Setelah menerima pinjaman buku dari seorang kawan di Jakarta beberapa bulan lamanya, aku sungguh kagum dan merasa terhormat bisa menerimanya. Seringkali waktu dihabiskan untuk membaca. Warna buku, teks, dan beberapa gambar sampulnya telah membuatku memimpikan sebuah kegiatan yang remeh mungkin bagi anda, tetapi tidak bagiku. ”Dongeng buku”, dongeng, ya…mendongeng!! Ingin sekali kami mendapat dongeng dari orang yang banyak tahu tentang teks dan konteks buku ini. Hal-hal kecil terbersit dalam imajinasiku, pertanyaan kecilpun bermunculan. Kenapa buku ini dibuat? Karena kami kurang cakap membaca, apalagi menulisnya dalam sebuah gagasan, maka seringlah terjadi tukar pikiran lewat dongeng dan omong kosong setiap sorenya di ruangan tanpa meja di Saidjahforum setengah tahun lalu.
Sungguh pengecut jika harus berhenti sampai di pembacaan saja. Cukup lama buku dibolak-balik dengan pemahaman seadanya dalam telaah kecil pada teks yang termaksud dalam setiap kalimatnya. Sesudah itu semua berlalu, aku dan kawan lainnya menyatukan maksud dan tujuan yang sama. Membuat diskusi kecil dan pemutaran film. Empat buku yang dimaksud antara lain: Zaman Reformasi; Pengarang Edith Simon, penulisnya seorang wanita inggris yang terkenal. India Yang Bersejerah; Hasil karya Lucille Schulberg. Jepang Purba; Pengarang Jonathan Norton Leonard, menurut catatan di halaman pertama seorang anggota staf penulis PUSTAKA TIME-LIFE. Roma Pada Masa Kekaisaran; Pengarang Alm.Moses Hadas lama dipandang sebagai salah-satu ahli terkemuka di Amerika dalam masalah kuno. Untuk film yang akan di putar berjudul: I WAS BORN, BUT….. Sutradara Yasujiro Ozu.
Lewat poster digital tanpa makna dan catatan kecil ini, kami berdo’a agar bisa terbaca oleh si pemilik buku dan dengan ikhlas untuk datang ke tempat baru kami yang rapuh.