Kecamatan: Randublatung

Kereta Kelinci

Kereta Kelinci
Kereta Kelinci

Mungkin Kereta Kelinci jarang ditemui di daerah manapun, terutama di desa-desa. Di daerahku hanya ada satu kereta kelinci, dan masih berjalan untuk mengangkut anak-anak. Kereta itu berjalan mengelilingi Kota Randublatung dan sekitarnya.
2

3

5

Awalnya kereta itu dibeli oleh seseorang yang bernama Bowo. Dia bekerja sebagai supervisor di sebuah dealer sepeda motor di Randublatung. Ia membeli kereta itu di Solo pada minggu ketiga bulan Ramadhan tahun 2009, dengan harga kira-kira 16 juta rupiah.
6

Supir kereta kelinci itu bernama Rasid, sedangkan kenek-keneknya bernama Grandong dan Kirno. Setiap harinya Rasid bekerja sebagai supir di dealer motor bersama dengan Bowo. Tugasnya hanya mengirim sepeda motor ke rumah konsumen. Mereka mulai menjalankan Kereta Kelinci itu sekitar jam tiga sore. Di hari Minggu jadwal menjalankan kereta adalah jam delapan pagi dan jam tiga sore.
7
Setelah lebaran para kenek kembali pada aktifitasnya masing-masing. Kirno kembali menjadi kuli bangunan, dan Grandong pun harus pergi ke Jogja untuk mencari pekerjaan. Sejak itulah aku bekerja sebagai kenek bersama dengan Arif, teman nongkrongku.
8

8

Ternyata pekerjaan itu melelahkan juga, aku harus turun dan menaikkan anak-anak. Kami harus menjaga mereka, agar tidak terjadi hal yang tidak kami harapkan. Apalagi kalau ada yang mengantuk, aku harus menjaga dia sampai terbangun.

tarif Kereta Kelinci: 2000 rupiah

tarif Kereta Kelinci: 2000 rupiah

11

Biasanya kereta itu berjalan di daerah Randublatung dan Wulung dengan harga Rp.2000 per kepala. Di Randublatung, Kereta Kelinci memiliki rute Randublatung, Ngemul, Sambongwangan, dan kembali ke Randublatung. Sedangkan di Wulung rutenya adalah Wulung, Kedung Jaran, Sambong, dan kembali ke Wulung. Kami mengakhiri perjalanan kereta sebelum maghrib. Biasanya setelah selesai aku dan Arif mendapat sepuluh ribu dari hasil ngenek seharian. Tapi aku tetap semangat dengan itu, dari pada nganggur? Dengan itu juga aku bisa membeli rokok sendiri tanpa harus meminta orang tua.

Ternyata pekerjaanku itu tidak selalu berjalan sesuai dengan yang aku harapkan, karena musim hujan telah datang. Atap kereta itu terbuat dari terpal tipis dan sebagian sudah banyak yang bocor. Jadi waktu turun hujan, air masuk ke dalam kereta. Mungkin kita akan kembali menjalankan Kereta Kelinci setelah musim hujan itu selesai.


About the author

Avatar

Septian Triyoga

Dilahirkan di Blora pada tanggal 20 September 1990. Ia menyelesaikan pendidikannya di SMK Katolik ST. Louis, Randublatung. Sekarang ia sibuk dalam kegiatan di Komunitas Anak Seribu Pulau.

6 Comments

  • saya juga pingin beli kereta kelinci….
    buat + penghasilan….
    beli di solo mana ? kirim no hp dong ke emailq……
    apa ada yang mau jual ?
    brp harganya ?

  • saya juga pingin beli kereta kelinci….
    buat + penghasilan….
    beli di solo mana ? kirim no hp dong ke emailq……
    emailq b46uz_x@yahoo.co.id
    apa ada yang mau jual ?
    brp harganya ?
    HP. 085232732900

  • ehh gann nih aku jual kerata kelinci masih baru pakai 1 mggu double stater lg
    jd gak perlu susah-susah nyalainx,,,
    bagi yang berminat hub e-mail’q “fionapuput@yahoo.co.id”

  • gan saya punya kereta kelinci..full fiber.motor karisma tahun 2013..surat hidup semua..ane belinya bulan april 2013..dulu belinya 24.5juta & wa tmbah2 acesoris jd total 25 juta..mau ane lepaa degn hrga 20juta nego..butuh uang buat nikah..trims..hp..085731955529..lokasi mojokerto..siap kirim seluruh jatim..

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.