Tentang akumassa

Program Pendidikan dan Pemberdayaan Media Berbasis Komunitas, atau biasa disebut AKUMASSA, adalah sebuah program pemberdayaan media yang digagas oleh Forum Lenteng sejak tahun 2008, berkolaborasi dengan komunitas-komunitas lokal di beberapa daerah di Indonesia untuk melaksanakan lokakarya dan memproduksi beragam bentuk media komunikasi (tulisan, gambar/foto, audio, dan video). Hingga tahun 2014, Program akumassa telah dilaksanakan di 11 lokasi, antara lain:

1. Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta: lokakarya bersama Komunitas Mahasiswa Kreatif Audio Visual (UIN Syarif Hidayatullah) dan Epicentrum (IISIP Jakarta)
2. Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat: lokakarya bersama Komunitas Gardu Unik.
3. Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten: lokakarya bersama Komuntas Saidjah Forum
4. Kecamatan Padangpanjang Timur, Kota Padang Panjang, Provinsi Jawa Barat: lokakarya bersama Komunitas Sarueh Open Space
5. Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten: lokakarya bersama Komunitas Djuanda.
6. Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat: lokakarya bersama Komunitas pasirputih
7. Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah: lokakarya bersama Komunitas Anak Seribu Pulau
8. Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Provinsi Banten: lokakarya bersama Komunitas Sebumi
9. Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur: lokakarya bersama Komunitas Kinetik
10. Kecamatan Beji, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat: lokakarya bersama Komunitas Suburbia
11. Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat: lokakarya bersama Komunitas Ciranggon
12. Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Provinsi Sumatera Barat: lokakarya bersama Komunitas Gubuak Kopi

akumassa (gabungan dari dua kata: “aku” dan “massa”) dicanangkan oleh Forum Lenteng sebagai sebuah kerja media komunitas yang mengedepankan perspektif warga untuk menanggapi fenomena sosial, khususnya narasi-narasi kecil dan peristiwa massa yang identik dengan sebuah lokasi, serta isu media yang sesuai dengan konteks sejarah dan perkembangan kontemporernya. Program ini menggunakan dasar pemikiran literasi media dan pendekatan-pendekatan jurnalisme warga.