Selama mengikuti proses workshop akumassa, kamera video menjadi ‘wajib’ hukumnya untuk dijadikan sahabat. Mulai dari pra produksi hingga pasca produksi, untuk pendokumentasian riset, diskusi, hingga keperluan syuting, semua tak bisa terlepas dari kamera.
Kamera video tak lagi jadi benda yang asing juga tak lagi memiliki jarak dengan si aku yang ada di belakangnya. Sebaliknya kamera video telah masuk ke wilayah dan kegiatan yang sangat intim dan personal, misalnya saat beristirahat, makan, bahkan tidur.
Hasil dokumentasi keakraban kamera dengan aku yang berada di belakangnya ini diambil dari 6 lokasi workshop akumassa. Yaitu, Cirebon, Lebak (Desember 2008-Januari 2009), Padang Panjang (Januari- Maret 2009), Lenteng Agung (Januari-Februari 2009), Blora (November 2009), Ciputat (November-Desember 2009).
1. Cirebon (Komunitas Gardu Unik)
2. Lebak (Komunitas Saidjahforum)
3. Padang Panjang (Komunitas Sarueh)
4. Lenteng Agung
5. Blora (Komunitas Anak Seribupulau)
6. Ciputat (Komunitas Djuanda)
ekoy dan kamera… filmis banget!
hahahaaaaa… gue suka ini!!!
pak kos kampret…
pe, landscape zoom lo mana?
hahahha…aga ncet ncet alias anyet uhuuiii bgt…sangat ingat akan moment yang ini…hahhaaa 🙂
Mantap!!!!
Itu si Taufik dari Djuanda, gayanya keren juga.. hihihi
aby kucel. haha
masalahnya…siapa ya yang motret mereka2 ini? faforit saya adalah foto anib di tengah ladang. ada lagi yang bagus, saat helmi tertunduk lesu di sisi hafiz dan saat dian membuat desi tersenyum…tapi eko dan kamera imajiner….hmmm….siapa ya yang motret?
sugali: pak kos emang kampret, tapi paling kampret tetep gaya lenskep situ kurunya mandra!!! hahahhahaahaaa….
iye nih poto eug gak ada, ada kalung gue doang noh di leher ipunk… hehehe
wah yang pegang kamera si anib tu jalan menuju rumah gue gtulo…
hahahahaha…
spongsor jalan menuju rumah ne gue…
hahahhahaa…. kampungan y q,,,,
hehehehe… 🙂
terekam takpernah mati,. semoga tetap ingat semua yang lalu haha be footage