Pada tanggal 29 Juni 2013, pukul 19:00 WITA, Forum Lenteng, melalui Program akumassa, bekerjasama dengan Komunitas Pasir Putih, akan menayangkan filem dokumenter, berjudul Elesan Deq a Tutuq (Jejak yang Tidak Berhenti). Dalam beberapa hari ke depan, akumassa.org akan memuat tulisan-tulisan yang fokus pada narasi-narasi di Pemenang, Lombok Utara, dan secara khusus tulisan mengenai proses produksi filem dokumenter ini.
2013 | Warna | PAL | 90 menit
Bahasa Indonesia & Sasak Lombok
18+
Sinopsis
H. Amir mendapat “gelar” Tuan Guru yang diturunkan dari kakeknya. Ia pun menjadi panutan masyarakat Pemenang. Ajaran dan dakwah agama yang dipimpinnya dan rutin diadakan di rumahnya telah memiliki banyak jamaah. Di satu sisi, Lombok Utara dikenal masyarakat internasional melalui tiga gili: Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan, yang menjadi tujuan wisata bagi masyarakat seluruh dunia. Tiga gili itu menjadi pintu masuk berbagai macam budaya dari seluruh dunia yang berbenturan ataupun berintegrasi dengan masyarakat lokal. Imam Hujattul Islam, seorang pemuda yang gemar melukis. Seperti pemuda-pemuda lainnya di Pemenang, ia pun mencari jati dirinya di antara riuh kebudayaan dunia di wilayah melting pot itu. Padahal, ia sebenarnya seorang pemuda yang juga mempunyai garis keturunan Tuan Guru.
Tentang Filem
Filem Elesan Deq a Tutuq (Jejak Yang Tidak Berhenti) merupakan sebuah filem dokumenter feature keempat Forum Lenteng, bekerja sama dengan Komunitas Pasir Putih, Lombok Utara. Filem ini mengisahkan tentang dua generasi berbeda yang masing-masing diwakili oleh satu tokoh yang memiliki pergaulan sosial cukup luas di masyarakat Pemenang. Filem ini mencoba mendedah bagaimana situasi sosial masyarakat Sasak sekarang ini dalam menghadapi banjir kebudayaan dunia dalam satu kawasan. Wisatawan-wisatawan asing yang keluar-masuk membawa berbagai macam informasi, dan budayanya berbaur atau berbentur dengan tradisi-tradisi lokal masyarakat di Pemenang sehingga memberikan berbagai macam pilihan gaya hidup ataupun ideologi.
Proses poduksi filem ini berlangsung selama 2 minggu, dan berlokasi di desa Pemenang, Pusuk, Bangsal dan Gili Trawawangan-Lombok Utara. Produksi film ini merupakan bagian program up-grading akumassa sebagai bentuk peningkatan kapasitas komunitas jejaring akumassa yang diprakarasai oleh Forum Lenteng. Program akumassa adalah salah satu program utama Forum Lenteng yang memfokuskan diri pada pemberdayaan komunitas-komunitas di berbagai daerah di Indonesia melalui pendekatan literasi media. Program ini telah berjalan selama 5 tahun lebih dan telah melakukan pendampingan kepada 10 komunitas (Jakarta; Ciputat, Tangerang Selatan; Lebak; Cirebon; Padang Panjang; Blora; Surabaya; dan Pemenang, Lombok Utara).
Tim Kerja
Kolaborasi Penyutradaraan:
SYAIFUL ANWAR dan KOMUNITAS PASIR PUTIH
Menghadirkan:
H. MUHAMMAD AMIR MAHMUD
IMAM HUJJATUL ISLAM
Co-Sutradara
GELAR AGRYANO SOEMANTRI
MUHAMMAD SIBAWAIHI
Kamera
SYAIFUL “PAUL” ANWAR
SYAMSUL HADI
Riset dan Ide Cerita
GELAR AGRYANO SOEMANTRI
Penulis Cerita
SYAIFUL “PAUL” ANWAR
Editing
SYAIFUL “PAUL” ANWAR
MUHAMMAD SIBAWAIHI
Produser
HAFIZ RANCAJALE
Produksi
FORUM LENTENG, JUNI 2013