akumassa Chronicle 2016 Kota/Kabupaten: Lombok Utara

“Cubit-cubit Bangsal”: Karya Pantomim Nash Jauna

Pagi hari, 4 Februari, 2016, di Pelabuhan Bangsal, Khairunnas Mahadi AKA Nash Jauna, seorang partisipan akumassa Chronicle, melakukan performans pantomim yang ia beri judul Cubit-cubit Bangsal. Karya ini merupakan seri pertama dari pantomim yang dilakukan oleh Nash Jauna dalam rangka mengikuti residensi akumassa Chronicle di pasirputih, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.

Pukul 10.00 WITA, Nash Jauna ditemani tim dokumentasi dari pasirputih, sudah berada di Pelabuhan Bangsal. Nash Jauna yang datang dengan pakaian biasa, berganti pakaian di sebuah toilet yang ada di gedung tempat pembelian tiket. Sepuluh menit kemudian, ia keluar dengan wajah yang sudah di make up. Sontak, penjaga toilet, para penumpang yang sedang mengantri, para pemandu wisata dan petugas kemanan, kaget melihat sosok aneh yang keluar dari toilet tersebut. Begitu keluar, Nash Jauna sudah menjadi orang lain, dan mulai “mencubit-cubit” Bangsal.

Nash Jauna menggoda penjaga toilet, penjual karcis, penumpang, petugas keamaan yang ada di gedung tempat tempat pembelian tiket miliki Koperasi Karya Bahari. Beberapa orang yang ada di dalam gedung pun ikut merespon mime yang dimainkan oleh Nash Jauna. Selain itu, Nash Jauna juga merespon kondisi tempat pembelian tiket dan ruang tunggu penumpang yang sedikit kotor. Tampak memahami maksud Nash, beberapa orang pun kemudian ikut membersihkan tempat tersebut.

Lalu Nash keluar gedung, menuju pantai. Ia mendatangi para penumpang yang hendak menyebrang laut menggunakan kapal. Dalam setiap gerakannya, Nash tampak mengkritisi kondisi Bangsal yang penuh dengan sampah. Ia mengajak semua yang ada di Bangsal untuk peduli dengan kondisi tersebut, termasuk para penumpang, buruh, penjual makanan, kusir cidomo dan orang-orang lainnya yang ada di Bangsal.

Saat Nash Jauna melakukan aksinya, Etika Lailaturrahmah, seorang anggota pasirputih, membagikan selebaran berupa komik, berjudul Meta Keke, yang dibuat oleh Syarief Rausanzani AKA The Broy beberapa hari lalu. Selain cerita tentang meta keke (mencari kerang—red), komik itu juga berisi sosialisasi program Bangsal Menggawe 2016: Membasaq yang rencananya akan dihajatkan sebagai sebuah pesta rakyat bagi warga masyarakat Pemenang. Etika membagikan komik tersebut kepada hampir semua orang yang ada di Bangsal. Beragam komentar dan pertanyaan muncul dari orang-orang yang ada di Bangsal. Intinya, semua merespon dengan baik dan menanyakan kapan kegiatan besar ini akan dilaksanakan. Bahkan, seorang pedagang menyarankan kegiatan ini dimulai agak sore, agar ia bisa ikut terlibat.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.