Mushola Al-Mizan didirikan pada tahun 2000 di atas tanah wakaf dari almarhum H. Permedi yang biasa disapa Haji Kumed. Beliau mewakafkan tanahnya untuk dijadikan musholla karena pada saat itu di Jalan Mandor Baret Rt 001/07, Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, belum memiliki tempat ibadah untuk umat Muslim sehingga warga yang ingin melaksanakan shalat berjamaah harus pergi ke masjid yang berada di Komplek Perumahan Pondok Hijau atau masjid lain yang berada di sekitar daerah Legoso dan Komplek Perumahan Ciputat Molek. Sesuai wasiatnya, maka pada tahun tersebut Musholla Al-Mizan selesai dibangun dan langsung difungsikan sebagai tempat ibadah. Tokoh-tokoh masyarakat Mandor Baret pun tidak menyia-nyiakan keberadaan mushola tersebut, atas gagasan tokoh agama setempat, yaitu Ustad Agus Suryana S.Ag, maka beliau membuat susunan pengurus musholla yang kemudian diketuai oleh Drs. H. M Yusuf Situmorang, pendatang yang sudah lama menetap di Jalan Mandor Baret dan kemudian menjadi tokoh yang cukup berpengaruh di kalangan masyarakat sekitar.
Seperti masjid atau musholla lainnya, Al-Mizan adalah tempat peribadatan yang memiliki beberapa rangkaian kegiatan rohani. Hal pertama yang dilakukan pengurus masjid adalah mengadakan kegiatan pengajian untuk remaja. Kenapa sasaran dakwah pertamanya remaja bukan ibu-ibu yang biasa mengikuti pengajian majelis taklim atau pengajian bapak-bapak? Menurut Bapak Mufti Suberli yang kemudian ditunjuk sebagai pembina pengajian remaja tersebut, alasannya adalah karena pada saat itu (tahun 2000) banyak sekali remaja Mandor Baret yang sangat awam dalam hal beragama, para pemuda yang seyogyanya menjadi tunas harapan bangsa dan agama justru tenggelam dalam hedonisme yang begitu menggelapkan. Atas dasar alasan tersebut dibentuklah Ikatan Remaja Islam Musholla Al-Mizan (KARISMA).
Kegiatan KARISMA sendiri pada awalnya hanya sekadar pengajian mingguan yang sampai kini diadakan secara rutin pada hari Rabu malam yang diikuti oleh pemuda-pemuda Mandor Baret. Kegiatannya adalah ber-tadarus Al-Qur’an bersama dan pembinaan akhlak melalui ceramah yang disampaikan oleh Ustad Agus. Mulanya memang hanya Ustad Agus, tapi kini ada beberapa orang alumni dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang ikut memberi pembinaan terhadap pemuda Mandor Baret setiap minggunya. Perkumpulan remaja masjid ini tidak hanya sekedar tadarus Al-Quran dan ceramah saja. Seiring dengan itu dibukalah suatu forum diskusi tentang keagamaan agar tercipta komunikasi dakwah dua arah, yaitu timbal balik antara pembina dan para pemuda itu sendiri sehingga dakwah yang disampaikan kemudian menjadi lebih efektif dan mengena di hati pemuda, karena sejalan dengan yang terjadi pada kehidupan mereka sehari-hari.
Tidak hanya KARISMA saja, Al-Mizan masih memiliki kegiatan lainnya yang serupa yaitu majelis taklim ibu-ibu warga Mandor Baret dan sekitarnya, majelis taklim ini berlangsung setiap Selasa pukul 13.00-15.00 WIB, majelis taklim ini dipimpin oleh Dr. Azizah, seorang dosen Ushul Fiqh Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta. Kegiatan majelis taklim ini serupa dengan KARISMA yaitu, tadarus Al-Qur’an, pembacaan Surat Yasin dan barjanzi (shalawat-shalawat kepada Nabi SAW), serta ceramah rohani. Majelis taklim Musholla Al-Mizan kini dibina oleh ibu Hj. Rifa’i.
Setiap sore hari setelah shalat Ashar, Musholla Al-Mizan juga digunakan sebagai tempat mengaji anak-anak (TPA). Disana anak-anak diajarkan mengaji dari mulai Iqra sampai dengan Al-Qur’an dan pendidikan keagamaan serta pendidikan akhlak dan budi pekerti agar kemudian anak-anak tersebut dapat memahami ajaran Islam dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Tiap malam Jumat pun diadakan pembacaan Surat Yasin secara rutin yang terbuka untuk umum. Artinya semua umat Muslim Jalan Mandor Baret dan sekitarnya bisa mengikuti pengajian tersebut tanpa adanya stratifikasi umur. Apabila menjelang acara besar keagamaan, musholla ini tidak pernah lepas peranannya untuk memperingati hari besar tersebut. Dalam acara besar keagamaan seperti Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi dan Isra Miraj, warga Mandor Baret dan sekitarnya menjadikan musholla ini sebagai pusat keagamaan dan perayan hari besar tersebut.
Al-Mizan dikelola oleh beberapa tokoh masyarakat Mandor Baret seperti : Drs. H. M Yusuf Situmorang (ketua), Ustad Agus Suryana S.Ag (sekretaris), Ibu Yana Meridiana (bendahara sekaligus istri dari Ustad Agus), Bang Mufti (humas) dan masih banyak koordinator lainnya seperti bidang kesejahteran sosial, seksi peribadatan, pemeliharaan, dakwah, pendidikan, dan kebersihan. Kami, Komunitas Djuanda yang berada sangat dekat dengan Mushola Al-Mizan berbaur bersama masyarakat sekitar saat shalat 5 waktu di Musholla Al-Mizan. Apabila lantunan suara adzan selesai dikumandangkan, kami dan warga sekitar segera menuju ke sana untuk shalat berjamaah, meskipun hanya segelintir saja anak-anak Komunitas Djuanda yang beribadah di Musholla Al-Mizan.
___
Foto: Eni Wibowo
jadikan sarana ibadah sebagai pusat pembangunan wilayah sekitar!
Kepengurusan masjid yang ciamik..