Kecamatan: Randublatung

Blora: Kota Sejuta Pohon Jati

hutan jati

hutan jati

Randublatung adalah kota kelahiranku yang dikenal dengan sejuta pohon jati dan keindahannya. Kota ini sudah terkenal di Indonesia bahkan juga sudah mendunia. Randublatung terletak di sebelah selatan Kabupaten Blora yang berbatasan langsung dengan propinsi Jawa Timur. Di kota ini terdapat berbagai macam sumber alam berupa minyak bumi yang terdapat di Desa Sumber, penambangan pasir di Menden dan masih banyak lagi. Randublatung merupakan kota yang sulit air, terutama di musim kemarau seperti sekarang ini. Di daerah yang kekurangan air bersih, penduduknya mencari air di desa tetangga, hal ini juga terjadi di basecamp Anak Seribu Pulau (ASP).

pohon jati di musim kemarau

pohon jati di musim kemarau

Petani di Randublatung pada umumnya mengandalkan air hujan yang biasa disebut dengan tadah hujan. Pada musim hujan, petani di Randublatung menanam padi di ladang, sedangkan di musim kemarau petani pada umumnya menanam jagung dan palawija. Tidak  seperti di daerah lain, tanaman padi di Randublatung dalam setahun hanya panen sekali. Terkadang dimusim hujan para petani disusahkan dengan harga pupuk yang mahal. Hal ini menjadi salah satu masalah yang dihadapi para petani di Randublatung.

Randublatung di pagi hari

Randublatung di pagi hari

Banyak sekali pemuda di Randublatung yang menjadi pengangguran, termasuk lelaki yang sudah beristri. Persentasi jumlahnya hampir sama antara pemuda dengan orang dewasa. Untuk memenuhi kebutuhan ekonominya, banyak penduduk yang merantau ke kota lain.

4

Tingkat pendidikan masyarakat pada umumnya hanya setingkat SMU. Banyak juga orang-orang golongan tertentu yang menjadi sarjana. Sungguh memperihatinkan nasib mereka yang mayoritas petani, tukang becak dan termasuk aku yang pengangguran. Sehari-hari para pemuda dan orang dewasa biasa menghabiskan waktu luang mereka nongkrong di warung kopi. Tetapi banyak juga pemuda yang bergerak untuk memajukan perokonomian di daerahnya dengan berkarya seperti membuat ukir-ukiran dari kayu dan mempekerjakan masyarakat sekitar, terutama di sekitar lokasi tempat pengukiran.

seniman ukir

seniman ukir

6

Ada banyak pengukir di Randublatung. Kebanyakan para seniman kayu tersebut membuat karyanya sesuai pesanan konsumen. Terkadang mereka juga ikut berbagai festival kesenian. Di Randublatung ada pula ibu rumah tangga yang mengumpulkan sampah tetangga sekitarnya dengan cara menitipkan karung untuk wadah sampah tersebut. Sampah yang di kumpulkan rata-rata dijadikan kerajinan tangan seperti tas dan taplak meja dari sedotan, asbak yang terbuat dari bungkus rokok dan tas dari plastik bekas.

menggembala sapi

menggembala sapi

Di Randublatung ada masyarakat yang tinggal di hutan yang kebanyakan beraktivitas sebagai petani dan peternak sapi. Kebanyakan penduduk yang bertani di pinggiran hutan pemerintah pada umumnya menanam jagung, ketela dan padi.

9Anak-anak yang tinggal di hutan harus berjalan jauh untuk pergi kesekolah. Mereka berangkat dari rumah sekitar jam lima pagi dan berjalan untuk mendapatkan tumpangan truk kayu atau pick-up yang menuju ke Randublatung. Biasanya mereka turun di depan rumahku dan masih harus berjalan sekitar satu kilometer untuk sampai ke sekolah. Begitu juga sebaliknya, disaat pulang mereka mencari tumpangan di depan rumahku sampai pukul lima sore. Bagi yang tidak mendapatkan tumpangan, mereka menunggu orang tua atau tetangganya menjemput, atau bahkan mereka biasa menginap di rumahku. Parah banget ya daerahku? Sudah jalannya jelek, jarang angkutan dan banyak pengangguran karena kurangnya lapangan kerja.

10Setelah pulang sekolah, biasanya mereka menggembala kambing atau sapi di hutan atau dipinggir jalan. Mereka juga mengambil air dan mencari kayu bakar untuk dijual. Lain dihutan, lain pula di kota yang mayoritas penduduknya tergolong mampu. Mereka ikut program les privat atau les tambahan. Aku rasa cuma sedikit pemuda-pemudi Randublatung yang peduli terhadap pendidikan.

Berawal dari Akar, Menjadi Benda Berharga

Biasanya barang yang tidak terlalu penting itu selalu diabaikan setiap manusia, seperti halnya akar pepohonan terutama pohon jati.  Seniman, khususnya  seniman ukir memanfaatkan akar jati untuk dijadikan sesuatu yang bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Bukan kayu saja yang dibutuhkan, akar jati pun bisa digunakan untuk bahan meubel seperti kursi, meja, pajangan dinding bahkan bisa dibuat patung. Tidak hanya itu saja, batang pohonnya bisa digunakan untuk penyangga genting (disini disebut usuk), daun jatinya pun bisa dijual untuk pembungkus makanan.

11Di sekitar rumahku ada seseorang yang menggeluti industri akar jati, namanya Bapak Sutaat, usianya sekitar 50 tahun. Beliau memulai usaha ini sekitar tujuh tahun yang lalu. Selain usaha meubel, Bapak Sutaat juga menjabat sebagai Kepala Kelurahan di Desa Randublatung. Bapak Sutaat tidak mengerjakan sendiri industrinya. Dari proses membuat, penghalusan sampai pemelituran semua itu dikerjakan  oleh tukang-tukangnya. Hasil yang sudah diproduksi di antaranya meja, kursi, pajangan dinding dan patung.

meubel dari jati

meubel dari jati

Hal yang sama juga dilakukan oleh Bapak Woto. Dia juga menggeluti meubel dari kayu dan jati. Kebanyakan konsumennya datang dari luar daerah, antara lain Yogyakarta, Surabaya, Jakarta dan kota-kota lainya. Bapak Woto juga menyediakan meubel modern ataupun antik yang dipasarkan untuk konsumen lokal dan pasar internasional. Bagi yang mau memesan bisa menghubungi Bapak Woto di (0296) 811119 atau langsung datang saja ke Jalan Raya Randublatung, no.11, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

meubel jati

meubel jati

Betapa berharganya hasil kerajinan tersebut, hingga konsumen dari luar daerah berdatangan ke Randublatung untuk memesan dan membelinya. Setelah ada pesanan, barulah Si Tukang yang mengerjakannya. Mulai dari pencucian, pembentukan, penghalusan sampai proses akhir yaitu pemelituran. Setelah semuanya selesai, pengiriman dilakukan. Harga satuannya bisa berkisar ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Mahal juga ya harga untuk sebuah akar yang awalnya dianggap sampah.

14

Jadi, siapapun yang ingin berkarya, tidak perlu memakai sesuatu yang mahal dan mewah untuk berkarya. Dari akar jati hingga sampah pun kita bisa menyulapnya menjadi barang yang mewah. Buat para seniman khususnya di Randublatung, aku hanya bisa menghargai karya-karya kalian. TETAP SEMANGAT DAN TERUS BERKARYA!!


About the author

Avatar

Anib Basatada Wicaksono

Dilahirkan di Blora pada 18 Mei 1989. Pria yang akrab disapa Anib ini aktif dalam komunitas lokal di Blora yaitu Anak Seribu Pulau (ASP). Ia pernah bekerja pada sebuah bengkel mobil dan pernah menjadi buruh bangunan bagian kusen aluminium. Kini pria yang menamatkan studi terakhirnya di SMP Negri 1 Randublatung ini menjadi salah satu penulis aktif di jurnal akumassa.org.

7 Comments

  • semangat dan kerja keras akirnya mengasilkan sebuah karya. sayang dukungan dan perhatian dari pemda blora sangat kurang. pengrajin mebel tumbuh dan berkarya bersama kersnya alam dan persaingan

  • mas numpang tanya, bisa minta no hp mas/kontaknya?? kebetulan saya sedang mengerjakan tugas akhir yang bersangkutan dengan fenomena hutan jati di Blora dan saya orang asli Blora. kalo bisa mungkin saya mau menanyakan beberapa informasi :)..
    mungkin bisa kasi langsung ke no hp saya y?,(081802461264)..makasih 🙂

  • boleh minta info untuk daerah yang banyak pohon jatinya dan di komersialkan? saya saat ini sedang mencari lahan untuk menanam jati. thx.

  • Mantap kreasinya.. masih ada ngga tukangnya yang lain. Kami usaha mebel di Kal-tim (asal Blora) bagi yang mau kerja. Bisa hub di 082152904548

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.