Lenteng Agung, Jakarta Selatan

Kereta-kereta Itu

Namaku adalah Sabilal Muhtadin. Aku seorang mahasiswa jurusan televisi di Institut Kesenian Jakarta, Cikini yang tinggal di Lenteng Agung. Untuk menuju ke kampus, setiap hari aku naik kereta listrik JABODETABEK.

Stasiun Lenteng Agung, tempat aku menunggu kereta untuk pergi ke kampus

Stasiun Lenteng Agung, tempat aku menunggu kereta untuk pergi ke kampus setiap harinya

Pukul 09.25 WIB adalah waktu yang ideal bagiku untuk berangkat, karena aku bisa sampai di kampus tepat waktu. Pada suatu hari aku telat datang ke kampusku. Keterlambatanku dikarenakan oleh kereta ekonomi yang berada di Stasiun Tanjung Barat mengalami gangguan sinyal sehingga kereta ekonomi AC yang hendak aku naiki tertunda kedatangannya di Stasiun Lenteng Agung. Yang pasti akibat dari gangguan tersebut, kereta ekonomi AC yang aku tunggu baru datang pada pukul 10.10 WIB.

Pukul 09.25 WIB aku sudah membeli karcis. Aku melihat di sekelilingku, tampak wajah-wajah yang menanti kereta dengan harap-harap cemas. Banyak dari mereka sepertinya orang-orang kantoran. Entah kantor apa yang mengizinkan pegawainya datang sebegitu siangnya. Namun dari beberapa pekerja kantoran tersebut, aku melihat ada pegawai TV swasta, tampak dari lambang yang tertera di baju mereka. Ada yang dari ANTV dan ada juga yang dari Trans Corp. Ditemani oleh iringan lagu dari Anang feat Syahrini yang diputar di kios VCD dan DVD bajakan, semua orang masih menanti dengan raut wajah seolah mengatakan mereka sudah tidak sabar menunggu. Hanya sedikit orang yang menunggu datangnya kereta dengan santai. Salah satunya adalah seorang ibu yang sedang menggendong anak laki-lakinya yang masih balita. Seolah tak peduli dengan keterlambatan kereta, ibu itu terus bercanda dengan anaknya yang tampan.

Suasana di Stasiun Lenteng Agung

Suasana di Stasiun Lenteng Agung

Waktu terus berlalu. Terdengar dari pengeras suara di stasiun, kereta yang kami tunggu masih berada di Stasiun Universitas Indonesia. Kereta tersebut harus melewati Stasiun Universitas Pancasila terlebih dahulu sebelum sampai di Stasiun Lenteng Agung tempat ku menunggu. Iringan musik dari kios VCD dan DVD bajakan itu terus mengalun. Kali ini lagu telah berganti menjadi lagu dari Band Wali. Salah satu band beraliran pop Melayu yang sedang naik daun saat ini. Saking terkenalnya, anak kecil pun bisa menyanyikan lagu tersebut yang bertemakan percintaan orang dewasa. ironis sekali, karena anak itu mengikuti ibunya yang juga turut menyanyikan lagu tersebut.

Toko VCD dan DVD bajakan yang terus memutar lagu selama aku menunggu kereta

Toko VCD dan DVD bajakan yang terus memutar lagu selama aku menunggu kereta

Band Wali yang lagunya sangat familiar di telinga anak-anak

Band Wali yang lagunya sangat familiar di telinga anak-anak

Setelah sekian lama menunggu, kereta yang kami tunggu pun datang juga. Semua orang bersiap-siap untuk menyerbu kereta tersebut. Sekejap ketika pintu kereta dibuka, semua orang berdesakkan untuk masuk kereta termasuk aku sendiri. Kereta hanya berhenti sebentar lalu melaju kembali menuju Jakarta Kota. Tepat di Stasiun Pasar Minggu, aku melihat sebuah kereta ekonomi kosong yang terparkir di jalur 4. Aku berkata dalam hati, mungkin kereta ini yang menyebabkan keterlambatan kereta kami. Sebuah hal yang wajar apabila kereta tersebut mengalami gangguan. Dapat dilihat dari fisiknya saja, kereta itu sudah cukup tua dan seharusnya sudah tidak layak pakai lagi. Seluruh pintu telah rusak, keadaan kereta kumuh, banyak coretan, dan segala macam keburukan lainnya. Kereta tersebut terlihat tak lebih dari onggokkan besi tua yang seharusnya sudah dimusnahkan namun tetap dipaksa untuk berjalan. Hal apakah yang menyebabkan Indonesia masih menggunakan kereta tersebut? Apakah Indonesia terlalu miskin untuk membeli rangkaian kereta baru? Ataukah adat Indonesia yang ‘terlalu sayang’ untuk membuang satu barang yang menurut kita selagi belum mati total maka masih bisa dipakai?

Salah satu jenis kereta ekonomi yang beroperasi di Jakarta

Salah satu jenis kereta ekonomi yang beroperasi di Jakarta

Menurut pamanku, kereta ekonomi AC yang beroperasi saat ini merupakan kereta yang sudah tidak dipakai lagi di Jepang yang kemudian dibeli oelh Indonesia. Aku pernah melihat foto-foto ibu temanku yang pernah pergi ke Jepang pada 1997, kereta ekonomi AC yang dipakai di Indonesia saat ini merupakan kereta yang juga dipakai di Jepang pada saat itu. Lalu kalau begitu kira-kira kereta ekonomi kita akan dianggap apa ya di Jepang sana?

Salah satu kereta yang beroperasi di Jepang

Salah satu kereta yang beroperasi di Jepang

Setelah menempuh perjalanan selama 25 menit, sampailah aku di Stasiun Cikini. Aku terburu-buru untuk menuju kampus karena hari itu aku ada kuliah Editing pada pukul 10.30 WIB. Karena hal tersebut, aku harus menggunakan ojek untuk sampai ke kampusku lebih cepat. Padahal  aku biasanya menggunakan Metro Mini nomor 17 yang selalu ngetem di sisi sebelah kanan Stasiun Cikini. Seandainya menggunakan Metro Mini, aku hanya perlu mengeluarkan uang Rp 2000, tapi jika menggunakan ojek aku harus mengeluarkan uang Rp 5000. Untunglah pada saat itu kelasku tidak jadi ujian, seandainya saja ujian jadi dilaksanakan, mungkin aku sudah tidak boleh mengikuti ujian.

Sebuah potret nyata tentang ketidakberhasilan Pemerintah dalam mengatur transportasi di Indonesia. Padahal dengan tingginya tingkat mobilitas di Jakarta,  seharusnya transportasi merupakan satu dari sekian banyak masalah utama yang harus ditangani segera. Dengan terganggunya sistem transportasi maka tentunya akan mengganggu mobilitas yang pasti juga akan berpengaruh pada produktivitas yang pada ujungnya juga akan merugikan Negara. Sudah sepatutnya Pemerintah lebih memberikan perhatian ekstra kepada sistem transportasi Indonesia.

 

About the author

Avatar

Sabilal Muhtadin

Lahir pada tanggal 27 Desember 1991 dan kuliah di Institut Kesenian Jakarta, angkatan 2009.

7 Comments

  • wah, baru kemarin ada kuliah umum sosiologi tentang integrasi normatif, menyinggung masalah trasnportasi di Indonesia (kereta, angkot, bus, dsb). Sekarang udah ada aj di akumassa tulisannya ,, mantap mantap mantap!
    🙂

  • wah ,sudah mulai jadi pemerhati lingkungan………….sukses selalu moga bisa jadi pengamat yang handal…buktikan dirimu bisa

  • Terima Layanan untuk Daerah Daerah : JAKARTA; Bogor: DEPOK; TANGERANG; & BEKASI : Sedot WC; Air Kotor; Saluran mampet;Rembesan & Bikin Septictank Silahkan Segera Hubungi YULI Centre Office No. Tlp./Hp. : 021-98736434 & 021-70560098

  • terima kasih atas komentarnya. . .
    saya akan lebih meningkatkan lagi kualitas tulisan saya. . . .

  • wah adik ku satu nih hebat nya…
    bagus deh…. udah mulai jd penulis nih…
    semangt terus.. pantang mundur….

  • keren juga tuh

    tp msh bnyk yg krang, msh krang ngjLasin keadaan skitar. shrsny LLu msh crita daerh tmpt LLu nunggu.

    truz, comment untuk pemerintah juga diperLuas gii.

    smga jja yg brkutny Lbih baek iia ..

Tinggalkan Balasan ke Sabilal X

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.