Toronto, Kanada

Kabar dari Toronto: Malam Penganugerahan Images Festival

Setelah menonton filem-filem bagus selama rangkaian acara Images Festival, pada saat malam peanugrahan, Sabtu (09/04)  aku mendapat kesempatan untuk kembali merasakan kelahiran sinema. Pada awal kemunculannya, filem dibuat hanya menggunakan bahasa visual saja tanpa ada suara, yang disebut juga filem bisu, di mana saat pemutaran langsung diiringi dengan musik orkestra yang dimainkan secara live.

Scott Miller Berry, Direktur Images Festival, memberi kata sambutan pada malam penganugerahan Images Festival

Scott Miller Berry, Direktur Images Festival, memberi kata sambutan pada malam penganugerahan Images Festival

Sebelumnya, saat workhsop media online akumassa, pada tahun 2009, aku sudah pernah menonton filem bisu di Pusat Perfileman Haji Usmar Ismail, Jakarta. Filem yang diputar saat itu adalah Strike (1925) karya Sergei Eisenstein, yang diiringi dengan dua piano. Sedangkan filem bisu yang aku tonton pada pembukaan malam penganugerahan di Toronto Underground Sinema berjudul West Of Zanzibar (1928) karya Tod Browning, diiringi oleh musik band indie asal Toronto, Fuck Up.

Suasana malam penganugerahan Images Festival, Toronto, Kanada

Suasana malam penganugerahan Images Festival, Toronto, Kanada

Dua jam sebelum malam peanugerahan, Hafiz memberitahuku tentang proses penjurian yang menghabiskan waktu selama 4 jam untuk berdiskusi dengan dua orang juri lainnya. Selain Hafiz, yang merupakan pendiri Forum Lenteng dan Ruang Rupa yang telah banyak diundang untuk memutarkan dan memamerkan karya-karyanya di festival penting di dunia: Gwangju Biennale (2002), Istanbul Biennale (2005), Neo Beginners-TENT (2006)-Rotterdam, beberapa kali masuk nominasi dalam Oberhousen Film Festival untuk kategori filem pendek, dan festival lainnya. Juri-juri lainnya juga bukan sembarang orang, mereka sudah meninggalkan banyak jejak dengan ide-ide cemerlangnya dan selalu konsisten dengan apa yang dipilih. Yaitu, Kristina Lee Podesva, seorang seniman, penulis dan editor di majalah Fillip yang juga telah pameran di banyak tempat, Dorsky Gallery (Long Island City, NY), Golden Parachutes (Berlin Germany), Platform (Winnipeg), Tate Modern (London, UK), dan YYZ (Toronto).

Juri lainnya adalah Chi-Hui Yang, seorang programer filem, kurator, dan kritikus filem yang tinggal di New York. Dari tahun 2000- 2010, Chi-Hui dipercaya sebagai Direktur dan Programer San Francisco Internasional Asian American Film Festival. Chi-Hui juga telah mengkuratori karya filem dan video untuk diputar di Seattle Internasional Film Festival, Washington D.C Internasional Film Festival dan Barcelona Asian Film Festival.

Setelah para juri mendapatkan siapa yang menjadi terbaik, Scott Miller Berry, Direktur Images Festival merasa sangat senang sekali saat Chi-Hui mengabarinya lewat handphone. Scott dan seluruh tim Images Festival memang mengharapkan mendapatkan pemenang yang terbaik dalam Images Festival ini.

Ada beberapa kategori yang dibacakan dalam malam penganugerahan, yaitu Steam Whistle Homebrew Award, Overkill Award, On Screen Award, Honorable Mention, Delux Cinematic Vision Award, dan Images Prize.

James Macswan, peraih Deluxe Cinematic Vision Award

James Macswan, peraih Deluxe Cinematic Vision Award

Steam Whistle Homebrew Award adalah penghargaan untuk Seniman Lokal kota Toronto, dipersembahkan untuk Peter Dudar dengan karyanya: Starlings (at nightfall) yang berdurasi 8 menit. Overkill Award merupakan penghargaan atas pencapaian luar biasa yang dibacakan oleh Kristina, diberikan untuk Jesse MacLean, film maker asal Chicago, USA dengan filemnya: Magic for Beginners, berdurasi 20 menit. Sedangkan, pada karya terbaik untuk On Screen Award, juri memutuskan ada dua karya yang berhak mendapatkannya. Dan keduanya adalah milik seniman video asal UK, yaitu Make It New John, berdurasi 55 menit yang dibuat oleh Duncan Campbell dan Why Colonel Bunny Was Killed, berdurasi 28 menit yang dibuat oleh Miranda Pannell. Sedangkan untuk Honorable Mention, penghargaan khusus dari Juri yang dibacakan oleh Chi-Hui, diberikan pada Mati Diop, seniman video asal Senegal yang tinggal di Prancis. dengan karyanya Atlantiques, berdurasi 15 menit.

Icaro Zorbar saat menampilkan karya instalasi musiknya yang berjudul Assited Installations

Icaro Zorbar saat menampilkan karya instalasi musiknya yang berjudul Assited Installations

Penghargaan berikutnya adalah karya instalasi dan perfomance yang diberikan pada Icaro Zorbar, seniman asal Columbia. Seingatku karya instalasi musiknya, Assited Installations, mendapat tepuk tangan yang paling lama dari seluruh karya-karya yang ada. Semua penonton sangat takjub dengan ekplorasi yang dilakukannya terhadap benda analog.

Delux Cinematic Vision Award, penghargaan untuk sinematik yang baik, dibacakan oleh Hafiz, diberikan pada James Mascwain untuk filmnya yang dibuat tahun 2010, berjudul Fountain Of Youth, berdurasi 10 menit. James Macscwan adalah seorang pembuat filem asal Kanada yang sudah menghabiskan waktunya selama 30 tahun untuk filem dengan otodidak. Atas kontribusi James terhadapan dunia filem, Images Festival memilihnya sebagai Canadian Spotlight Artist dan memutarkan 6 karya yang dibuatnya dari tahun 1983 sampai sekarang.

Hafiz membacakan peraih penghargaan untuk kategori Delux Cinematic Vision Award

Hafiz membacakan peraih penghargaan untuk kategori Delux Cinematic Vision Award

Acara selanjutnya adalah pembacaan Images Prize, penghargaan karya terbaik Images Festival Toronto 2011, diberikan untuk Luo Li, sutradara asal Canada. Dan filemnya yang berjudul Rivers and My Father, berdurasi 75 menit diputar pada saat pembukaan festival.

Luo Li, peraih penghargaan Images Prize

Luo Li, peraih penghargaan Images Prize

Foto bersama Luo Li, peraih Images Prize

Foto bersama Luo Li, peraih Images Prize

Malam penganugerahan telah menjawab rasa penasaranku untuk berada di ruang festival filem dalam skala Internasional. Terimakasih untuk akumassa yang telah memilihku untuk mewakili teman-teman akumassa di Images Festival. Dan selamat untuk para pemenang, karena telah dipilih oleh yang terbaik untuk menjadi yang terbaik.

About the author

Avatar

David Darmadi

David Darmadi lahir pada tanggal 7 Desember 1987 di Padang. Kuliah di Institut Seni Indonesia Padang Panjang sejak tahun 2007 dan merupakan salah satu pendiri komunitas Sarueh Padang Panjang. Dia mulai menulis dalam jurnal akumassa.org pada Februari 2009. Ia juga aktif dalam berbagai macam workshop dan pameran video, baik nasional maupun internasional.

5 Comments

Tinggalkan Balasan ke paulsoewarso X

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.