Kecamatan: Rangkasbitung

Pemutaran Film Indie Dongeng Rangkas, Potret...

Artikel ini telah terbit dalam notes facebook, Fesbuk Banten News pada Kamis, 9 Agustus 2011 pukul 04:33 WIB. FESBUK BANTEN News – Secara kultur, Rangkas punya ciri khas.  Warganya cenderung berkarakter keras, lugas dan tegas (untuk tidak mengatakan kasar). Dari berbagai literatur yang ada...

Read more

Malam Minggu di Balong

i Rangkasbitung, sedikit sekali tempat bagi para anak muda  untuk bersantai sore, atau untuk menghabiskan malam minggu bersama kekasih. Oleh karena itu, Balong, yang merupakan daerah pinggir sungai, menjadi alternatif ruang kumpul muda-mudi di kota ini. Bunyi genangan air yang beriak kecil diterpa...

Read more

Teh Nyai dan Terminal Kue

“Kue… Kue… Kamarana ieu perjaka-perjaka? Yeh gera kadieu ngaborong kue!” (Kue… kue…! Kemana nih pemuda-pemuda? Ayo ke sini ngeborong kue!). Begitulah bunyi kalimat yang selalu diucapkan Teh Nyai ketika ia lewat di depan Saidjah Forum. Teh Nyai adalah seorang penjual kue...

Read more

Si Kukut

Gaungnya nyaris tidak terdengar lagi, body juga penampilannya sudah tidak se-elegan dulu, namun laju hentakannya masih dibilang stabil walau kecepatannya paling tinggi 80 km/jam. Ia masih mampu menempuh jarak 50 KM walaupun agak terseok-seok. Yah…, inilah sebuah motor inventaris kebanggaanku...

Read more

Geundar

walnya tidak ada yang terasa aneh pada makanan ini. Bentuknya seperti opak atau sejenis kerupuk dengan bentuk persegi empat yang sering dijual di warung-warung rumahan di sekitar kampungku. Tapi ketika kucoba untuk memakannya, rasanya bukanlah opak atau kerupuk, walau renyahnya memang mirip. Jenis...

Read more

Kebaruan dalam Tontonan

wal jalan di hari seperti biasa. Aku tiba di Saidjah Forum. Serakan buku-buku dalam pandangan mencolok mata. Berjejer di atas tembok pagar berwarna abu-abu. Terik sinar di atas. Angin ini memang cukup untuk mengeringkan apapun. “Siapa di pintu pustaka menebar bau lembab kertas menyengat? Rasanya...

Read more

Konversi Minyak Tanah ke Bahbir

i depan rumah ini sama saja seperti 10 tahun yang lalu ketika duduk bersama dengan teman-teman sekampung dan sepermainan. Biasanya  sambil minum kopi kami berbincang tentang masa depan yang suram dan tak jelas arahnya. Tapi dulu tak banyak debu kasar yang berterbangan seiring angin bertiup ke arah...

Read more

Senja dan Kotak Film

elangi muncul. Terang cahaya langit petang datang dari belakang penglihat. Menembus tetes-tetes air yang berperan sebagai cahaya putih. Rupa jingga berlapis-lapis. Adzan Ashar tak terdengar. Duduk di tengah pintu rumah kayu setengah terbuka, lantas ingat sebentar saja rumah itu milik ustad muda...

Read more

Jarog

alam kesunyian perkampungan di Lebak Tengah, di balik gunung-gunung itu, perasaan bebas bagaikan udara hinggap, laksana cahaya tak terkekang menerangi sekeliling. Di sanalah aku memperoleh kebebasan yang sungguh-sungguh. Di sanalah aku bisa bertatap muka dengan saksi bisu semasa kecil yang kini...

Read more

Jangan Lupakan Hari Esok

Maaf, kami banyak membicarakan Bapak di waktu senggang. Apa yang Bapak ketahui tentang seni patung? “Saya tidak banyak tahu dan bukan seniman. Saya hanya tukang kebun”. Langit semakin hitam. Pertanda aku harus segera mencari posisi yang bisa melindungi tubuh dari serbuan butir-butir air yang turun...

Read more