Memanggil Hujan
Hiruk-pikuk warga di sebuah lingkup rumah-rumah yang saling bertetanggaan mengitari lapangan bulu tangkis, ruang publik yang dimiliki bersama-sama, yang dari sana empat penjuru gang saling terhubung, bertemu di satu titik tempat kegiatan-kegiatan pemberdayaan warga berjalan. Ondel-ondel menari, mengitari lapangan Perintis di Kampung Paseban. Yang perempuan berbaju merah jambu dan yang lelaki berbaju biru. Wajah mereka mirip, sama-sama bergaun panjang dan berkain selempang. Hanya berbeda di riasan wajahnya saja saja, ondel-ondel perempuan tidak berkumis. Semua perhatian orang tertuju kepada dua sosok itu, hingga keramaian lapangan itu bubar perlahan, lantas sepi, tatkala hujan mengguyur ke bumi, tetapi sesungguhnya orang-orang justru menyambutnya.