Pemenang - Lombok Utara, NTB

Catatan di Sekretariat Baru

Catatan di Sekretariat Baru
Avatar
Written by Eman Supandi

Komunitas Pasir Putih beramah-tamah dengan warga Lombok dalam acara syukuran sekretariat baru

Benah Gaweq, Benah Tempur,

Peteng Gaweq, Peteng Tempur.

(Baik yang kita kerjakan, Baik yang kita dapatkan,

Buruk yang kita kerjakan, Buruk pula yang kita dapatkan).

Tidak mudah untuk mempertahankan sebuah komunitas. Itulah ungkapan yang menghiasi alam pikiran kawan-kawan Komunitas Pasir Putih. Selama dua tahun berproses, banyak masalah yang kerapkali muncul silih berganti. Tidak hanya problem internal komunitas, tapi juga faktor-faktor eksternal lainnya.  Aku memang tergolong baru di komunitas ini, sudah satu tahun bergabung dan melakukan proses bersama komunitas pasir putih, membuat aku secara khusus belajar untuk dewasa menyikapi masalah dan juga tentang perkembangan komunitas kedepan. Dengan demikian, kami membutuhkan rasa kebersamaan dan kesabaran yang tetap harus kami jaga, sehingga nantinya akan menjadi buah manis sebuah pergerakan.

Mungkin inilah perjalanan Komunitas Pasir Putih seperti kata bijak diatas, “Benah Gaweq, Benah Tempur” (Baik yang kita kerjakan, Baik yang kita dapatkan). Setelah pameran yang kami adakan, kisah-kisah menarikpun kami alami. Waktu itu Pak Sekretariat Daerah (Sekda) Drs. Suardi, MH mengirim sms ke nomor selular Gozali, meminta kami untuk datang ke kantornya mengambil kunci untuk gedung sekretariat baru. Memang, gedung yang akan kami pakai masih di bawah pengelolaan Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Informatika (Dishubfarkominfo) Kabupaten Lombok Utara.

Keesokan harinya (Selasa, 13 Maret 2012) jam 8.30 WITA, aku sudah sampai di sekretariat yang berada di rumah Gozali. Sampai di sekretariat, ternyata kawan-kawan masih tidur. Padahal kita sudah janji, tapi mereka masih saja tidur nyenyak ninjol tanpeq Kanca ngapel guling (masih dengan selimutnya dan memeluk dengan erat guling). “Gozali…, teka kek ta lampak, wah jam siwak nyani. Bareh dek ta nempur Pak Sekda leq kanto,” (Gozali…, ayo kita jalan. Ini sudah jam setengah Sembilan. Nanti bisa-bisa kita tidak ketemu sama Pak Sekda di kantornya) teriakku membangunkan Gozali dan Orik. Dengan mata yang masih lima watt, Gozali menyahut, “Aok op juluq, sms dik Hadi kanca Ros nu juluq. Barok ta lampak bareng.” (Ya nanti dulu, kamu sms Hadi sama Ros dulu. Baru kita jalan sama-sama). Dengan cepat aku menghubungi Hadi dan Rosmayadi. Tepat jam sembilan, kami pun akhirnya berangkat berempat; aku, Gozali, Rosmayadi dan Orik ke Tanjung, untuk menghadap Pak Sekda KLU (Kabupaten Lombok Utara).

Di depan kantor kami bertemu dengan Satpol PP dan bertanya, “Ada keperluan apa, Pak? Ada yang bisa kami bantu?”. “Niki, kami mele menempur kanca Pak Sekda. Kami wah janjian niki,” (Begini, kami ingin bertemu dengan Pak Sekda. Kami sudah janjian) jawabku. “Oh enggih, anti semendak sengaq Pak Sekda masih araq acara pembekalan Pra Jabatan PNS,” (Oh ya, tunggu sebentar karena Pak Sekda masih ada acara pembekalan Pra Jabatan PNS) jawabnya sambil mempersilakan kami menunggu.

“Kita masuk aja, ayo, kayaknya pembekalan sudah selesai,” tutur Rosmayadi menoleh ke dalam ruang kantor. Kamipun masuk, nampak para PNS yang menerima pembekalan sedang asyik mengobrol. Gozali langsung menghadap ke sekretaris Pak Sekda dan ternyata Pak Sekda masih di ruangan rapat dan meminta kami menunggu sebentar. Tidak lama kemudian, Pak Sekda keluar dari ruangan Pak Bupati dan segera kuhampiri beliau, “Pak!” Sapaku. “Oya, dari Pasir Putih, ya? Ayo masuk!” Sahut beliau, dan kami langsung mengikuti beliau dari belakang. Tanpa basa-basi, beliau menyodorkan kunci kepadaku, “Ini kunci sekretariat kalian yang baru, tolong kalian rawat baik-baik. Saya tidak bisa lama-lama karena ada rapat mendesak, maaf sebelumnya karena tidak bisa ngobrol.” “Enggih, Miq,” jawabku singkat dan langsung pamitan.

(Sabtu, 24 Maret 2012) Selama 2 minggu berada di sekretariat baru, teman-teman sibuk dengan berbagai hal. Kami berbagi tugas, ada yang menata taman, menata ruangan, menata lukisan dan kriya, menata data dan banyak lagi kegiatan yang lain. Kemudian rangkaian acara selamatan kami mulai dengan Program Menggambar Bersama di halaman sekretariat. Program tersebut dimulai sekitar pukul 04.30 WITA yang bertema alam. Pesertanya dari anak-anak Teater Bambu, anggota Komunitas Pasir Putih, dan dari kalangan umum. Bahkan ada seorang teman dari Jatiwangi, Jawa Barat yang kebetulan berkunjung ke Komunitas Pasir Putih juga ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. Sebelumnya Sibawaihi membuka acara dengan sedikit kata-kata sambutan yang kemudian dilanjutkan oleh Hujjatul Islam memberikan arahan tentang tema yang akan dilukis.

Kerja bakti untuk memperindah sekretariat baru Komunitas Pasir Putih

Tak lama setelah arahan, satu persatu para peserta mengambil kertas yang telah disediakan dan tempat menuangkan goresan pensil. Para peserta kelihatannya sangat serius menggarap lukisannya. Sekitar pukul 18.12 WITA, para peserta mengumpulkan hasil lukisannya yang beraneka ragam jenis, tetapi masih berputar tentang alam. Karena hari sudah beranjak mulai gelap, Hujjatul menutup acara dengan sedikit memberikan arahan agar para peserta tetap mengikuti Program Menggambar Bersama, salah satu program Komuntas Pasir Putih yang akan dijalankan setiap Sabtu sore.

 

Menggambar bersama Komunitas Pasir Putih sebagai rangkaian acara selametan sekretariat baru

Setelah Sholat Isya’, sekitar jam  20.00 WITA acara dilanjutkan dengan pembacaan puisi, performance art dan pemutaran film. Pembacaan puisi sendiri oleh Gozali dan Hamdani. Sedangkan music performance oleh Rizal dari Jatiwangi, Jawa Barat. Sebagai penutup acara adalah pemutaran film yang berjudul Samson Betawi yang diproduksi tahun 1975. Film ini diproduksi memang sudah cukup lama, kalau tidak salah saya pernah menonton ketika masih sekolah dasar. Film ini mengingatkanku saat masih kecil sering menonton di Misbar (gedung bioskop yang pernah ada di Pemenang). Namun, kini sudah tidak ada lagi dan tinggal kenangan. Sesekali terdengar tawa penonton melihat Samson (diperankan oleh Benyamin S.) yang begitu gokil dan cukup kuat, “Masak baru lahir badannya kayak bayi yang berumur 4 bulan,” itu kutipan dialog yang membuat penonton tertawa.

Pemutarn film Samson Betawi

(Minggu, 25 Maret 2012) Bagi kami, hari ini merupakan hari yang bersejarah. Hari ini merupakan hari selamatan sekretariat baru Komunitas Pasir Putih. Acara dimulai jam sembilan pagi yang dihadiri oleh Pak Sekda KLU, Camat Pemenang, TGH. Amir Mahmud, Dewan Kesenian NTB, Para Pegeliat Seni NTB, beberapa pemuka masyarakat Pemenang dan dari kalangan pelajar. Acara dibuka dengan pembacaan puisi oleh Hamdani dan Nia Sopina Okistasari. Selanjutnya prakata oleh Ketua Komunitas Pasir Putih (Muhammad Gozali), kemudian sambutan oleh Ketua Dewan Kesenian NTB (Kongso Sukoco) dan sambutan Pemda KLU (Drs. H. Suardi, MH), diakhiri dengan dzikir dan do’a oleh TGH. Amir Mahmud.

Sekda dan tamu undangan melihat hasil karya, kerja,dan program Komunitas Pasir Putih

Setelah acara selesai para tamu undangan diperkenankan untuk melihat kegiatan, karya dan kerja Komunitas Pasir Putih. Tidak ketinggalan juga Kang Ary Juliant memberikan kado selamatan dengan menyanyikan beberapa lagunya. Acara berlangsung sampai pukul 14.00 WITA dan para tamu undanganpun satu persatu berpamitan pulang. Tapi kami melanjutkan hari itu dengan diskusi program bersama Mas Roni ST, Kak Ismiadi dan Syamsul Fajri Nurawat.

About the author

Avatar

Eman Supandi

Dilahrikan di Karang Bedil, 14 Oktober 1981. Ia menyelesaikan pendidikannya di Madrasah Aliyah Al-Hikmah Pemenang. Sekarang ia berkegiatan di Komunitas Pasir Putih pada bagian Home Production. Aktif juga sebagai Pelatih Pramuka di Yayasan Pondok Pesantren Tarbiyatul Islamiyah Kopang, Tanjung dan anggota Kwarcab Kabupaten Lombok Utara.

5 Comments

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.