Kecamatan: Randublatung

Pameran Video akumassa: Pertama di Blora

Setelah melalui proses kerja sebulan penuh bahkan lebih, akhirnya pameran untuk program akumassa di Randublatung–Kabupaten Blora diadakan. Acara ini bertempat di markas Anak Seribupulau di Jalan Onggososro No. 20 RT.05/RW.02 Randublatung–Kabupaten Blora. Pameran akumassa ini sekaligus memperkenalkan markas Anak Seribupulau kepada masyarakat. Pameran ini mempresentasikan sejumlah karya video yang direalisasikan oleh Anak Seribupulau bekerjasama dengan Forum Lenteng, Jakarta.

keramaian-massa-6

keramaian-massa-1

keramaian-massa-3

keramaian-massa-4

keramaian-massa-5

Presentasi hasil program akumassa kali ini berbeda dengan presentasi akumassa di kota lain sebelumnya seperti Lebak, Cirebon dan Padangpanjang, karena konsep presentasinya berupa pameran yang mengingatkan kita pada Festival OK. Video di Galeri Nasional Jakarta (Festival video di Jakarta diselenggarakan oleh ruangrupa–ed.) atau Videobase di Bentara Budaya Jakarta (program riset Forum Lenteng tentang video di Indonesia–ed.). Presentasi akumassa ini merupakan pameran video yang pertama di Blora–Jawa Tengah. Dengan tiga layar proyektor dan empat layar televisi di tiap ruangan yang dihiasi berbagai jenis lampion berhasil mengundang ratusan lebih warga yang datang tidak hanya dari Randublatung. Warga juga datang dari Desa Wulung, Pilang, Sambungwangan, Temulus, Kedung Sambi, Cepu, Kota Blora dan wilayah sekitarnya, beberapa bahkan kawan dari Yogyakarta dan Semarang juga turut meramaikan pameran ini. Tampak hadir Pak Soesilo Toer yang merupakan adik kandung Pramoedya Ananta Toer dan beberapa tokoh masyarakat. Beberapa rekan dari media massa lokal dan nasional juga meliput pameran ini.

Satu layar proyektor besar ter-display di lapangan bulutangkis yang berada persis di samping halaman Anak Seribupulau. Layar ini menyajikan seluruh kompilasi video akumassa Randublatung dan diselingi oleh beberapa performance dari Anak Seribupulau berupa pembacaan puisi oleh Abun dan Arie Pethek serta permainan musik akustik yang dibawakan oleh Yoga dan kawan-kawan sembari menyanyikan lagu-lagu bertema sosial hasil ciptaan sendiri. Sebelum acara dimulai, dihalaman ini juga ada beberapa kata sambutan dari pihak panitia, Pak Camat dan Pak Lurah yang keduanya sangat menghargai penyelenggaraan kegiatan ini.

Bapak Sri Handoko selaku Camat memberikan kata sambutan
Bapak Sri Handoko selaku Camat memberikan kata sambutan
Bapak Soesilo Toer sedang mengisi buku tamu
Bapak Soesilo Toer sedang mengisi buku tamu
Camat, Lurah dan beberapa tokoh masyarakat
Camat, Lurah dan beberapa tokoh masyarakat

Didalam ruang pamer terdapat dua layar proyektor, yang pertama berada di ruang depan menyajikan beberapa kompilasi karya video. Diantaranya Harapan Keduabelas, video ini membingkai penonton sepakbola yang sering disebut-sebut sebagai pemain keduabelas dalam sebuah pertandingan sepakbola dan Gunjing Kemarau yang membingkai kesulitan air pada musim kemarau. Proyektor kedua yang tertata di ruang belakang ini memutar video Hari Hari Sapi, video ini membingkai bagaimana hubungan sapi dan masyarakat. Suara sapi terus menerus “menggema” di ruangan yang bersebelahan dengan bekas kandang kambing ini. Selain itu empat layar televisi ada di tiap sudut ruangan yang menampilkan masing-masing karya yaitu Sepur Sepuran yang membingkai jalur sirkulasi masyarakat Randublatung melalui kereta kota mini yang mulai muncul di Randublatung tengah tahun 90an. Di sebuah ruangan menampilkan video Sedulur Sikep yang membingkai potret kehidupan petani tradisional melalui tutur kata dan kegiatan bertani. Video Sang Pematung yang membingkai kegiatan pematung kayu jati di Randublatung diputar bersamaan pameran beberapa karya patung dan lukisan hasil karya Anak Seribupulau di dua ruangan yang saling bersebelahan. Sedangkan di ruangan lainnya, video Obor dan Daun Jati diputar. Video ini membingkai aktivitas penjual daun jati.

Di beberapa dinding ruangan juga terpajang foto-foto, beberapa data tulisan (berupa coretan tentang bingkaian yang akan direkam yang dibuat selama workshop ini berlangsung. Terdapat dua buah komputer di ruang tengah yang mempresentasikan website www.akumassa.org, pengunjung dapat membaca atau sekedar melihat situs akumassa secara online.

Sembari menikmati hasil karya yang dipresentasikan, pengunjung juga menikmati hidangan gratis berupa kopi, teh hangat dan beberapa makanan ringan seperti pisang goreng, ketela, singkong dan kacang-kacangan.

Konsumsi ini dihibahkan dari para petani di sekitar desa yang sangat mendukung acara ini. Mereka (para petani) hanya meminta kepingan VCD film 2012 yang didapatkan oleh Anak Seribupulau dari hasil membajak di sebuah situs internet. Untuk tenda yang berada di halaman didapatkan tanpa biaya sewa hasil negosiasi “barter” dengan grup ketoprak “Wahyu Budoyo” yang meminta pementasannya bulan depan di dokumentasikan oleh Anak Seribupulau tanpa dibayar. Masalah kekuatan listrik sempat membuat kening panitia berkerut, pasalnya genset yang awalnya ingin dipinjam dari Kantor Kecamatan akhirya gagal, ternyata genset-nya sudah terpasang permanen di sana. Akhirnya panitia berhasil menyewa genset dengan harga yang sangat miring.

Beberapa pengunjung sedang mengamati karya ukir
Beberapa pengunjung sedang mengamati karya ukir

presentasi-video-sapi

keramaian-massa-7

keramaian-massa-8

keramaian-massa-9

keramaian-massa

Kemudahan di sana-sini kaena kedekatan masing-masing anggota Anak Seribupulau dengan berbagai pihak dari strata sosial masyarakat apapun mulai dari instansi pemerintahan, institusi pendidikan, kaum petani dan praktisi budaya dari berbagai daerah.

Semoga kegiatan positif seperti ini tidak berakhir pada pameran ini. Saya harap Anak Seribupulau melakukan banyak kegiatan lain hasil dari pengalaman selama program akumassa dan semoga Anak Seribupulau dapat menjadi inspirasi anak-anak muda khususnya di Randublatung dan sekitarnya.

29 November 2009,


About the author

Avatar

Riezki Andhika Pradana

Riezky Andhika Pradana (Kikies) seorang mantan jurnalis majalah anak-anak Ananda semasa kuliah di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta, Fakultas Komunikasi jurusan Jurnalistik, ia lulus pada tahun 2005. Salah satu karya videonya, Balada Hari Raya yang merupakan salah satu karya dari proyek Cerpen Untuk Filem yang masuk nominasi kategori filem pendek Konfiden 2007. Ia juga pernah menjadi pemimpin redaksi akumassa.org. Sekarang ia tinggal di Jogjakarta, dan menjadi wartawan di salah satu surat kabar lokal Jogjakarta.

17 Comments

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.