Darivisual Kecamatan: Senen Kota: Jakarta Pusat Provinsi: DKI Jakarta Proyek: akumassa Ad hoc

Objektivitas Bingkaian yang Naluriah

Avatar
Karya seni merupakan media ekspresi dalam mengungkapkan segala dorongan psikis. Objek seni dalam karya merupakan penggambaran dari impian, imajinasi, dan kegelisahan yang tidak memperoleh ruang pemenuhannya dalam dunia nyata. Dengan mengamati karya seni, kita dapat melacak pikiran-pikiran, impian, imajinasi bahkan kegelisahan dari seniman itu sendiri.  Melacak yang dimaksud adalah bagaimana membaca kecendrungan seseorang dalam merepresentasikan peristiwa atau persoalan ke ranah publik dengan berbagai macam cara (media) sehingga terciptanya keterkaitan antara satu persoalan dengan pesoalan yang lainnya.

Obyektifitas Bingkaian yang Naluriah_01

Akan tetapi, dorongan dalam mengungkapkan gambaran-gambaran mengenai realitas dengan cara berbeda-beda, dan juga terdapatnya pandangan-pandangan yang bersifat ke-aku-an, dapat menimbulkan penolakan terhadap pandangan mengenai representasi realitas itu sendiri. Sebab, pada dasarnya prespektif setiap individu akan berbeda dalam membaca dan menyaring  gambaran-gambaran setiap persoalan.

Obyektifitas Bingkaian yang Naluriah_02

Namun demikian, media tanpa disadari telah berada pada tingkat kemapanan tertentu. Dalam arti kata, media dapat mengaburkan perspektif setiap individu dalam membaca persoalan-persoalan sosial karena sifatnya yang dapat memanipulasi ruang, waktu dan hal-hal yang sangat kontekstual. Hal inilah yang dimanfaatkan individu maupun kelompok dalam menegaskan keinginan dan menyebarluaskan pandangan-pandangan, yang nantinya akan membentuk suatu pemahaman  yang tunggal (satu arah).

Teknologi sebagai alat (medium) dapat membentuk pemahaman tunggal dan juga bisa sebaliknya. Maksud dari kata ‘sebaliknya’ bukan pada pertentangan dari sebaran gambar-gambar yang sarat akan pemahaman tunggal, tetapi bagaimana  menempatkan pandangan  pada tafsir yang horizontal. Berbagi dan saling membaca persoalan tanpa mengedepankan konflik atau keinginan individu, seperti wahana bermain di taman bermain, yang mana semua  orang dengan bebas bersuara dan mengakses setiap detil wahana tersebut. Menempatkan teknologi sebagai wahana, seperti bagaimana kita menempatkan diri pada begitu banyak persoalan dan peristiwa.

Obyektifitas Bingkaian yang Naluriah_03

Pelacakan (melihat), pencetakan (memori) dan pendistribusian (sebaran) dengan gampang dilakukan dengan teknologi media. Sebagaimana yang terjadi pada wahana, bagaimana kita melihat, mengingat dan menceritakan ulang kepada orang lain.

Sebagai contoh, teknologi telepon seluler (ponsel) mempunyai kemungkinan melakukan ketiga hal tersebut. Dengan tersedianya kamera berukuran kecil pada teknologi tersebut, ‘kita’, pengguna, sangat dimudahkan dalam melihat peristiwa, mendokumentasikan dan berbagi informasi mengenainya. Tumpukan data di dalam kartu penyimpan, baik internal maupun eksternal, tanpa disadari menjadi rekaman peristiwa yang sangat penting dalam membaca lingkungan kultural dan dengan segala bentuk perubahannya.

***

Kecendrungan pemotretan secara naluriah menjadikan hasil  lebih objektif. Hal ini sangat terlihat dari hasil pemotretan yang dilakukan anak-anak (usia 4 hingga 12 tahun), ditandai dengan ciri visualnya, yaitu  pilihan membuat bentuk dan warna. Bahkan, pilihan tema atau pokok bahasan yang bersumber dari peristiwa setempat. sangatlah ditentukan melaui perasaan mereka saat itu.

Obyektifitas Bingkaian yang Naluriah_04 Obyektifitas Bingkaian yang Naluriah_05

Cara anak-anak merepresentasikan imajinasi ke dalam gambar hasil pemotretan, bersumber dari lingkungannya melalui jalan menghidupkan memori atau daya ingat. Dengan kata lain, lingkungan kultural inilah yang secara semiotis diserap oleh anak-anak dan menjadi bahasa atau gaya ungkap visual.

Obyektifitas Bingkaian yang Naluriah_06

Menyerap, melihat dan mengolahnya dalam bentukan imajinasi yang pada akhirnya dicetak dalam bingkai-bingkai kamera, menjadikan objek pemotretan oleh anak-anak terlihat sangat unik. Sebab, tingkat kesadaran anak-anak akan tangkapan mengenai peristiwa sangat berbeda dengan orang dewasa, yang pada dasarnya sangatlah konstruktif.  Perlakuan terhadap kamera dan tangkapan oleh anak-anak tidak terpaku pada hal-hal yang menjadi dasar dari  fotografi itu sendiri.

Obyektifitas Bingkaian yang Naluriah_07

Pameran Fotografi Karya Anak-anak Paseban yang dilaksanakan di Kelurahan Paseban, 7 November 2013—sebagai hasil dari workshop fotografi oleh akumassa ad hoc, 25-28 Oktober 2013—adalah representasi dari tangkapan fotografis oleh anak-anak Paseban dalam melihat kampung (lingkungan kultural) mereka. Kolaborasi antara para pendamping (tim akumassa ad hoc) dan anak-anak peserta workshop berlangsung dalam proses pembuatan karya foto dan penataan presentasi karya, yang mana kegiatan tersebut menjadi aksi pertunjukan sebagai bagian integral dari karya seni fotografi dalam pameran ini.

Obyektifitas Bingkaian yang Naluriah_08

Pameran Fotografi Karya Anak-anak Paseban adalah narasi atau kepingan peristiwa  dan objek-objek yang tertangkap secara naluriah melalui tangkapan fotografis. Bermain-main dengan medium dan tidak terpaku dengan bingkaian yang konstruktif adalah ciri teknis yang dikedepankan atau tanpa disadari menjadi spesifikasi dari anak-anak pada pameran ini. *


Tulisan ini sudah dimuat di dalam Jurnal Akumassa Ad Hoc, berjudul “Seni di Batas Senen” (Forum Lenteng, 2013). Jurnal tersebut merupakan salah satu karya hasil kolaborasi para penulis dari beberapa komunitas yang terlibat dalam proyej akumassa ad hoc yang diinisiasi oleh Program akumassa Forum Lenteng, dalam rangka berpartisipasi dalam Jakarta Biennale 2013 – SIASAT.

About the author

Avatar

Harryaldi Kurniawan

Kelahiran Padang, 20 Juni 1987, Ari yang hobi dan sangat tertarik dengan fotografi sangat serius menekuni minat ini. Berencana membuat foto lubang jarum bersama Anyet untuk mendampingi program akumassa ini. Cukup kritis dengan rambut gondrong, yang saat ini cukup sibuk dengan handphonenya.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.