akumassa Chronicle 2016 Kota/Kabupaten: Lombok Utara

Presentasi Tema Kuratorial

Jum’at, 22 Januari, 2016, adalah hari di mana dua orang kurator, Otty Widasari dan Arief Yudi, memberikan semacam presentasi singkat mengenai tema kurasi akumassa Chronicle Lombok Utara kepada semua partisipan yang hadir. Acara di hari itu dibagi menjadi dua sesi. Yang pertama, Otty Widasari memaparkan sejarah pemikiran dan perspektif dari akumassa itu sendiri, yakni dimulai dari awal pengimplementasiannya di tahun 2008 hingga 2015 menggunakan kerangka berpikir literasi media, hingga pada 2016 digagas proyek baru yang secara penuh menggunakan kerangka berpikir disiplin seni (atau senirupa). Sesi pertama itu dilanjutkan oleh Arief Yudi. Dia menyampaikan sedikit pandangan kepada para partisipan berdasarkan catatannya mengenai presentasi CV yang dilakukan oleh partisipan sehari sebelumnya. Secara umum, kedua orang kurator menekankan adanya kebutuhan bagi kerja akumassa Chronicle untuk mencari kebaruan dalam bentuk dan strategi seni.

Berdasarkan catatan dari kedua kurator terkait hasil observasi awal mereka beberapa hari yang lalu, dan mengaitkannya dengan kemungkinan-kemungkinan yang dapat dilakukan oleh para partisipan (seniman dan penulis), akumassa Chronicle tampaknya akan mencoba fokus mengkaji potensi manusia (penduduk lokal di Pemenang) ketimbang potensi-potensi lainnya di luar diri manusia itu. Dari sana, pembesaran atas aksi-aksi kecil demi menjadikan Pemenang sebagai ‘pemain utama’ yang tidak lagi hanya sekadar menjadi anak tiri akan menjadi sangat efektif. Oleh karenanya, mobilisasi massa juga menjadi persoalan yang dibicarakan dalam sesi tukar pikiran terkait tema kurasi tersebut. Termasuk juga, sesi ini mencoba kembali melemparkan pertanyaan terkait hal-hal dasar, seperti apa itu seni, apa itu publik, apa itu pemberdayaan, dan lain sebagainya. Kegiatan hari itu berakhir sekitar pukul tiga sore. Mengingat masih ada waktu yang bisa dimanfaatkan, para partisipan kemudian sepakat untuk melakukan fieldtrip singkat ke area-area yang ingin mereka tuju, mencari ide atau referensi terkait karya mereka. Salah satunya ialah mengunjungi Pantai Sira.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.