) = 32.383 / 10.7 %
e.  20 sampai 24: 15.691 (pria) – 14.375 (perempuan) = 30.066 / 9.9 %
f.  25 sampai 29: 14.069 (pria) – 13.744 (perempuan) = 27.812 / 9.2 %
g.  30 sampai 34: 12.556 (pria) – 10.365 (perempuan) = 22.921 / 7.6 %
h.  35 sampai 39: 12.589 (pria) – 9.064 (perempuan) = 21.652 / 7.1 %
i.  40 sampai 44:  9.658 (pria) – 8.598 (perempuan) = 18.256 / 6.0 %
j.  45 sampai 49: 8.073 (pria) – 6.463 (perempuan) = 14.536 / 4.8 %
k.  50 sampai 54: 6.831 (pria) – 5.596 (perempuan) = 11.977 / 3.9 %
l.  55 sampai 59: 5.094 (pria) – 4.542 (perempuan) = 9.637 / 3.2 %
m.  60 sampai 64: 3.454 (pria) – 3.299 (perempuan) = 6.753 / 2.2 %
n.  65 sampai 69: 3.275 (pria) – 3.397 (perempuan) = 6.671 / 2.2 %
o.  70 sampai 74: 2.038 (pria) – 2.325 (perempuan) = 4.364 / 1.4 %
p.  75 >        :1.267 (pria) – 1.137 (perempuan) = 2.404 / 0.8 %

Secara umum data tahun terakhir pada data di atas menunjukan bahwa 31,0 % dari seluruh penduduk ternyata berada dalam usia non-produktif : selanjutnya 64,6 % merupakan usia produktif dan sisanya 4,4 % dalam usia improduktif. Dengan demikian, angka beban tanggungan, yakni angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur di bawah 15 dan 65 ke atas) dengan banyaknya orang usia produktif, maka diperoleh hasil angka sebesar 55 yang berarti bahwa setiap 100 orang usia produktif menanggung sejumlah 55 orang usia tidak produktif.

3.  Jumlah penduduk Kecamatan Jagakarsa dalam bulan Desember 2008 berjumlah 227.081 jiwa dengan perincian.
a.  WNI : 117.914 (Laki-laki), 109.154 (Perempuan) = total 227.068 jiwa
b.  WNA: 8 (laki-laki), 5 (perempuan) = total 13 jiwa.

4.  Mobilitas Penduduk
a.  Lahir: 134 Jiwa.
b.  Mati: 78 Jiwa
c.  Datang: 389 jiwa
d.  Pindah: 245 jiwa.

Setiap bulan laporan kependudukan Kecamatan ini dikirimkan kebagian administrasi, Setko Administrasi Jakarta Selatan dengan tembusan kepada tiap Lurah. Dan laporan Rekapitulasi jumlah Napi G30S/PKI bulan November 2008.

5.  Retribusi Daerah
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah  (PAD) pada bulan Desember 2008:
a.  Pajak Reklame: -S.D. Bulan Lalu:Rp 915.473.600, Bulan ini: Rp.114.971.500, S.D Bulan ini Rp.1.030.445.100 –
b.  Pajak Hotel dan Restoran: -S.D. Bulan Lalu: Rp 294.553.521- , Bulan ini: Rp. 29.637.241 – S.D Bulan lalu: Rp. 324.190.762
c.  Pajak Hiburan: -S.D Rp.8.475.000-, Bulan ini: Rp 1.200.000-, S.D Bulan ini: Rp 9.675.000.
d.  Tata Kota: -S.D Bulan lalu Rp 96.485.100-, Bulan ini: 2.411.000,- S.D Bulan ini Rp. 98.896.100.
e.  P2B: S.D Bulan lalu Rp.219.249.578,- Bulan ini: Rp 30.390.000,- S.D Bulan ini Rp 249.639.578,-

6.  Pertanahan
Terhitung sejak tanggal 1 November 1999 untuk sementara Camat Jagakarsa tidak lagi melaksanakan tugas di bidang PPAT (Proses Pelayanan Administrasi Tanah) namun pelayanan di bidang pertanahan tetap dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, khususnya menyangkut legalitas surat tanah warga dan penyelesaian.

7.  Data rawan Banjir wilayah kecamatan Jagakarsa :
a.  Ciganjur: rawan banjir RT: 005, 006, 009 pada RW:01
b.  Srengseng Sawah: rawan banjir RT: 011, RW:08
c.  Jagakarsa: rawan banjir RT: 001, 003 di RW: 01
d.  Lenteng Agung: rawan banjir RT: 001, 002 pada RW 05
e.  Tanjung Barat: RT 003 pada RW 04 dan RT 010 di RW 05
f.  Cimpedak: RT 002, 003 di RW 03
Kegiatan yang dilakukan adalah mengirm antisipasi pada tempat-tempat rawan.

8.  Keamanan lain:
Jumlah anggota Banpol dan anggota LINMAS yang tercatat di wilayah kecamatan Jagakarsa sebanyak 159 orang.

9.  Jumlah Sarana Ke-Agamaan.
a.  Ciganjur : (12 Masjid), (28 Mushola), (- Gereja), (-Pure)
b.  Sr. Sawah: (23 Masjid), (39 Mushola), (3 Gereja), (1 Pure).
c.  Jagakarsa: (17 Masjid), (30 Mushola), (- Gereja), (- Pure).
d.  Lenteng Agung: (20 Masjid), (32 Mushola), (1 Gereja), (- Pure).
e.  Tanjung Barat : (17 Masjid), (19 Mushola), (3 Gereja), (- Pure).
f.  Cipedak: (11 Masjid), (25 Musala), (- Gereja), (- Pure).
g.  Total : (100 Masjid), (172 Musala), (7 Gereja), (1 Pure).

10.  Pendidikan.
Sebagai gambaran sarana pendidikan di Kecamatan Jagakarsa sampai dengan bulan Desember 2008 adalah:
a.  Ciganjur: (-tidak ada SLB), (13 TK), (6 SDN,2 SD swasta), (- SMPN, 1 SMP swasta), (1 SMUN, 1 SMU swasta),
b.  Sr. Sawah: (1 SLB), (14 TK), (3 a.SD swasta, 16 SDN), (8 SLTP swasta, 2 SLTPN), (10 SMU swasta, 1 SMUN), (2 MI swasta, 1 MI N), (1 MTSN swasta, 1 MSTN N), (2 PT swasta)
c.  Jagakarsa: (1 SLB), (12 TK), (2 SD swasta, 14 SDN), (2 SLTP swasta, 3 SLTPN), (10 SMU swasta, 2 SMUN), (4 MI swasta, 1 MI N), (1 MTSN swasta, 1 MTSN N), (2 PT swasta)
d.  Lt. Agung: (1 SLB), (8 TK), (2 SD swasta, 12 SDN), (2 SLTP swasta, 2 SLTPN), (4 SMU swasta, 1 SMUN), (2 MI swasta), (1 MTSN swasta, 1 MSTN N), (1 PT swasta)
e.  Tj. Barat: (tidak ada SLB), (10 TK), (6 SD swasta, 8 SDN), (4 SLTP swasta, 1 SLTPN), (4 SMU swasta), (2 MI swasta), (1 MTSN swasta, 1 MTSN N), (1 PT swasta)
f.  Cipedak: (tidak ada SLB), (2 TK), (2 SD swasta, 6 SDN), (1 SLTP swasta, 2 SLTPN), (1 SMU swasta, 1 SMUN), (1 MI swasta), (1 MTSN swasta, 1 MTSN N), (1 PT swasta)
g.  Total : 3 SLB, 59 TK, 17 SD swasta, 63 SDN, 18 SLTP swasta, 10 SLTPN, 30 SMU swasta, 6 SMUN, 16 MI swasta, 2 MI N, 6 MTSN swasta, 6 MTSN N, 10 PT swasta, 1 PT N

11. Penanggulangan Narkoba.
Kec.Jagakarsa telah membentuk Pos Penanggulangan NARKOBA sampai pada tingkat kelurahan dan sebagian telah sampai pada tingkat RW.
a.  Kec. Jagakarsa: Jl. Sirsak No.2 Jagakarsa
b.  Kel. Ciganjur: Jl. Kerinci Rt 08/06
c.  Kel. Tj. Barat: Jl. Poltangan Rt 02/04
d.  Kel. Cipedak: Jl. Moh Kahfi I Rt 07/01
e.  Kel. Jagakarsa: Jl. Gandarisa Rw 02
f.  Kel. Srengseng Sawah: Jl.R Depok-Ps.Minggu Rt.01/03
g.  Kel. Lt. Agung: Jl. Agung Raya I Rt 09/02

12. Kebudayaan dan Permuseuman
Masyarakat Kec. Jagakarsa yang sebagian besar merupakan warga asli Betawi memiliki warisan kebudayaan dari generasi terdahulu, kebudayaan tersebut tetap dilestarikan.
Jenis kebudayaan dan kesenian yang terdapat di wilayah Kec. Jagakara adalah sbb:

no    Jenis kesenian    Ciganjur    Sr.sawah    Jagakarsa    Lt.Agung    Tj.Barat    Cipedak
1        Tari                             4                   1                       1                        –                      3                    2
2       Tanjidor                     –                    –                       1                        –                      –                     –
3       Topeng                       2                    –                       –                        –                      –                    1
4       Wayang Kulit B        1                     –                      1                        –                       –                    –
5       Orkes Melayu            2                   2                      3                        1                      1                    4
6       Rebana qasidah        7                   11                     1                        10                    11                  6
7       Vocal Group              –                     2                     3                        1                       1                   1
8       Gambang Kromong –                     –                      –                        –                       –                    2
9       Band                            –                    1                      1                        –                       1                    1
10     Orkes Gambus          2                     –                      1                       –                       –                    –
11      Reog Ponorogo         –                     1                       –                       –                       –                    –
12      Seni lukis                   –                    –                      2                        –                       –                    –
13     Reog Dog dog            –                     –                       1                       –                       –                    –
Jumlah                                18                  18                    15                     12                     17                 17

Terdapat 2 objek wisata di Kec. Jagakarsa yaitu Setu Babakan dan Setu Mangga Bolong.  Keduanya terletak di Kel. Srengseng Sawah. Setu Babakan sebagai objek wisata Perkampungan Budaya Betawi direncanakan diperluas lahannya dan direncanakan pengelolaan sistem tata airnya oleh Sudin PU Tata Air Kodya Jakarta Selatan.

13. Prasarana Umum.
Kondisi sarana dan prasarana umum di wilayah Kecamatan Jagakarsa masih banyak yang perlu perbaikan maupun pembangunan baru. Hal ini setiap tahun telah diusulkan ke tingkat kotamadya melalui hasil forum kelurahan maupun melalui usulan-usulan masyarakat dan lurah secara insedentil. Adapun sarana dan prasarana umum yang ada saat ini menurut data dari Kecamatan tahun 2008.
a.    Jalan: Arteri/Kolektor, luas 18.520 m2
b.    Jalan: Lokal, luas 425.100 m2
c.    Jembatan: Arteri, berjumlah 5
d.    Jembatan: Lokal, berjumlah 15
e.    Halte bus: 29
f.    JPO: 3
g.    Taman kota: 20
h.    Lampu PJU: 47
i.    LPS: 22
j.    SPBU: 11
k.    Pasar: 1

14. Taman kota:
a.    Taman depan BPG : luas 1.300 m2
b.    Taman Lenteng Agung: luas 3.280 m2
c.    Taman Segitiga nangka Selatan: luas 250 m2
d.    Taman Segitiga Nangka Utara: Luas 185 m2
e.    Taman Pintu KA Srengseng Sawah Barat luas 250 m2
f.    Taman Depan KA Srengseng sawah Timur: luas 315 m2
g.    Taman depan Universitas Pancasila. Luas: 1.750 m2
h.    Taman Purwa. Luas: 1.700 m2
i.    JH Putaran Ranco Indah Simatupang: luas 2.270 m2
j.    JH TB Simatupang sisi utara Tol , luas: 750 m2
k.    JH TB simatupang sisi selatan Tol, luas: 5.110 m2
l.    JH Lenteng agung Timur, luas: 23.370 m2
m.    JH Lenteng Agung Barat, luas: 21.215 m2
n.    JH Ujung selatan (Lenteng agung), luas 1.250 m2

15. Kantor Camat dan Lurah:
Kantor Camat Jagakarsa didirikan pada tahun 1984. Pada tahun 2002 telah dilaksanakan renovasi namun tidak mengubah struktur dan luas wilayah. Dengan adanya pelimpahan wewenang bidang bermacam pelayanan untuk ruang sangat kecil. Berbeda dengan fasilitas di wilyah Kelurahan yang terlihat lebih memadai secara banyak ruangan yang ada.

Fasilitas Kesehatan
a.    Puskesmas: 8
b.    Rumah Bersalin: 8
c.    Klinik: 9
d.    Klinik Bersama: 10
e.    Apotek: 33
f.    Dokter Praktek: 27
g.    Bidan Praktek: 14
h.    Posyandu: 169
i.    Belum terdapat adanya Rumah Sakit, maka kebanyakan warga pergi ke wilayah Jak-Sel atau Depok yang lebih banyak RS.
Di Kecamatan dan Kelurahan Jagakarsa kini banyak memiliki prasarana-prasarana baru yang dibangun oleh swasta. Sedangkan pada fasilitas pemerintah pada sensus terakhir tahun 2007 tidak banyak mengalami pembangunan baru, kebanyakan hanya berupa pemulihan fasilitas lama.

Dirangkum oleh:
Adel Pasha

About the author

Avatar

Maulana Muhamad Pasha

Maulana Muhamad Pasha, pria kelahiran Jakarta, 4 Januari 1983 ini kini aktif menjadi video maker di Indonesia. Karya-karyanya sering menghiasi galeri-galeri seni rupa, baik nasional maupun internasional. Beberapa karyanya pernah menjuarai festifal di antaranya, Festifal ASEAN New Media Art (2007), Indonesia Art Award (2008) dan FFTV-IKJ Long Short Film (2008). Sebelumnya, pria yang menamatkan pendidikan terakhirnya di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta ini pernah menjadi wartawan di beberapa media di Indonesia.

5 Comments

  • Saya mau tanya, apa susah mendapatkan data tentang jumlah kependudukan kepada kelurahan? Bagaimana syarat dan ketentuannya? saya butuh untuk mengerjakan skripsi. terima kasih

  • Stacia, sebenarnya urusan dengan birokrasi hampir sama…kalo kelengkapan adminitrasi kita lengkap, sebenarnya tidak masalah. karena itu tugas mereka untuk memenuhi kebutuhan informasi, Kalau untuk riset skripsi, kami kira lebih mudah…Anda tinggal membawa surat pengantar dari kampus, dan cantumkan tujuan penelitian itu untuk skripsi. Kalau mereka tidak mau kasih…Anda bisa tuntut kelurahan itu…karena sekarang sudah ada UU Kebebasan Informasi Publik. Semoga membantu. Salam
    Otty Widasari

  • saya mau ,menginformasikan bahwa jembatan penghubung antara desa/kampung sawah dan kampus UI rusak,berlubang karena karat ,juga arde panangkal petir hilang,serta atapnya banyak yang bocor

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.