Pemenang - Lombok Utara, NTB

Acara Pemutaran Video akumassa Pemenang

Malam semakin beranjak dan langit mendung tidak mau berkompromi di Pemenang Barat, KLU (Kabupaten Lombok Utara). Sabtu, 30 Januari 20.00 WITA di halaman SDN 7 Pemenang nampak sedang ada persiapan pemutaran video akumassa Pemenang. Semua persiapan tersebut berjalan apa adanya meski was-was tak mau pergi dalam hati para partisipan akumassa karena melihat cuaca yang tidak bersahabat. Sang Prabu (sapaan akrab Ghozali) dengan gaya khasnya yang santai mengkoordinir teman-temannya dalam persiapan tersebut.

Pemuataran video akumassa Pemenang

Pemuataran video akumassa Pemenang 1

Satu persatu para orang tua dan anak-anak yang tinggal di seputaran lokasi pemutaran video mulai berdatangan. Hujan yang deras ternyata tidak menyurutkan langkah masyarakat Pemenang untuk menonton. Diantara TV dan segala macam peralatan, anak-anak dan para orang tua tersebut berteduh. Para partisipan tidak mampu berbuat apa-apa selain menghentikan pekerjaannya. Sambil menatap hujan yang semakin deras, segala macam doa keluar dari bibir-bibir yang lelah setelah seharian berkutat di depan komputer. Berharap hujan reda dan pemutaran video bisa berjalan dengan semestinya.

Setelah sekian lama, sekitar pukul 10.00 WITA rintik-rintik hujan mulai memberikan harapan dan persiapan pemutaran video harus segera dikerjakan. Tiga TV berderet di depan kelas, satu layar di depan gerbang sekolah berdiri tegak sementara itu di lapangan bola basket/volly berdiri tegak layar proyektor yang lain. Ketiga televisi dan layar tersebut akan menyuguhi masyarakat dengan tontonan yang berbeda-beda dan mereka bebas memilih ingin menonton video yang mana.

Penonton menyaksikan video dari 3 televisi yang dipasang berjajar

Penonton menyaksikan video dari 3 televisi yang dipasang berjajar

dsc06940

Pemuataran video akumassa Pemenang4

Salah satunya adalah Selaq (Ilmu hitam di Lombok) yang menjadi video andalan akumassa Pemenang. Video ini berbeda dengan video-video akumassa yang lain, dengan mengambil asumsi dari sekitar 200 narasumber yang berkomentar tentang Selaq. Selain itu juga ada video tentang kondisi Pusuk saat ini. Dibalik pesona rimbun alamnya yang menyimpan mitos dan daya magis dengan ribuan monyet bak prajurit dalam sebuah kerajaan. Video Bangsal yang sederhana namun ternyata menjadi jalur internasional pariwisata menuju tiga pulau (Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air). Ada juga video tentang Berugaq yang menjadi wadah atau ruang massa masyarakat Lombok karena berbagai aktifitas ada di sini. Lain lagi dengan video Cidomo (delman) yang merupakan alat transporasi tradisional yang masih mampu bertahan di tengah arus jaman yang mengandalkan teknologi. Dan yang terakhir adalah video Nyongkolang (Rangkaian tradisi upacara perkawinan di Lombok) tentang simbol masyarakat Lombok yang memegang adat kekeluargaan dan silaturrahmi lebih dari segalanya.

Video-video yang menjadi gambaran kondisi Kabupaten Lombok Utara (KLU) tersebut dipresentasikan kepada masyarakat luas. Sementara masyarakat semakin berdatangan, di bawah tiang bendera, Prabu Ghozali yang juga menjadi ketua akumassa Pemenang (Komunitas Pasir Putih) menyampaikan kata-kata sambutannya dilanjutkan perkenalan oleh oleh Imam Safwan (Ketua Teater Nol KLU) dan Kikie Pea dan Gelar Agryano dari Forum Lenteng Jakarta.

Pemuataran video akumassa Pemenang5

Nasyid Al-Hikmah membuka acara

Penampilan dari Nasyid Pondok Pesantren Al-Hikmah membuka acara

Nasyid dari OP3H (Organisasi Pelajar Pondok Pesantren Al-Hikmah) sejenis OSIS ikut meramaikan sebagai pembuka acara tersebut. Lagu mengalun syahdu menghibur penonton yang hiruk pikuk di balik dinginnya malam. Setelah itu di layar pemutaran video dibuka dengan video Selaq. Satu persatu wajah narasumber bermunculan. Dan setiap wajah yang muncul, sorak sorai penonton semakin ramai karena wajah yang di lihat di layar adalah wajah-wajah mereka sendiri dan wajah-wajah yang tidak asing dalam kehidupan mereka. Berbagai macam komentar keluar dan tawa-tawa mereka meramaikan suasana saat melihat wajah-wajah yang lucu, adalah menjadi kepuasan tersendiri bagi partisipan akumassa Pemenang.

Pemutaran video akumassa ditujukan kepada seluruh masyarakat dari berbagai kalangan. Mulai dari para buruh hingga pejabat, dari anak-anak sampai orang tua dan remaja hingga dewasa. Gambaran kehidupan sosial mereka terekam dalam sebuah audio visual dan ini adalah hal yang baru pertama kali mereka lihat. Di balik kehidupan mereka sehari-hari ada kehidupan lain yang lebih mewah atau sebaliknya sedang terjadi. Tentu menjadi tontonan yang memberikan pelajaran dan didikan bagi masyarakat itu sendiri.

Para pengunjung sedang membaca artikel di www.akumassa.org

Para pengunjung sedang membaca artikel di www.akumassa.org

dsc06860

Sekitar 200 orang penonton masing-masing berjubel (berdesakan) di depan 3 televisi dan layar proyektor serta sebuah komputer untuk presentasi www.akumassa.org. Ketika satu gambar usai, mereka menuju layar yang lain untuk menonton video yang lain. Terus menerus seperti itu tanpa henti. Sementara itu konsumsi yang disediakan panitia habis sebelum acara dimulai. Berebut mereka untuk sekedar mendapat kue yang tersaji bebas di depan pintu masuk.

Bukan hanya konsumsi yang jadi rebutan, tapi katalog yang berisi wajah para partisipan dan gambaran secara umum isi video pun menjadi kejaran mereka, terutama anak-anak. Dengan cover menarik berupa gambar Selaq yang mengerikan di sampul depannya dan gambar wajah-wajah lucu partisipan layaknya komik, mereka berebut untuk minta dibagikan.

Cover katalog akumassa Pemenang yang menarik dan menjadi rebutan

Cover katalog akumassa Pemenang yang menarik dan menjadi rebutan

Selain video, juga ada performance dalam bentuk pembacaan sajak. Ghozali “Sang Prabu”, Kiki Sulistyo dan Syamsul Fajri alias Jabo berdiri satu persatu di depan layar yang sudah di-setting sesuai dengan isi puisi mereka, ini adalah tontonan yang menakjubkan bagi masyarakat. Di sini mereka dihadirkan pada sebuah dialog yang meski tidak mereka pahami namun pembawaan dan iringan musik yang menarik mempu membuat mereka berdecak kagum.

Ghozali sedang perform

Pembacaan sajak oleh Ghozali

Pembacaan sajak oleh Kiki Sulistyo

Pembacaan sajak oleh Kiki Sulistyo

Pembacaan sajak oleh Jabo

Pembacaan sajak oleh Jabo

”Hebat, menarik dan ini yang pertama kali !” Itulah komentar dari masyarakat. Sehani, yang menjadi salah satu penonton, sangat tertarik dan terus bertanya pada panitia di setiap video yang ia jumpai. “Meski video-video yang ditampilkan bagi saya adalah hal yang sudah biasa, namun mengemas nya dalam audio visual tentulah inilah yang pertama. Tentunya video ini akan disaksikan oleh banyak orang sehingga adat budaya masyarakat KLU terbaca oleh daerah-daerah yang lain”. Ujarnya.

Malam semakin larut dan penontun pun satu persatu meninggalkan lokasi. Tinggallah para panitia dan partisipan duduk melingkar sambil ngobrol dan bernyanyi di tengah lapangan. Di bawah bulan yang masih enggan bersinar karena mendung tipis menyelimuti, para partisipan mendapat ucapan selamat karena acara barjalan dengan lancar.

Pemutaran video akumassa Pemenang12

Gelar dari Forum Lenteng Jakarta tak pernah menyadari bahwa teman-temannya sedang merencanakan sesuatu. Tepung, telur dan air adalah bahan-bahan yang akan mengulek badannya. Akhirnya tanpa ia sangka ternyata dirinya adalah obyek sasaran penutup acara di mana malam pemutaran video akumassa adalah malam ulang tahunnya.

Lambang Komunitas pasir Putih

Lambang Komunitas pasir Putih

Semoga setelah pemutaran video akumassa ini, Komunitas Pasir Putih dapat terus berkarya dan diterima oleh masyarakat Lombok Utara, bahkan masyarakat dunia pada umumnya. Harapan dari Komunitas Pasir Putih sendiri semoga kegiatan yang baru saja dilaksanakan ini mampu merubah pola pikir masyarakat sekitar.


About the author

Avatar

Hanani

Dilahirkan pada tanggal 11 Juni 1983. Ia aktif bersama Komunitas Pasir Putih.

9 Comments

  • Ternyata skarang tmen2 ku bisa lbih baik.moga makin sukses;-).slm ku wah lek lapu’annya
    Inget kandek girang mentangi,kmar rumah sakit wah pul.

  • Hebat, selamat Komunitas Pasir Putih. Masyarakat adalah energi yang tak pernah habis dan pondasi kita untuk bergerak. Jadi, kehadiran masyarakat di acara presentasi ini adalah bukti dukungan masyarakat untuk kawan-kawan. Aku menunggu hasil kerja kawan dari Komunitas Pasir Putih setelah ini…semoga berkembang terus dan maju. Sekali lagi SELAMAT menjadi Pemenang.

  • selamat atas kreatifitas temen2 KLU, luar biasa !!! untuk OP3H teruskan berkreasi, jangan berhenti

  • luar biasa kreativitas Komunitas Pasir Putih, semoga mengangkat nama KLU. Terus lah berekspresi !!! boeat OP3H Al-Hikmah Pemenang, salut atas keberanian kalian bernasyid ria. salam unt Hamdun, Hamdan, Syamsuddin, Qasim dan ustadz2 Al-Hikmah

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.