Jurnal

JURNAL adalah rubrik berisi artikel-artikel akumassa yang dibuat oleh anggota komunitas-komunitas partisipan lokakarya akumassa dan penulis kontributor. Tema rubrik ini bersifat umum, tentang narasi-narasi kecil, lokasi, dan peristiwa massa yang tersebar di kehidupan sehari-hari para penulis.

Menolak RUU Bernoda

Sejumlah pasal yang saya singgung sama sekali tak mencerminkan upaya pencerdasan bangsa. Sebab apa? Kritisisme tidak mendapatkan tempat yang semestinya dalam arena pertarungan wacana kita. Itu mengapa poster saya bertuliskan “RKUHP dapat mengkriminalisasi pengajaran sains dan logika.”

Read more

Merekam Demonstrasi

Secara politis, merekam dan mempublikasikan tangkapan peristiwa demonstrasi melalui Instagram Stories atau Instagram Live, atau platform media sosial lainnya, seperti di Twitter dan Facebook, menawarkan kekuatan yang besar jika itu dilandaskan pada kesadaran kita dalam membingkai peristiwa...

Read more

Catatan tentang Sumbar Melawan

Orang tua saya cerita tentang sikap polisi yang represif kepada mahasiswa yang demonstrasi di daerah lain pada hari sebelumnya. Setelah membukakan pintu rumah pada malam itu, Apak langsung bertanya, “Kenapa ruangan DPRD dihancurkan, Adi?”

Read more

Sembilan Catatan Kala Demonstrasi September

Dalam terbitan ini, kami mencoba menghadirkan sejumlah catatan dari beberapa kawan yang turun langsung pada saat demonstrasi terjadi. Sudut pandang mereka bisa saja bersifat subjektif, tetapi subjektivitas mereka, dalam konteks ini, layak kita simak karena...

Read more

Reformasi Dikorupsi, Rakyat Bergerak

Redaksi AKUMASSA denga ini menyatakan dukungan terhadap wacana kritisisme terhadap RUU bermasalah dan RUU yang layak untuk segera disahkan, sebagaimana yang dituntut oleh mahasiswa dalam gelombang demonstrasi untuk mengempang dominasi DPR

Read more

Sepenggal Ingatan pada Ungaran

Jika biasanya di kecamatan-kecamatan kecil dengan skala yang setara dengan Ungaran setiap tanggal tertentu masih banyak festival warga, maka di kota kecil yang “urban segan desa tak mau” ini, yang tahun 2005 mengalami pemekaran menjadi Ungaran Barat dan Ungaran Timur, sangat jarang hadir perayaan...

Read more

Bolak-Balik Bilik

Mereka memperbincangkan soal banyaknya warga asal luar Jakarta yang tidak bisa ikut mencoblos di Pilpres dan Pileg tahun ini. Saya berceletuk, “Tetangga-tetangga di sekitar tempat kerja saya banyak yang pulang kampung, Bang. Kata Bu Haji, yang punya warung langganan saya, mereka dibayarin sama...

Read more

Melihat Lombok Lewat Bangsal Menggawe

Mengalami segelintir bagian dari Bangsal Menggawe bukan cuma memberi kesenangan bergaul dengan warga dalam konteks yang tidak transaksional, tapi juga menambahkan kosakata-kosakata baru saya mengenai Lombok. Inisiasi organik ini malahan menjadi media warga untuk menuturkan dan mendengarkan cerita...

Read more